hidayatullah965Avatar border
TS
hidayatullah965
GENERASI YANG ANGKUH
(cerita singkat 1 Menit untuk esok yang lebih peka)

Akhir 2019 yang lalu, saya dan 2 org temen sedang berada di sebuah train Bandung-Yogyakarta untuk mengikuti perkumplan organisasi sebagai perwakilan dari kampus. Pagi itu, gua sedang duduk santai membaca buku. Gerbong kereta mayoritas diisi oleh para lulusan SMA/sederajat ingin mengikuti ujian masuk mandiri sebuah perguruan tinggi negeri di kota gudeg tersebut.
Sembari membaca, saya mendengar sedikit pembicaraan mereka.. “Hahahaha.. Kalo gak keterima, mampus lu jadi cleaning service!" "Anjirr, hina banget.. lu lah tampang sekuriti!" "Ini nih si Feni (nama terdengar samar-samar dan disamarkan), cocok jadi kasir indomerit” dan percakapan berlanjut ngalor ngidul adu profesi "tak terhormat"  versi mereka.

Saya tertawa di dalam hati.. Tapi tiba-tiba saya teringet percakapan singkat saya bersama salah seorang mahasiswa teknik kimia asal Jepang, namanya Hiroaki (Hiro), ketika dulu si hiro menjalani program pertukaran mahasiswa dari Gunma, jepang ke kampus saya. Saya bisa mengena si hiro karena kebetulan saat itu ada event festival "Bunkasai" (festival pengenalan kebudayaan Jepang) di Fakultas ilmu budaya, saat itu yg ngenalin Hiro ke saya adalah temen saya sendiri, yang saat itu menambil jurusan sastra Jepang.

Saat itu saya sedang membeli onigiri di bazar yg disediakan festival Bunkasai tersebut. “Whoooaaaa.. This onigiri is the best thing in this shop! Even if I was a cleaning service, I could still live with it!” (Waaahh....Onigiri ini adalah makanan terlezat ! walaupun saya menjadi Cleaning Service sekalipun, saya bisa hidup dengan makan beginian) Ujar saya.
Temanku Hiro hanya diam tersenyum kecil. *krik krik*
“Hmmm.. Hiro. sorry for this stupid question, is it a taboo thing to address "a cleaning service" in the caste of society occupation in japan?"  (Hmmm... Hiro. Maaf pertanyaan bodoh nih, apakah hal yang tabu kalo ngebahas Cleaning Service dalam tingkat pekerjaan masyarakat di negara mu?)"
Lalu si Hiro menjawab :
“Oh no.. no problem, Silki. But in my country, every job is honorable. As long as u give it your best and help people with good deeds, and the money you get from the job is not bad money".  (Oh tidak kok.. Tapi di negaraku, semua pekerjaan itu terhormat. Selama kamu melakukan yg terbaik, bantu orang dengan niat yg baik, dan uang yg kamu hasilkan bukan uang yang buruk).
Trus saya menjawab :
“Ah I see.. Maybe people from Indonesia should learn more about social tolerance from the Japanese". (Oh dimengerti.. mungkin orang Indonesia harus belajar banyak soal menghargai sesama dari orang Jepang.)

Mengutip kata-kata Dekan kami, yang pernah jadi seorang konsultan veteran UNICEF di bidang pendidikan anak usia dini. Beliau pernah berpidato isinya kurang lebih begini :
“Di Jepang, dari kecil sudah diajarkan tiga dasar utama: jujur, disiplin, dan MENGHARGAI SATU SAMA LAIN. Untuk poin menghargai satu sama lain, semua pekerjaan itu terhormat asal dilakukan dengan baik, benar, dan tidak merugikan orang lain. Hingga suatu hari mereka dewasa, ketika makan malam bersama rekan perusahaan, supir dapat duduk disandingkan dengan direktur sekalipun. Tidak ada yang salah disitu, duduk ya duduk saja. Sama-sama manusia dan sama-sama membangun perusahaan kok. Kecuali, ketika berbicara hal terkait deskripsi kerja, tentu masing-masing memiliki hak untuk menjawab sesuai bidangnya."
Pernah saya marah sama temen saya, kami waktu itu sedang makan duduk bersantai di taman kampus, sambil minum air mineral. Pas air mineral temen saya sudah habis, dengan entengnya dia buang botolnya, dengan gaya melempar sembarangan di rumput-rumput taman yang kami duduki. Lalu saya menegurnya, sebut saja Jojo nama teman saya, "eh Jo, lu kok seenak jidat lu buang botol aqua sembarangan aja". Trus si Jojo jawab : "Yaelah Ki, noh di sebrang lu liat ada kang sapu ngutip-ngutip dan bersihkan taman, slow aja kali, ntar jg dia kutip nih sampah gw".
"Ya gw jg tau Jo, gw jg liat, tapi pleaselah lu hargai pekerjaan orang lain, minimal jangan menambah beban lah, kalo 10 org aja hari ini punya sifat kek elu, buang sampah sembarangan dalam waktu sejam aja, yakinlah, pasti taman ini udah jd tempat pembuangan sampah".
Si jojo nyangkal, "aelah Ki Ki, hidup lu ribet amat dah.."
Dari situ saya menilai, pendidikan tinggi gak menjamin seseorang bisa menghargai orang lain dan punya disiplin adab yg baik, minimal hal kecil loh ya... Yaitu buang sampah pada tempatnya! Kalo sekalipun lu gak nemui tong sampah, plis deh, minimal kantongi dulu sampahmu, atau masukin dalam tas ransel dulu. Inilah bukti budaya kita yang krisis disiplin, krisis akhlak (adab), bermental suka shaming dan memandang rendah profesi dan fisik orang lain. Walaupun masih banyak orang kita yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai disiplin dalam kehidupan.

Sejak saat itu saya kagum sekali dengan kedisiplinnya negri sakura, diantara kalian mungkin pernah liat atau nonton berita di TV tentang betapa disiplinnya warga Jepang soal membuang sampah. Sekelompok fans Jepang melakukan tindakan terpuji ketika tim pujaannya dipaksa mengakui ketangguhan Pantai Gading dengan skor 1-2 pada laga Grup C di Itaipava Arena Pernambuco, Recife, 15 Juni2014.
Setelah laga, para fans dari Negeri Matahari Terbit, julukan Jepang tak berbuat onar. Mereka malah memunguti sampah yang ada di stadion. Dengan telaten, mereka mengambil barang-barang bekas sisa para suporter lainnya. Kira-kira seperti itulah isi beritanya.
Saa tidak tahu menahu bagaimana di negara  lainnya. Tapi ini Indonesia, negeri kita tercinta.
Menurut saya pribadi, ada beberapa pekerjaan yang kurang terhormat, seperti : Pengemis, Penjaja seks yang tidak tobat-tobat, bandar dan pengedar narkoba, TUKANG PARKIR YANG DATANG DARI SEMAK BELUKAR BELANTARA KETIKA ORANG UDAH BERES MUNDURIN MOTOR/MOBIL DENGAN SUSAH PAYAH BARU DEH NIUP PELUIT PADAHAL NGEJAGAIN AJA KAGAK, dan lain-lain whatever u name it.
Lantas, apa yang salah dengan pekerjaan cleaning service?
Apa yang salah dengan pegawai swalayan?
Apa yang salah dengan satpam?
Apa yang salah dengan penjual koran di dekat kampus?
Apa yang salah dengan kuli bangunan?
Bukankah semua pekerjaan itu terhormat selama melakukannya dengan baik, benar, tidak merugikan org lain, dan yg paling utama menghasilkannya dengan cara halal?
Tak ada cleaning service, lingkungan sekitar akan kotor. Tak ada petani, mau makan apa kita. Tak ada satpam, habis deh komputer kampus dicolong sama maling.
Hence, even when we were doing an "honorable" job we all said.. a pilot, a doctor, an engineer, an economist, a politician, or else.. If we didn't do our job well, then we lost our own honor to ourselves. Moreover, if we did the corruption, we will be a disgrace to the society.. to the nation.. to the humanity.
(Oleh karena itu, bahkan ketika kita melakukan pekerjaan yg kita anggap "terhormat"  semisal seorang pilot, dokter, seorang insinyur, seorang ekonom, seorang politisi, atau yg lain .. kalo kita tidak melakukan pekerjaan kita dgn baik, maka kita kehilangan kehormatan kita sendiri untuk diri kita sendiri. Apalagi jika kita melakukan korupsi, kita akan menjadi aib bagi masyarakat .. bagi bangsa, bagi umat manusia).
Jadi.. di Indonesia, apakah pekerjaan yang terhormat itu?
Yang upahnya tinggi?
Yang jumlah SDM-nya langka?
Yang jd PNS/ASN?
Bukan Cleaning Service?
Bukan Satpam?
Bukan Supir?
Bukan Penjual Sapu Lidi?
Bukan Pedagang Bakso Keliling?
Meskipun mereka berjuang mencari nafkah dengan maksimal?
Meskipun mereka berpanas-panasan di teriknya siang?
Meskipun mereka basah-basahan di tengah derasnya hujan?
Meskipun mereka melakukannya demi menghidupi keluarga dengan cara halal?
Meskipun mereka memilih untuk tidak menjadi peminta-minta, yang mendapatkan uang lebih instan?
.
Ya Allah.. Maafkan kami.. Maafkan kami yang kurang menghargai sesama manusia..
Maafkan kami.. sebagai generasi yang angkuh.



aryanti.story
wanitatangguh93
nyimblek69
nyimblek69 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.9K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
EwaxsvAvatar border
Ewaxsv
#8
Kalo pola pikir rakyatnya bagus tapi pemimpin negeri ini koruptor-kotor kampret percuma juga ya
Ini semua berawal dari pemimpin negeri ini dulu, kalo semuanya bersih-saling menghormati beda pendapat & jujur maka negeri ini pun bisa menyaingi China-Jepang & Amerikaemoticon-Om Telolet Om!
0
Tutup