wa2n43Avatar border
TS
wa2n43
Manajemen Alfamart Akui Tak Mudah Bereskan Masalah Juru Parkir Liar di Minimarket

Manajemen Alfamart Akui Tak Mudah Bereskan Masalah Juru Parkir Liar di Minimarket



Kompas.com, 16 Desember 2021, 19:37 WIB
Komentar6
Ilustrasi Alfamidi.
Lihat Foto
Penulis: Mita Amalia Hapsari | Editor: Nursita Sari
JAKARTA, KOMPAS.com -


Sejumlah perusahaan toko swalayan waralaba telah mengumumkan bebas biaya parkir untuk konsumen toko swalayan beberapa waktu lalu. Namun, hal ini belum sepenuhnya terealisasi.

Realisasi kebijakan tersebut dianggap tidak semudah membalikkan telapak tangan. Meski lahan parkir secara hitam di atas putih adalah milik atau disewa oleh pihak swalayan, mereka tak bisa dengan bebas menerapkan parkir gratis untuk konsumen.

Sebab, mayoritas parkir liar di swalayan dikelola oleh oknum organisasi masyarakat.


Regional Corporate Communication Manager PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart) Budi Santoso mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih berusaha membereskan persoalan juru parkir liar di seluruh gerainya secara bertahap.

"Kita memang belum 100 persen bebas (juru parkir liar) karena ada keterlibatan lingkungan. Selama ini sudah ada yang mengelola parkir di lingkungan sekitar swalayan tersebut, mungkin dari warga atau organisasi masyarakat," jelas Budi di Jakarta Barat, Kamis (16/12/2021).

Baca juga: Tak Terima Dibayar Pakai Uang Koin, Juru Parkir Alfamidi di Kemayoran Hina dan Nyaris Pukuli Perempuan


Budi beranggapan, untuk merealisasikan bebas juru parkir liar, perlu pendekatan berupa sosialisasi antara pihak swalayan dengan juru parkir liar.

Pihaknya pun mengupayakan pendekatan tersebut di gerai-gerainya.

"Caranya kami melakukan koordinasi dengan melakukan sosialisasi kepada oknum tersebut. Bagaimana pun kita duduk bareng, kita sampaikan bahwa kami ingin lahan parkir ini, lalu dari masyarakat bagaimana," ungkap Budi.

Dengan melakukan pendekatan tersebut, diharapkan dapat ditemukan titik tengah antara kedua belah pihak.

Baca juga: DPR Bilang UU Pemilu Sudah Final, Demokrat Berharap Jokowi Teken Perppu Presidential Threshold 0 Persen
"Inginnya semua secara persuasif dan baik, tanpa ada ancaman atau lainnya. Kita ingin duduk bareng membicarakan ini, bagaimana jalan yang terbaik bagi kedua belah pihak," ungkap dia.

Baca juga: Warga Keluhkan Juru Parkir di Minimarket: Belanja Tak sampai 5 Menit, Harus Bayar Rp 2.000

Melalui pendekatan tersebut, ia mengatakan, hampir semua oknum menerima bahwa tidak ada lagi parkir liar.


"Selama ini oknum saat diajak duduk bareng, sebagian besar mengerti. Namun memang pendekatan itu belum dilakukan di seluruh lokasi," kata Budi.


Di antara pendekatan tersebut, Budi mengakui ada saja oknum yang bersikukuh memungut uang parkir di lahan swalayan.

"Namun tidak semua mau, karena keadaan setiap lingkungan itu berbeda. Ada satu atau dua lokasi yang belum menerima," kata dia.

Baca juga: Juru Parkir yang Nyaris Pukuli Perempuan di Alfamidi Kemayoran Setor Penghasilan ke Ormas

"Mereka minta nego seperti misalnya bolehlah mereka tetap menjaga parkir, tapi tidak boleh memaksa. Jika diberikan upah parkir, mereka boleh menerima, tapi kalau tidak dikasih, ya tidak boleh maksa," pungkas Budi.

Budi menegaskan, upaya-upaya tersebut dilakukan demi merealisasikan parkir gratis untuk konsumen.

"Kami ingin memberikan kenyamanan ke konsumen. Sebab, kita sudah melakukan pembayaran ke pemerintah daerah. Kita inginnya semua parkir-parkir di toko kami itu gratis," tutup dia.

Juru parkir liar tolak uang koin
Sementara itu, baru-baru ini terjadi keributan antara konsumen swalayan di Kemayoran, Jakarta Pusat, dengan seorang juri parkir liar.

Konsumen bernama Mentari mengaku dicaci oleh juru parkir setelah memberikan uang Rp 2.000 dalam bentuk pecahan koin Rp 200 bekas kembalian di swalayan tersebut.

"Saya dicaci maki dengan kata-kata kasar, dengan menyebut alat kelamin pria, terus dia nyaris mau pukul dan narik motor saya," kata Mentari saat dihubungi, Kamis.

Baca juga: 3 Orang Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Korupsi di RSUP Sitanala

Ia mengatakan, juru parkir tersebut tetap ngotot tidak mau menerima uang receh tersebut.

"Karena tetap nolak, ya akhirnya ditukar dengan uang kertas Rp 2.000. Tapi habis itu saya tetap dimaki dengan bahasa kasar, dia nyaris mukul dan berusaha narik motor," ujar karyawan swasta ini.

Usai kejadian itu, Mentari langsung melapor ke Polsek Kemayoran. Polisi kemudian mengamankan juru parkir tersebut.

Kepada polisi, jukir tersebut mengaku bahwa uang hasil parkir disetorkan kepada ketua organisasi masyarakat di wilayah Kemayoran.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com
https://megapolitan.kompas.com/read/...oogle_vignette
davianjustice
pein666
Rico_99
Rico_99 dan 31 lainnya memberi reputasi
30
11.9K
305
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
jefry754Avatar border
jefry754
#11
ya kalo ga mau bayar parkir ya pesen online aja gan.. kan bisa.. jatuh2 jg lebi mahal...

ga bakal bisa lah berantas parkir liar.. setau ane kalo ga mau ada begituan.. mau ga mau ya yg punya usaha kasi duit dah ke kang parkir..fixed price.. sebulan berapa gitu...
garren007
jerryreality220
pakisal212
pakisal212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup