ulungrinjaniAvatar border
TS
ulungrinjani
KA Bima Zaman Dulu, Kereta Api Termewah Indonesia
Hola Agan dan Sista! Selamat pagi, siang, sore dan malam bagi Gansis di seluruh dunia! Kali ini, ane bakal bahas seputar KA Bima zaman dulu yang merupakan sleeper train termewah sepanjang sejarah perkeretaapian Indonesia.


Bicara soal sleeper train atau kereta tidur, zaman sekarang sudah banyak sleeper train yang melayani berbagai rute kereta api. Jumlahnya sudah lumayan banyak dengan harga tiket yang paling tinggi diantara kelas-kelas lain.

Namun, Gansis tahu ndak sih, kalau di era 1960an akhir sudah ada sleeper train yang bahkan lebih mewah dari sleeper train zaman sekarang? KA Bima tepatnya, nah di thread ini ane bakal bahas seputar KA Bima zaman dahulu nih.


Sebagai penerus dari KA Bintang Sendja dan KA Bintang Fadjar, pada 1 Juni 1967, PNKA memutuskan untuk meluncurkan layanan KA Bima atau KA Biru Malam dengan rute Jakarta-Surabaya, via Semarang Tawang-Kedungjati (diubah menjadi Jakarta-Surabaya via Purwokerto-Yogyakarta beberapa minggu selanjutnya).

KA Bima merupakan pelopor kereta api dengan fasilitas AC di Indonesia. Sebelumnya, kereta hanya mengandalkan angin sepoi-sepoi alami sebagai sistem pendingin udaranya, yang juga kadang dibantu dengan kipas angin.

BB 301, lokomotif top pada masanya. Dipakai buat narik KA-KA top, sekarang mungkin macam CC 206.
sumber gambar

KA ini biasanya ditarik oleh lokomotif paling anyar dan terbaru di era 1960an akhir. BB 301 tentunya, diesel hidraulik. BB 301 sendiri dibuat oleh Fried Krupp-Krauss-Maffei asal Jerman Barat, dengan tenaga mesin 1.480hp dan kapasitas tangki solar 2.000 liter, serta memiliki susunan gandar "B-B". BB 301 punya kabin masinis di 2 sisi sehingga tidak perlu rotasi lokomotif yang bisa dibilang cukup ribet.

Rangkaian yang dibawa KA Bima, terdiri dari 2 gerbong tidur kelas 1 atau SAGW, 2 gerbong tidur kelas 2 atau SBGW, 1 gerbong pembangkit, 1 gerbong bagasi dan 1 gerbong restoran. Posisi gerbong restoran beragam, kadang ditengah, kadang dibelakang.

Interior kamar SAGW Bima. Terlihat bahwa kursi bisa diubah menjadi kasur pada malam hari.
sumber gambar

Ada 2 kelas yang ditawarkan. Kelas pertama adalah kelas termewah dan termahal, dengan menggunakan gerbong tidur SAGW.

Fasilitasnya sangat lengkap, wastafel, lemari, dan lain sebagainya tersedia. Pada kelas SAGW, 1 kamar tidur hanya diperuntukkan untuk 2 penumpang. 

Interior dan eksterior kelas SBGW-nya Bima. Seperti SAGW, kursi SBGW bisa diubah menjadi kasur di malam hari.
sumber gambar

Sementara, pada kelas SBGW, 1 kamar tidur diperuntukkan untuk 3 penumpang. Namun, kenyamanannya tidak berbeda jauh meski fasilitasnya terbatas ketimbang kelas SAGW. Jelas, harga tiket kelas SBGW lebih murah ketimbang kelas SAGW. Meski memang, kasur kelas SBGW melintang melawan arah kereta.

Kasur pada kelas SAGW dan SBGW sangat fleksibel. Pada siang hari, kasur akan berbentuk kursi kereta biasa, jadi penumpang duduk. Setelah sesi makan malam, kasur berubah menjadi tempat tidur biasa.

Interior gerbong restorasi KA Bima.
sumber gambar

Sistem restorasi di KA Bima cukup sederhana dan lumayan unik. Penumpang akan dipanggil bergiliran per gerbong, untuk makan di gerbong makan. Disaat penumpang makan, petugas kereta akan mengubah kursi di kamar-kamar gerbong menjadi kasur.

Makanan KA Bima pada masanya juga lumayan spesial. Menunya beragam, bisa bistik (ane kurang tahu bistik pakai daging apa), nasi goreng, nasi rames, tentu dengan puding sebagai penutup. Tentu dengan kualitas tinggi dan porsi banyak. Sistem penyajiannya juga beragam, kadang prasmanan, kadang disajikan langsung di meja. Tidak ada transaksi disaat sesi makan karena makanan sudah termasuk harga tiket, namun mungkin kru masih menjual makanan lain yang berbayar.


KA Bima dengan konfigurasi dua kelas, SAGW dan SBGW bertahan hingga 1984. PJKA merubahnya dengan alasan sosial, padahal sebenarnya KA Bima dengan konfigurasi dua kelas sleeper bisa dibilang menguntungkan bagi PJKA.

Tahun 1984 keatas, 2 gerbong SAGW diganti dengan 2 gerbong eksekutif duduk buatan Rumania. Diikuti dengan menurunnya kualitas pelayanan, yang dimulai dari menurunnya kualitas makanan, kualitas kondisi gerbong, pensiunnya gerbong SBGW di tahun 1990 yang diganti dengan gerbong sleeper kuset (yang satu kamarnya isi 4 kasur tidur), hingga pada tahun 1995, dimana KA Bima menjadi KA Eksekutif biasa tanpa gerbong tidur sama sekali.

Argo Bromo JS950 di Stasiun Gambir, pada saat diluncurkan. sumber gambar

Ditambah dengan diluncurkannya Argo Bromo pada tahun yang sama, yang menawarkan waktu tempuh lebih cepat lewat jalur utara via Cirebon-Semarang-Bojonegoro-Surabaya. Dengan diluncurkannya Argo Bromo, otomatis KA Bima turun kasta dari "flagship" Perumka di trayek Jakarta-Surabaya.

Sampai saat ini, setahu ane KA Bima belum menawarkan gerbong sleeper lagi. Hanya menawarkan gerbong luxury saja. Gerbong sleeper saat ini hanya ada di KA Argo Bromo, itupun tidak senyaman gerbong sleeper KA Bima di era-era kejayaannya. 

Interior Argo Bromo Anggrek kelas Luxury Sleeper.
sumber gambar

Nah, jadi itulah isi thread ane yang membahas seputar KA Bima pada masa kejayaannya. Jadi, gimana pendapat Gansis seputar thread ini? Oh iya, ane akan sangat berterima kasih apabila Gansis mengoreksi informasi di thread ini yang salah!

Referensi: 1, 2, 3, 4
Pic: Terlampir
Narasi: Opini Pribadi
Disclaimer: Thread ini tak bermaksud untuk menjatuhkan maupun mempromosikan siapapun.
Original Written By: @ulungrinjani

emoticon-I Love Indonesiaemoticon-Toastemoticon-Rate 5 Star
muhamad.hanif.2
luthfihawari
reid2
reid2 dan 39 lainnya memberi reputasi
40
10.3K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
Vandisk.Avatar border
Vandisk.
#2
Gaya baru malam
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 memberi reputasi
1
Tutup