Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

manumangoqtyAvatar border
TS
manumangoqty
ICW Menentang Wacana Hukuman Mati untuk Koruptor, CUPU?
ICW Menentang Wacana Hukuman Mati untuk Koruptor, CUPU?

TS setuju hukuman mati kepada pelaku & keluarga (istri dan anak anak). Bagaimana dengan kalian?

Jakarta: Jaksa Agung ST Burhanuddin membuka peluang menerapkan hukuman mati dalam kasus korupsi di PT Asabri dan PT Jiwasraya. Indonesia Corruption Watch (ICW) tidak menyetujui langkah Burhanuddin.



Hukuman mati dinilai bukan solusi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. ICW menilai hukuman mati cuma dipakai sebagai gertakan pejabat buat gagah-gagahan dalam menangani korupsi.

"Padahal, kalau kita berkaca pada kualitas penegakan hukum yang mereka lakukan, hasilnya masih buruk. Jadi, apa yang diutarakan tidak sinkron dengan realita yang terjadi," kata Peneliti dari ICW Kurnia Ramadhana melalui keterangan tertulis, Sabtu, 30 Oktober 2021.

Kurnia mengatakan hukuman mati tidak akan memberikan efek jera bagi pejabat yang berencana korupsi. ICW lebih setuju Burhanuddin membuat miskin pelaku korupsi. Upaya memiskinkan pelaku korupsi diyakini bakal menimbulkan efek jera paling ampuh.

"Bagi ICW, pemberian efek jera akan terjadi jika diikuti dengan kombinasi hukuman badan dan pemiskinan koruptor, mulai dari pemidanaan penjara, pengenaan denda, penjatuhan hukuman uang pengganti, dan pencabutan hak politik. Bukan dengan menghukum mati para koruptor," ujar Kurnia.

ICW meminta Burhanuddin memikirkan langkah dengan baik. Pasalnya, hukuman mati diyakini ICW bukan solusi.

Sebelumnya, Jaksa Agung, ST Burhanuddin, membuka kemungkinan penerapan hukuman mati bagi pelaku korupsi. Termasuk kepada terpidana kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya dan PT ASABRI yang menimbulkan kerugian keuangan negara yang besar.

"Bapak Jaksa Agung sedang mengkaji kemungkinan hukuman mati bagi koruptor," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Leonard Simanjutak, dalam keterangan tertulinya Kamis, 28 Oktober 20221.

Leonard mengatakan, peluang hukuman mati bagi koruptor ASABRI dan Jiwasraya karena kedua kasus megakorupsi ini tidak hanya menimbulkan kerugian negara. Tapi, juga berdampak luas kepada masyarakat maupun prajurit

Quote:
Diubah oleh manumangoqty 30-10-2021 02:31
indrastrid
metaverse
viniest
viniest dan 6 lainnya memberi reputasi
3
3.2K
109
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
bendera.hitamAvatar border
bendera.hitam
#6
Korupsi akar permasalahnya bukan di letak hukumanya yg ringan.
tapi sistemnya yg memang menciptakan "celah" korupsi.

Jekerdah sebagai contoh kecil ,begitu mudah kelebihan bayar,mark up aibon...etc
daddydaddydoo
joeco123
vegasigitp
vegasigitp dan 5 lainnya memberi reputasi
6
Tutup