banteng.budugAvatar border
TS
banteng.budug
Skytrain Bandara Soetta: Mahal-mahal Malah Dikandangin




Jakarta -

Skytrain di Bandara Internasional Soekarno-Hatta lebih dari setahun belum beroperasi lagi. PT Angkasa Pura II (Persero) membenarkan hal tersebut, salah satu alasannya karena traffic yang dilayani Bandara Soekarno-Hatta saat ini masih sepi.

"Dalam kondisi pandemi ini mempertimbangkan prokes serta jumlah traffic yang dilayani bandara Soekarno-Hatta yang ada saat ini masih kurang dari 50% jika dibandingkan dengan masa normal," kata VP Corporate Communication PT Angkasa Pura II (Persero), Yado Yarismano kepada detikcom, Selasa (16/11/2021).

Ditambah lagi, terminal yang beroperasi di bandara Soetta saat ini hanya dua terminal, yaitu terminal dua dan terminal tiga.

"Untuk transportasi antar terminal ini kami sediakan shuttle bus untuk sarana transportasi antar terminal," ungkapnya.
Baca juga:
Mahal-mahal Malah Dikandangin, Kapan Skytrain Soetta Jalan Lagi?

Penonaktifan Skytrain ini hanya bersifat sementara. Namun, AP II sendiri belum ada rencana mengoperasikannya kembali dalam waktu dekat.

"Belum ada. Seperti yang saya info, mobilitasnya sendiri juga masih dinamis dan untuk saat ini traffic yang ada masih di bawah 50% dari traffic normal," imbuhnya.

Dalam catatan detikcom skytrain bandara Soetta sudah tidak beroperasi sejak awal pandemi 2020. Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi saat itu menjelaskan, pandemi COVID-19 memberikan dampak yang besar bagi pengelola bandara. Sebab itu, pengelola bandara melakukan efisiensi.

"Karena selain traffic turun, penumpang turun, sehingga itu kami harus melakukan efisiensi, melakukan cost leadership di internal kami. Jadi untuk Terminal 1 juga sampai saat ini belum dioperasikan. Dan airlines yang beroperasi pun belum normal seperti seperti sebelum pandemi sehingga kami tetap melakukan efisiensi itu," katanya.

Skytrain Bandara Soetta sendiri sudah beroperasi sejak September 2017. Proyek ini menghabiskan biaya Rp 950 miliar yang seluruhnya bersumber dari kas PT Angkasa Pura II.

Rinciannya, untuk pengadaan rangkaian kereta skytrain serta teknologinya, AP II setidaknya merogoh kocek hingga Rp 530 miliar. Biaya tersebut sudah termasuk tiga rangkaian kereta yang didatangkan dari perusahaan asal Korea Selatan, Woojin Industrial System Co Ltd.

Sementara itu, untuk pengadaan infrastruktur seperti lintasan dan terminal yang dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk dan PT Indulexco, AP II harus mengeluarkan dana hingga Rp 420 miliar.


sumber


Akhirnya jadi Candi jaman now emoticon-Matabelo
jiresh
aldonistic
viniest
viniest dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.9K
203
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
LikpaiminAvatar border
Likpaimin
#3
Sepi penumpang ... efisiensi biaya ...

Cem gedung bertingkat atau hotel ... klo occupancy sepi ....beberapa lift nya sementara di istirahatkan ...main cm 1 aja
jiresh
aldonistic
viniest
viniest dan 12 lainnya memberi reputasi
13
Tutup