Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

El.Hadji.DioufAvatar border
TS
El.Hadji.Diouf
Viral, Penerima LPDP Ogah Pulang Nikmati Fasilitas Gratis di Inggris


Sejumlah penerima LPDP disebut-sebut ogah pulang ke RI karena ingin menikmati fasilitas gratis di Inggris. (Tangkapan layar web lpdp.kemenkeu.go.id).

Beasiswa yang dikucurkan lewat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sedang menjadi isu hangat dan viral di jagat maya.

Pemilik akun Twitter @VeritasArdentur mengunggah sebuah percakapan yang membahas penerima LPDP enggan pulang ke Indonesia demi menghindari pajak dan menikmati beragam fasilitas dari Inggris.

Salah satu fasilitas yang dimaksud adalah menyekolahkan anak secara gratis. Hal itu kerap dilakukan oleh sepasang suami istri.

"Jadi biasanya nih mereka laki bini. Pertama, lakinya sekolah phd, minimal empat tahun kan. Jadi mereka ada kesempatan sekolahin anak gratis empat tahun. Lakinya lulus bininya lanjut tuh sekolah. Jadi lakinya ada alasan tidak balik bilangnya, menemani istri sekolah. Jadi, at least mereka dapat 10 tahun tinggal di sini (Inggris),"tulis percakapan yang diunggah di akun Twitter milik @VeritasArdentur, dikutip Jumat (29/7).

Dalam percakapan itu juga menyatakan bahwa penerima LPDP sebagai parasit. Pasalnya, mereka dibiayai dengan uang rakyat, tetapi tak mau kembali dan berkontribusi di Indonesia.

"Itu di Indonesia parasit, di Inggris juga parasit, karena mereka di sini tidak bayar pajak. Tapi menikmati semua fasilitas pemerintah Inggris yang gratis untuk rakyat-rakyat tidak mampu. Tidak tahu malu. Ini tuh sudah seperti sindikat," tulis percakapan itu.

Pemilik akun @VeritasArdentur itu pun meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengejar penerima beasiswa LPDP dan memerintahkan untuk pulang ke Indonesia. Masalahnya, dana yang dikucurkan untuk beasiswa LPDP mencapai Rp2 miliar untuk satu orang.

"Pak @jokowi apakah tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengejar pengkhianat bangsa, penghisap darah rakyat, yang menerima LPDP tapi kabur? Coba mulai dari me-ranking penyeleksinya pak, siapa yang performanya paling buruk. Minimal rakyat diperas Rp2 miliar untuk mengirim satu orang lho," katanya.

Cuitan itu langsung dibalas oleh akun Twitter resmi @LPDP_RI. Admin LPDP mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk menelusuri keberadaan penerima LPDP.

"Alumni wajib berada di Indonesia selambat-lambatnya 90 hari kalender setelah tanggal kelulusan penerima beasiswa berdasarkan dokumen kelulusan resmi dari perguruan tinggi tujuan," tulis LPDP.

CNNIndonesia.com sudah meminta izin pemilik akun @VeritasArdentur dan akun resmi @LPDP_RI untuk mengutip cuitan tersebut.
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi...is-di-inggris.
Diubah oleh El.Hadji.Diouf 03-08-2022 06:08
aldonistic
bukan.bomat
viniest
viniest dan 5 lainnya memberi reputasi
6
3.2K
107
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
way38Avatar border
way38
#11
Udah lama jadi concern ane juga sih ini. Buanyak banget penerima LPDP itu kurang tepat sasaran. Outcome nya pun masih ga berasa lho, ga sebanding dengan biaya yang dah dikeluarin.
Menurut ane, dengan biaya sebesar itu, lebih bagus ngasih beasiswa yang lebih segmented. misal beasiswa untuk guru. targetnya sampe semua tenaga pendidik kita minimal S2. Kalo tenaga pendidik kita naik standarnya, multiplier effect nya akan lebih terasa karena 1 orang guru bisa mengajar puluhan bahkan ratusan murid. harapannya standar kualitas pendidikan kita juga jadi naik.
kalau model LPDP sekarang, kebanyakan penerimanya ya dapet untung pribadi. sumbangsih ke negara masih dipertanyakan. apa lagi banyak yang ga mau pulang gtu.
xneakerz
aldonistic
viniest
viniest dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup