- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Sports
Dibalik Kiprah Sukses Para Atlet PON XX Papua, Ada Hutang Sampai Galang Dana!
TS
abdulqadirz
Dibalik Kiprah Sukses Para Atlet PON XX Papua, Ada Hutang Sampai Galang Dana!
Pekan Olahraga Nasional ke XX di papua telah usai. Sebanyak lebih dari 7 ribu atlet dan 56 cabang olahraga telah membuat semaraknya olahraga tahunan itu. Sudah banyak pula yang mendapatkan emas dengan segala perjuangannya. Berbicara masalah perjuangan, ada banyak kisah perjuangan yang dibarengi pilu yang ada dari para atlet PON ini.
Karena kebanyakan dari kita semua taunya hanya pas sukses aja, pas menangnya aja. Padahal ada kisah perjuangan yang bahkan ada kisah pilunya juga yang menyertai kesuksesan tersebut. Kita juga perlu tau kisah itu gan. Kalau buat ane jadikan motivasi. Nah kalau buat pemegang keputusan, dalam hal ini yaitu pemerintah maka diharapkan adalah kesejahteraan atletnya.
Oke ane rangkum dari beberapa berita yang mengisahkan kisah pilu dibalik kesuksesan para atlet PON XX Papua. Seperti apa kisahnya, secara ringkasnya begini gan sis! Let's talk about it.
Quote:
1. Terlilit hutang
Namanya Muswar Iwan tapi sering dipanggil iwan samurai. Beliau atlet di cabang olahraga binaraga. Mewakili provinsi sumatera barat, iwan menyumbangkan emas di tiga kali PON. Yaitu di riau, jawa barat, dan papua tahun ini. Namun di balik hattrick nya tersebut tidak serta merta jalannya mulus. Layaknya perjuangan atlet yang lain tapi ada kisah pilunya.
Kebanyakan orang akan melihat sukses nya aja, dan gak tau kisah perjuangan dibalik suksesnya tersebut. Sebelum PON Papua, iwan harus berutang dengan menggadaikan mobilnya agar mendapatkan biaya untuk mempersiapkan diri bertanding di pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.
Kebanyakan orang akan melihat sukses nya aja, dan gak tau kisah perjuangan dibalik suksesnya tersebut. Sebelum PON Papua, iwan harus berutang dengan menggadaikan mobilnya agar mendapatkan biaya untuk mempersiapkan diri bertanding di pesta olahraga terbesar di Indonesia itu.
Quote:
2. Hutang sana-sini demi prestasi
Yang satu ini juga gak kalah sedihnya gansis. Hampir sama dengan iwan, Rino efendi juga mengakui sejak belum terima dana bulanan dari KONI Sumbar, dirinya sangat susah karena terpaksa menggunakan uang pribadi untuk operasional latihan. Alhasil ia harus hutang sana-sini demi persiapan enam bulan sebelum PON papua.
Rino mengaku dirinya masih mengontrak tempat tinggal. Sewa rumahnya sudah empat bulan belum dibayar sehingga ia harus berhutang kepada pelatih nya. Bahkan ia harus meminjam tempat untuk latihan nya karena tidak punya tempat latihan. Dana yang diharapkan rino dari koni sumbar nyatanya masih belum bisa cair karena masih dalam tahap pembahasan.
Rino mengaku dirinya masih mengontrak tempat tinggal. Sewa rumahnya sudah empat bulan belum dibayar sehingga ia harus berhutang kepada pelatih nya. Bahkan ia harus meminjam tempat untuk latihan nya karena tidak punya tempat latihan. Dana yang diharapkan rino dari koni sumbar nyatanya masih belum bisa cair karena masih dalam tahap pembahasan.
Quote:
3. Turun ke jalan untuk galang dana
Diluar negeri, persiapan atletnya sebelum ajang suatu kompetisi disediakan dengan sangat matang. Karena memang seharusnya begitu. Atlet gak ada bedanya dengan tentara yang bertempur demi negara. Mereka juga bertempur mengharumkan nama bangsa dan negara melalui olahraga. Namun apa jadinya kalo kayak kasus di sumsel ini gan?
Tak kurang dari 50 atlet Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) meminta sumbangan kepada masyarakat di simpang lima DPRD Sumsel, pada jumat 3 agustus 2021. Hal ini diawali dari kekecewaan para atlet terhadap janji KONI sumsel yang tidak ditepati. Padahal waktu untuk PON papua sudah hampir dimulai.
Tak kurang dari 50 atlet Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) meminta sumbangan kepada masyarakat di simpang lima DPRD Sumsel, pada jumat 3 agustus 2021. Hal ini diawali dari kekecewaan para atlet terhadap janji KONI sumsel yang tidak ditepati. Padahal waktu untuk PON papua sudah hampir dimulai.
Quote:
4. Sumbang emas, tapi uang saku belum ada
[URL=https://S E N S O R5ZRcLCxDFF]Source Image[/URL]
Dayumin, atlet kategori Dayung Canoeing Putri C1 200 meter berhasil menumbangkan emas untuk sultra. Namun ia mengaku hingga detik ini para atlet belum menerima sepeserpun uang saku tanding.
Karena seperti yang diketahui bahwa atlet-atlet PON akan mendapatkan uang saku bulanan dan uang saku tanding. Uang saku bulanan sudah didapatkan oleh para atlet sultra, namun sampai detik ini uang saku tanding belum masuk padahal pertandingan sudah selesai dan bahkan telah mendapatkan emas. Kalau gini terus, ke depannya ragu nih ada atlet sultra yang mau di PON lagi.
Karena seperti yang diketahui bahwa atlet-atlet PON akan mendapatkan uang saku bulanan dan uang saku tanding. Uang saku bulanan sudah didapatkan oleh para atlet sultra, namun sampai detik ini uang saku tanding belum masuk padahal pertandingan sudah selesai dan bahkan telah mendapatkan emas. Kalau gini terus, ke depannya ragu nih ada atlet sultra yang mau di PON lagi.
Oke segitu dulu untuk thread ane kali ini, thread ini sifatnya entertainment yang bersumber dari keresahan ane saat observasi sosial media aja ya. kalau kurang informatif ya tolong dimaklumi. Kalau menyinggung ya mohon maaf ane juga manusia bukan posenya janji manis yang tidak ditepati wkwk. Terimakasih udah baca. Jumpa lagi di thread ane selanjutnya.
Referensi: Opini pribadi & berita di google
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2021
Sumber gambar: Tertera
@abdulqadirz©2021
yasyah81 dan 25 lainnya memberi reputasi
24
8.3K
102
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
globalevil31
#58
Daerah - daerah tersebut dan mungkin Indonesia tidak ada agenda untuk meningkatkan prestise negara melalui olahraga sehingga atlet - atletnya tidak didukung secara pendanaan dan membuat publik tertarik sama cabang olahraga selain sepakbola.
Mau tidak mau ya swasta harus masuk, dimana mereka menjadi pendana dan yang mengatur perkembangan olahraga tersebut. Kalau ditinggal sama swasta ya paling kering lagi.
Keuntungan ekonomi yang didapatkan dalam membiayai atlet - atlet bagi pihak swasta kira kira apa ya ?, Kalau ada keuntungan ekonominya pasti pihak swasta juga pasti mencari cara agar atletnya bisa jadi yang terbaik dan nantinya menghasilkan keuntungan bagi mereka.
Kalau tidak ada, ya mau tidak mau pemerintah harus turun tangan dan kembali jadi ke opini ane yang diparagraf pertama.
Mau tidak mau ya swasta harus masuk, dimana mereka menjadi pendana dan yang mengatur perkembangan olahraga tersebut. Kalau ditinggal sama swasta ya paling kering lagi.
Keuntungan ekonomi yang didapatkan dalam membiayai atlet - atlet bagi pihak swasta kira kira apa ya ?, Kalau ada keuntungan ekonominya pasti pihak swasta juga pasti mencari cara agar atletnya bisa jadi yang terbaik dan nantinya menghasilkan keuntungan bagi mereka.
Kalau tidak ada, ya mau tidak mau pemerintah harus turun tangan dan kembali jadi ke opini ane yang diparagraf pertama.
0
Tutup