Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Demi Investasi China, Taliban Jaga Patung Buddha di Afghanistan
Demi Investasi China, Taliban Jaga Patung Buddha di Afghanistan

Selasa, 29 Maret 2022 13:45 WIB


Demi Investasi China, Taliban Jaga Patung Buddha di Afghanistan

Patung Buddha raksasa dari kuil Wat Paknam Phasi Charoen terlihat di balik tanah terlantar di Bangkok, Thailand, 16 Juni 2021.[REUTERS/Jorge Silva]

TEMPO.CO, JakartaTaliban menjaga patung-patung Buddha kuno di dalam gua Afghanistan agar tak dijarah pencuri artefak. Patung-patung Buddha kuno itu disimpan di dalam gua-gua yang diukir di tebing pedesaan Afghanistan. Ratusan meter di bawah gua itu diyakini lokasi deposit tembaga terbesar di dunia.

Dilansir dari CNBC, Selasa, 29 Maret 2022, sejumlah patung Buddha itu dijaga Taliban demi memancing investasi China. Sejak berkuasa kembali, Afghanistan mengalami kekurangan uang di tengah sanksi internasional.
Dua dekade lalu, hal yang sebaliknya terjadi. Saat pertama berkuasa, Taliban meledakkan patung Buddha raksasa hingga memicu kemarahan internasional. Taliban menyebut patung itu sebagai simbol pagan yang harus dibersihkan.

Namun kini mereka berniat melestarikan peninggalan tambang tembaga Mes Aynak. Taliban melakukan hal itu sebagai kunci untuk membuka miliaran investasi China, menurut kata Hakumullah Mubariz, kepala keamanan Taliban di lokasi tersebut.

"Melindungi mereka sangat penting bagi kami dan orang China," katanya sambil mengintip ke dalam sisa-sisa biara yang dibangun oleh para biksu Buddha abad pertama.
Sebelumnya, Mubariz memimpin unit tempur Taliban di pegunungan sekitar yang berperang dengan pasukan Afghanistan yang didukung AS. Ketika pasukan itu menyerah tahun lalu, anak buahnya bergegas mengamankan lokasi. "Kami tahu itu akan menjadi penting bagi negara," katanya.

Afghanistan disebut-sebut kaya akan tambang. Kekayaan mineral negara itu diperkirakan bernilai US$ 1 triliun. Dana itu bisa menjadi kunci untuk masa depan yang makmur.
Namun tak ada yang mau mengembangkan tambang mineral di tengah perang dan kekerasan yang berkelanjutan di Afghanistan. Kini beberapa negara, termasuk Iran, Rusia dan Turki sedang menjajaki kesempatan berinvestasi, mengisi kekosongan setelah penarikan pasukan AS pada Agustus lalu.
Di antara semua negara, Beijing adalah yang paling tegas. Di Mes Aynak berpotensi menggambar ulang peta geopolitik Asia.
Pada tahun 2008, pemerintahan Hamid Karzai menandatangani kontrak 30 tahun dengan perusahaan patungan Cina bernama MCC untuk mengekstraksi tembaga bermutu tinggi dari Mes Aynak. Studi menunjukkan situs tersebut menyimpan hingga 12 juta ton mineral.
Namun proyek tersebut tersangkut dalam masalah logistik dan kontrak. Proyek tidak pernah melewati beberapa uji coba sebelum akhirnya terhenti ketika staf China pergi pada 2014 karena kekerasan yang terus berlanjut.
Belum ada pernyataan resmi dari China ihwal investasi di Afghanistan. Duta Besar China untuk Afghanistan mengatakan pembicaraan sedang berlangsung, namun belum ada pernyataan lanjutan.
Kontrak di Mes Aynak dapat menghasilkan US$ 250-300 juta per tahun untuk pendapatan Afghanistan. Jumlah tersebut signifikan di tengah kemiskinan yang meluas di Afghanistan.
Mes Aynak adalah sebuah kota Buddha berusia 2.000 tahun. Sejarah modern Afghanistan yang penuh gejolak telah menghalangi penjelajahan arkeologi dan pengembangan tambang.

https://dunia.tempo.co/read/1576078/...n/full&view=ok
bukan.bomat
bukan.bomat memberi reputasi
1
1.3K
20
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post

Post telah dihapus azhuramasda