palapanusaAvatar border
TS
palapanusa
Inilah Alasan Mengapa Tikus Identik dengan Hewan Percobaan Lab
Hello GanSis selamat menjalankan aktivitas dan selamat berpuasa bagi GanSis yang beragama Muslim, semoga Ramadhan kali ini menjadi Ramadhan yang terbaik untuk kita dan menjadi Ramadhan yang penuh hikmah dan makna. GanSis kali ini TS mau berbagi info mengenai alasan tikus identik menjadi hewan percobaan lab. Semoga thread ini menjawab rasa penasaran GanSis kenapa sih setiap uji lab tikus yang selalu dibuat sebagai kelinci percobaan.


Sumber Gambar

Alasan utama disetiap Lab penelitian tikus dijadikan bahan pecobaan penelitian dengan penyakit, obat-obatan yang sejatinya memang harusnya di uji coba manusia ini, karena menurut Foundation for Biomedical Research (FBR) menganggap tikus dan mecit memiliki genetik yang sangat mirip dengan manusia, Mengutip dari Science Daily. Para peneliti dari Washington University di St. Louis juga menemukan bahwa manusia berbagi seperempat genom dengan tikus dan mencit. Kira-kira sekitar 700 megabase DNA yang dimiliki oleh ketiga species tersebut.

Dilansir Live Science, tikus disukai oleh ilmuwan karena ukurannya kecil, dan mudah ditempatkan dan dipelihara, serta bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan baru. Selain itu, harganya relatif murah dan sifatnya cenderung jinak dan mudah ditangani, walau ada juga yang bersifat agresif. Perkembangbiakannya juga sangat cepat dan melahirkan banyak anak dalam satu waktu. Tikus mencapai kematangan seksual pada usia 6-8 minggu. Waktu kehamilan rata-rata 19-21 hari, serta jumlah anak yang dilahirkan sekitar 3-14 ekor dan bisa hamil hingga 5-10 kali dalam setahun. Rupanya tikus yang digunakan tidak sembarangan. FBR mengatakan bahwa sekitar 95% dari semua hewan laboraturium adalah tikus yang dibiakkan khusus untuk penelitian.


Sumber Gambar

Tikus yang dipakai dalam uji coba medis adalah jenis yang hampir identik secara genetik. Tujuannya supaya hasil uji coba lebih seragam. Saat ini, ada dua jenis tikus yang paling banyak digunakan dalam penelitian, yakni jenis Wistar dan Sprague Dawley. Dalam penelitian Lab yang menggunakan tikus sebagai bahan uji coba para peneliti telah berhasil meneliti beberapa penyakit yang diteliti melalui tikus dan mecit yakni Hipertensi, Diabetes, Obesitas, Penyakit Jantung, Kanker, Distrofi otot, Masalah pernafasan, Katarak, Cedera tulang belakang, Fibrosis kistik, Penyakit Parkinson, Penyakit Alzheimer, HIV dan Aids dan beberapa penyakit lainnya. Selain tikus hewan lainnya yang digunakan juga untuk uji coba penyakit adalah babi dan primata. Mengutip dari CogniBrain, babi lebih cocok untuk studi penyembuhan luka (Wound Healing),

Babi dipilih karena babi dianggap memiliki banyak kesamaan antara babi dan manusia, seperti kulit relatif tidak berbulu, serta kemiripan dari segi ketebalan epidermis, pola aliran darah, dan sifat jaringan subkutan. Fisiologi babi juga menurut beberapa peneliti sama dengan manusia. Namun babi juga punya kekurangan, seperti membutuhkan tempat yang luas, tubuhnya besar dan berat, lebih mahal (dari segi biaya), serta butuh fasiltas khusus dalam melakukan penelitian menggunakan babi. Jika penelitian menggunakan primata rata-rata primata digunakan untuk penelitian dalam studi penyakit otak, penyakit menular dan perkembangan vaksin. Minusnya primata cenderung agresif, bahkan bisa menggigit atau mencakar. Seramnya lagi, primata mungkin dapat membawa parasit dan penyakit zoonosis yang bahaya bagi manusia.


Sumber Gambar

Di zaman teknologi saat ini tidak sedikit orang yang menentang penggunaan hewan dalam penelitian. Bahkan ada sebagian kelompok pecinta hewan ramai-ramai protes, membuat petisi, hingga turun kejalan. Meski begitu mengutip dari halaman ABC 10 FBR menyatakan bahwa tidak ada pengganti yang kompereshif untuk pengujian dan penelitian hewan, Alternatifnya adalah menggunakan metode lain seperti model komputer dan kultur sel, Namun sejatinya tidak bisa menggantikan pengujian hewan karena teknologi saat ini belum bisa menduplikasi sistem kehidupan seutuhnya.

Nah GanSis jadi itu alasannya bagaimana hewan cenderung dibuat untuk penelitian, menurut GanSis bagaimana tanggapannya, apakah agan dan sista masuk ke orang yang pro akan penelitian menggunakan hewan atau agan sista masuk pada free animal dalam penelitian lab?. Apapun opini GanSis selalu komen dengan baik dan tidak menyinggung sara atau kelompok tertentu ya GanSis, sekian thread TS kali ini selamat beristirahat dan selamat menunaikan ibadah puasa buat GanSis sekalian.

Terimakasih dan sampai jumpa di thread TS lainnya.
emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai

Spoiler for Sumber dan referensi:




deddydded
MUF0REVER
catros
catros dan 10 lainnya memberi reputasi
11
4K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mynameisantAvatar border
mynameisant
#7
Tapi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ada adalah "
Kelinci Percobaan" , sedangkan kata " Tikus Percobaan " tidak ditemukan
0
Tutup