- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.3K
Kutip
2.1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
elenasan30
#319
Chapter 49
Spoiler for Pembuat Masalah:
Bella new mulustrasi
Hari demi hari berlalu dan Kak Olivia mulai sedikit menaruh curiga kepadaku. Iyaa mungkin curiganya bukan kea rah hubunganku dengan Bang Putra sih. Tapi lebih seperti aku lebih narsis berpenampilan cantik namun Kak Olivia tidak pernah melihat aku memiliki seorang pacar. Kak Olivia bertanya “Bell? Kamu sekarang semangat banget mempercantik diri kamu. Apa kamu sekarang punya pacar?”. Aku menjawab “Pacar? Gak ada Kak. Aku hanya ingin membuat diriku tampil percaya diri aja”.
Kak Olivia tersenyum dan menjawab “Hahaha iyaa aku sangat senang jika memang kamu melakukannya untuk dirimu sendiri. Namun kamu sekarang sudah berusia 17 tahun. Tidak ada salahnya kamu memulai perjalanan cintamu bukan?”. Aku melihat dengan bingung kea rah Kak Olivia “Apakah Kak Olivia sangat menginginkan aku memiliki pacar?”. Kak Olivia menjawab “Iyaa mungkin. Aku melihat kamu merubah penampilanmu. Tetapi tidak dengan hati dan jiwamu”.
Aku menjawab “Apa maksudnya Kak?”. Kak Olivia menjawab “Entah ini benar atau enggak. Kamu berubah seperti ada yang mendorong kamu melakukan pemaksaan. Bukan berdasarkan dari hati keinginan kamu sendiri. Tapi setelah aku mendengar bahwa kamu melakukannya untuk diri kamu sendiri. Aku merasa sedikit lega hehehe”. Aku terdiam hening sesaat. Iyaa aku senang sih berpenampilan seperti ini. Aku lebih dihargai dan begitu banyak disukai banyak orang.
Namun Kak Olivia benar aku tetaplah seorang Bella yang tidak bisa bersikap feminim secara total seperti Kak Olivia. Dan Kak Olivia menyadari itu bahwa aku seperti sedang menjadi orang lain. Atau lebih tepatnya aku sedang berjuang agat menjadi seperti Kak Olivia. Aku menjawab “Jika aku melakukan ini karena sebuah dorongan atau pemaksaan. Apakah Kak Olivia akan merasa kecewa dan marah?”. Kak Olivia menjawab “Enggak. Karena aku pun juga awalnya memaksa diriku. Sehingga itu menjadi sebuah kebiasaan atau habit yang baru”.
Kak Olivia menambahkan “Hanya saja… lakukan itu untuk dirimu sendiri dulu. Sekalipun kamu didorong atau dipaksa. Pastikan dirimu sendiri yang memaksa dan mendorong kamu. Bukan orang lain”. Aku berpikir sejenak mungkin memang aku melakukannya karena dorongan dari orang lain. Tapi percayalah Kak Olivia aku saat ini sangat bahagia. Aku belum pernah merasa sebahagia ini sebelumnya. Aku melakukan ini sepenuhnya untuk Bang Putra. Agar dia semakin mencintaiku.
Rasa kekhawatiranku terhadap kecurigaan Kak Olivia. Membuatku akhirnya meminta izin ke Bang Putra untuk menerima menjalin hubungan dengan seorang cowo yang udah berbulan-bulan mengejarku. Namanya adalah Irfan dan dia adalah teman sekelasku saat ini. Bang Putra mengizinkanku asal hubungan kita berdua tetap aman dan tidak ketauan oleh Kak Olivia. Sekarang aku memiliki dua orang pacar. Yang satu pacar resmi dan yang satu adalah pacar simpanan.
Tapi aku lebih mencintai pacar simpanan dan bahkan sengaja menerima pacar resmi hanya agar aku bisa terus aman bersama pacar simpanan. Irfan menyatakan cintanya di kelas dengan memberikan aku sebuah coklat dan bunga. Banyak teman-teman di sekolahku bersorak “Terima… Terima… Terima… Ayooo Bell itu ada cowo nembak lu diterima dong…”. Padahal beberapa diantara mereka yang bersorak adalah cowo yang pernah menyatakan perasaannya kepadaku juga.
Mereka pura-pura bersorak agar terlihat setuju namun aku tau hati dan perasaan mereka sangat sakit. Irfan memberikan coklat dan bunganya kepadaku “Bella Gua udah lama suka dan perhatian sama lu. Lu udah taulah kalo Gua sayang banget sama lu. Semoga lu bisa menerima cinta Gua Bell”. Gua tersenyum kecil dan menerima coklat serta bunga tersebut. Tanpa pikir panjang aku menjawab “Iyaa aku udah lama jomblo juga. Gak ada salahnya aku nerima kamu”.
Irfan keliatan sangat bahagia dan memelukku dengan sangat erat. Seperti dia menerima sebuah berkah dan anugerah yang begitu besar dan membahagiakan. Meskipun sepulangnya dari sekolah ketika malam hari aku yang sekarang jadi kekasihnya ini digenjot oleh cowo lain dengan berbagai gaya dan berbagai tempat. Aku menggunakan Irfan hanya sebagai pengalihan supaya Kak Olivia tidak mencurigai aku yang saat ini sedang semangat-semangatnya berpenampilan cantik.
Aku yang memiliki banyak foto dan videoku yang begitu cantik. Merasa ingin mempostingnya di instagram dan facebook. Sehingga aku ngechat Bang Putra dan meminta izin “Sayang? Kamu lagi sibukkah? Aku mau minta izin sesuatu boleh gak?”. Bang Putra gak lama membalas “Minta izin apa sayang? Kamu mau jalan sama Irfan kah?”. Aku menjawab “Aku mau posting beberapa fotoku yang gak terlalu seksi ke instagram dan facebook. Boleh gak sayang? Soalnya foto-foto ini kan milik kamu”.
Bang Putra membalas “Boleeh tapi jangan yang terlalu seksi yaa. Yang wajar-wajar aja soalnya aku gak terima kalo sampe badan kamu yang seksi itu diliatin cowo lain sayang”. Aku menjawab “Siaap sayang. Aku cuma ngasih diri aku semuanya ke kamu kok. Kamu jangan khawatir ya sayangku”. Aku mulai memposting beberapa fotoku di instagram selama seminggu lamanya. Aku mendapatkan banyak likes dan comment dari teman-teman satu SMA aku.
Ada yang berkata “Kak Olive banget ini mirip banget”. Ada juga yang memberikan komentar “Gila lu cantik banget Bell sekarang. Padahal dulu waktu SMP lu gak cakep”. Aku mulai menerima banyak DM dan juga mendapatkan banyak follower. Ada DM dari temen-temen yang aku kenal dan ada juga DM dari cowo-cowo mesum yang gak jelas asal muasalnya. Ngajak kenalan, ngajak jalan, bahkan minta Video Call, dan minta foto-foto mesum.
Tapi ada satu orang yang gak suka aku memposting foto-foto itu di instagram yaitu Irfan “Kamu ngapain sih sayang posting-posting foto kamu pake tanktop begitu?”. Aku menjawab “Kenapa sih? Kan itu akun instagramku ya bebas dong aku mau posting apa”. Irfan menjawab “Iyaa tapi aku kan gak suka kamu tampil seksi dibawa ke sosmed. Aku kaget loh kamu ternyata punya foto-foto eksib kaya gitu”. Aku menjawab “Kenapa kamu gak suka? Keluarga aku aja gak masalah kok”.
Irfan menjawab “Keluarga kamu gak masalah karena gak tau kali. Kalo tau juga kamu pasti dimarahin!”. Aku merasa Irfan begitu posesif dan banyak ngatur. Yaa sebenernya Bang Putra lebih parah sih posesif dan ngaturnya. Bahkan aku berubah sampai se drastis ini karena permintaan dan aturan dari Bang Putra. Tapi aku memang mencintai Bang Putra kan? Jadinya gak masalah dia mau melarang aku. Aku memang milik dia sepenuhnya dan dia berhak mengatur-mengatur aku.
Ada sekitar 50 foto yang aku posting di instagaram dan facebook. Ngebuat aku menjadi sangat terkenal di sekolah. Bahkan sampai ada beberapa guru yang mencoba mengajakku berbincang lewat Whatsapp. Tapi aku tetep berusaha meladeninya dengan sopan. Aku menjadi bahan pembicaraan siswa-siswa lain. Namun sayangnya berbeda dengan Kak Olivia yang penuh perbincangan karena prestasi dan kecantikan dia. Aku diperbincangkan karena foto-foto seksiku (Bersambung…)
Diubah oleh elenasan30 10-01-2021 14:03
radityodhee dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Kutip
Balas
Tutup