- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.3K
Kutip
2.1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
elenasan30
#268
Chapter 40
Spoiler for Semuanya Bermula:
Sebulan kemudian aku mendapatkan kabar baik bahwa Bang Putra sudah diterima pekerjaan. Kak Olivia pun meskipun dia ingin beristirahat dulu tidak melanjutkan pendidikannya selama satu tahun. Namun tetap dia sangat aktif melakukan pekerjaan freelance. Kak Olivia setiap hari jumat dan sabtu mengajar les matematika, fisika, dan kimia di perusahaan bimbel. Dia juga jadi asisten dosen di salah satu kampus negeri ternama di setiap hari rabu dan kamis.
Sisanya Kak Olivia libur dan belajar di rumah. Kak Olivia gak pernah berubah dari dulu sampai sekarang selalu maniak membaca buku ensiklopedia. Yang tebalnya bisa mencapai 1500 halaman dan ada puluhan buku di ruangannya. Ohh iyaa aku lupa cerita kami baru saja pindah rumah ke komplek sebelah dengan rumah yang luasnya dua kali lebih besar ketimbang rumah Kak Olivia sebelumnya. Rumah Kak Olivia di sebelah Bang Putra dijadikan rumah untuk keluarga dan tamu.
Jadi jika ada keluarga Kak Olivia berkunjung ke rumah langsung ditempatkan disana. Di rumah Kak Olivia yang baru terdapat 8 kamar, 3 kamar dibawah 5 kamar di lantai atas. Terdapat khusus ruang belajar sama seperti di rumah Kak Olivia sebelumnya. Hanya saja disini jauh lebih luas dan terdapat perlengkapan sains dan kedokteran milik Kak Olivia. Garasinya lebih lebar dan mampu menampung 3 mobilnya Kak Olivia.
Hubungan Kak Olivia dengan Bang Putra sudah seperti sepasang suami istri. Hanya saja bedanya mereka tidak melakukan hubungan seksual. Kak Olivia selalu berusaha sampai di rumah sebelum Bang Putra pulang. Dia selalu menyiapkan makan malam untuk Bang Putra dan juga cemilan. Terkadang dia melakukannya di rumah Bang Putra dan terkadang juga di rumahnya sendiri. Dan aku yang sekarang berada ditengah-tengah mereka.
Hubunganku dengan Vito sudah berakhir dan untunglah dia mau menerima keputusanku ini meskipun aku tau dia sangat sakit hati. Aku dan Vito sudah tidak pernah berkomunikasi lagi. Karena kami sudah tidak satu kelas dan aku juga sudah melupakan dia dengan mudahnya. Hubunganku dengan Bang Putra semakin lama semakin dekat. Aku selalu memberikan jatah seks setiap kali ada kesempatan. Namun kesempatan itu aku serahkan ke Bang Putra untuk dia yang mencari atau mengusahakannya.
Namun disisi lain Vito ternyata ngadu kepada Kak Olivia mengenai putusnya hubunganku dengannya. Bahkan sampai memohon kepada Kak Olivia agar membujukku supaya aku mau balikan sama dia. Suatu saat Kak Olivia main ke kamarku dan dia ngajak ngobrol aku “Kamu kenapa Bell sama Vito? Kok kamu sampe mutusin dia sayang?”. Aku menjawab “Iyaa aku udah gak cinta sama dia aja Kak. Aku gak mau maksain perasaan aku lagi”.
Kak Olivia menjawab “Maksudnya kamu ngerasa gak cocok sama Vito? Kalo begitu kenapa kamu terima cintanya dulu sayang? Itu kan menyakiti hati dia banget”. Aku menjawab “Iyaa aku ngasih dia kesempatan untuk ngebuat aku jatuh cinta sama dia. Tapi ternyata udah 10 bulan dia tetep gak bisa bikin aku jatuh cinta sama dia Kak”. Kak Olivia menjawab “Dan sekarang kamu pacaran sama siapa Bell?”. Aku menjawab “Belum pacaran sama siapa-siapa lagi aku Kak”.
Kak Olivia menjawab “Tapi kemarin Vito bilang katanya kamu udah pacaran lagi. Kamu selingkuhin dia katanya. Kamu pacaran sama cowo yang selama ini sangat kamu cintain”. Aku menjawab “Itu Cuma alesan aku aja Kak biar bisa mutusin dia. Padahal ya Kak Olive taulah selama sebulan ini aku gak pernah bawa cowo ke rumah kan?”. Kak Olivia menjawab “I…Iyaa sih yaa. Aku juga sempet bingung sama perkataan Vito katanya dia diselingkuhin. Tapi kamu gak pernah keliatan pergi jalan sama cowo atau bawa cowo ke rumah”.
Aku menjawab “Aku merasa Kak Olivia cuekin aja Vito. Makin diladenin makin ngeganggu Kak Olivia terus. Nanti Bang Putra marah loh kalo dia sampe tau Kak Olivia chattingan sama cowo tanpa alasan yang jelas”. Kak Olivia menjawab “I..Iyaa sih. Tapi Kak Putra gak posesif sama aku kok. Iyaa dia memperbolehkan aku berkomunikasi sama siapa aja dan ngobrol. Dia juga tau soal chattingan aku sama Vito”. Aku menjawab “Kak Olivia selalu ngelapor apapun ke Bang Putra yaa?”.
Kak Olivia menjawab “Hahaha iyaa itu tanda bahwa aku sangat menghargai dan menghormati dia. Aku gak mau sampe ada sesuatu meskipun hal kecil dia tau dari orang lain. Apalagi hal-hal besar ketika ketemu aku langsung cerita detik itu juga”. Aku menjawab “Tapi apa Kak Olivia gak merasa repot? Atau gak merasa cape dengan setiap saat harus lapor begitu?”. Kak Olivia menjawab “Enggak. Itu inisiatif aku sendiri Bell. Kak Putra gak pernah minta hal itu. Dia percaya sama aku gak bakal macem-macem”.
Aku pun saat itu percaya bahwa Kak Olivia gak bakal macem-macem. Secara cinta dia sama Bang Putra dalem banget. Apapun permintaan Bang Putra dia mau lakuin. Beda sama hubungan pacaran lainnya yang terkadang atau bahkan sering ada kata males. Kak Olivia enggak sama sekali. Bang Putra minta beliin martabak atau kue malem-malem jam 11 pun di lakuin sama Kak Olivia dicariin sampe dapet. Saking cintanya dia sama Bang Putra sampe dia gak pernah menolak permintaan apapun dari Bang Putra.
Bahkan seandainya Bang Putra minta Kak Olivia bunuh diri pun. Aku yakin Kak Olivia akan melakukannya tanpa pikir panjang. Tapi untungnya Bang Putra adalah cowo pengertian. Dia minta martabak jam 11 malem itu cuma pernah sekali dan itupun karena dia demam tinggi. Bang Putra gak pernah rela Kak Olivia keluar malem-malem sendirian. Pasti Kak Olivia ditemenin dan dianterin. Bang Putra juga keliatan ngejagain Kak Olivia banget.
Doa Kak Olivia ketika ulang tahun ke 17 tahun bahwa dia menginginkan sosok laki-laki yang akan sangat menjaga dan mencintai keluarganya dikabulkan oleh Tuhan. Dan Bang Putra adalah jawaban dari doa tersebut. Bahkan Kak Olivia selalu bilang kado sweet seventeen terbaik dia adalah hubungan resmi percintaannya dengan Bang Putra. Kak Olivia benar-benar mendapatkan kebahagiannya sekarang. Meskipun nantinya dia sendiri yang merusak kebahagiaan itu.
Dan sering kali aku merasa iri dengan perlakuan Bang Putra ke Kak Olivia yang begitu istimewa. Yaa aku kan juga kekasihnya bukan? Jadi wajar aja kalo aku cemburu tapi aku tetep menerima konsekuensinya. Aku hanya ingin bersama Bang Putra dan mencintai Bang Putra. Aku juga gak pernah minta status resmi apapun entah pacarnya atau TTMnya. Yang penting dia selalu ada buat aku dan aku selalu ada buat dia. (Bersambung…)
Sisanya Kak Olivia libur dan belajar di rumah. Kak Olivia gak pernah berubah dari dulu sampai sekarang selalu maniak membaca buku ensiklopedia. Yang tebalnya bisa mencapai 1500 halaman dan ada puluhan buku di ruangannya. Ohh iyaa aku lupa cerita kami baru saja pindah rumah ke komplek sebelah dengan rumah yang luasnya dua kali lebih besar ketimbang rumah Kak Olivia sebelumnya. Rumah Kak Olivia di sebelah Bang Putra dijadikan rumah untuk keluarga dan tamu.
Jadi jika ada keluarga Kak Olivia berkunjung ke rumah langsung ditempatkan disana. Di rumah Kak Olivia yang baru terdapat 8 kamar, 3 kamar dibawah 5 kamar di lantai atas. Terdapat khusus ruang belajar sama seperti di rumah Kak Olivia sebelumnya. Hanya saja disini jauh lebih luas dan terdapat perlengkapan sains dan kedokteran milik Kak Olivia. Garasinya lebih lebar dan mampu menampung 3 mobilnya Kak Olivia.
Hubungan Kak Olivia dengan Bang Putra sudah seperti sepasang suami istri. Hanya saja bedanya mereka tidak melakukan hubungan seksual. Kak Olivia selalu berusaha sampai di rumah sebelum Bang Putra pulang. Dia selalu menyiapkan makan malam untuk Bang Putra dan juga cemilan. Terkadang dia melakukannya di rumah Bang Putra dan terkadang juga di rumahnya sendiri. Dan aku yang sekarang berada ditengah-tengah mereka.
Hubunganku dengan Vito sudah berakhir dan untunglah dia mau menerima keputusanku ini meskipun aku tau dia sangat sakit hati. Aku dan Vito sudah tidak pernah berkomunikasi lagi. Karena kami sudah tidak satu kelas dan aku juga sudah melupakan dia dengan mudahnya. Hubunganku dengan Bang Putra semakin lama semakin dekat. Aku selalu memberikan jatah seks setiap kali ada kesempatan. Namun kesempatan itu aku serahkan ke Bang Putra untuk dia yang mencari atau mengusahakannya.
Namun disisi lain Vito ternyata ngadu kepada Kak Olivia mengenai putusnya hubunganku dengannya. Bahkan sampai memohon kepada Kak Olivia agar membujukku supaya aku mau balikan sama dia. Suatu saat Kak Olivia main ke kamarku dan dia ngajak ngobrol aku “Kamu kenapa Bell sama Vito? Kok kamu sampe mutusin dia sayang?”. Aku menjawab “Iyaa aku udah gak cinta sama dia aja Kak. Aku gak mau maksain perasaan aku lagi”.
Kak Olivia menjawab “Maksudnya kamu ngerasa gak cocok sama Vito? Kalo begitu kenapa kamu terima cintanya dulu sayang? Itu kan menyakiti hati dia banget”. Aku menjawab “Iyaa aku ngasih dia kesempatan untuk ngebuat aku jatuh cinta sama dia. Tapi ternyata udah 10 bulan dia tetep gak bisa bikin aku jatuh cinta sama dia Kak”. Kak Olivia menjawab “Dan sekarang kamu pacaran sama siapa Bell?”. Aku menjawab “Belum pacaran sama siapa-siapa lagi aku Kak”.
Kak Olivia menjawab “Tapi kemarin Vito bilang katanya kamu udah pacaran lagi. Kamu selingkuhin dia katanya. Kamu pacaran sama cowo yang selama ini sangat kamu cintain”. Aku menjawab “Itu Cuma alesan aku aja Kak biar bisa mutusin dia. Padahal ya Kak Olive taulah selama sebulan ini aku gak pernah bawa cowo ke rumah kan?”. Kak Olivia menjawab “I…Iyaa sih yaa. Aku juga sempet bingung sama perkataan Vito katanya dia diselingkuhin. Tapi kamu gak pernah keliatan pergi jalan sama cowo atau bawa cowo ke rumah”.
Aku menjawab “Aku merasa Kak Olivia cuekin aja Vito. Makin diladenin makin ngeganggu Kak Olivia terus. Nanti Bang Putra marah loh kalo dia sampe tau Kak Olivia chattingan sama cowo tanpa alasan yang jelas”. Kak Olivia menjawab “I..Iyaa sih. Tapi Kak Putra gak posesif sama aku kok. Iyaa dia memperbolehkan aku berkomunikasi sama siapa aja dan ngobrol. Dia juga tau soal chattingan aku sama Vito”. Aku menjawab “Kak Olivia selalu ngelapor apapun ke Bang Putra yaa?”.
Kak Olivia menjawab “Hahaha iyaa itu tanda bahwa aku sangat menghargai dan menghormati dia. Aku gak mau sampe ada sesuatu meskipun hal kecil dia tau dari orang lain. Apalagi hal-hal besar ketika ketemu aku langsung cerita detik itu juga”. Aku menjawab “Tapi apa Kak Olivia gak merasa repot? Atau gak merasa cape dengan setiap saat harus lapor begitu?”. Kak Olivia menjawab “Enggak. Itu inisiatif aku sendiri Bell. Kak Putra gak pernah minta hal itu. Dia percaya sama aku gak bakal macem-macem”.
Aku pun saat itu percaya bahwa Kak Olivia gak bakal macem-macem. Secara cinta dia sama Bang Putra dalem banget. Apapun permintaan Bang Putra dia mau lakuin. Beda sama hubungan pacaran lainnya yang terkadang atau bahkan sering ada kata males. Kak Olivia enggak sama sekali. Bang Putra minta beliin martabak atau kue malem-malem jam 11 pun di lakuin sama Kak Olivia dicariin sampe dapet. Saking cintanya dia sama Bang Putra sampe dia gak pernah menolak permintaan apapun dari Bang Putra.
Bahkan seandainya Bang Putra minta Kak Olivia bunuh diri pun. Aku yakin Kak Olivia akan melakukannya tanpa pikir panjang. Tapi untungnya Bang Putra adalah cowo pengertian. Dia minta martabak jam 11 malem itu cuma pernah sekali dan itupun karena dia demam tinggi. Bang Putra gak pernah rela Kak Olivia keluar malem-malem sendirian. Pasti Kak Olivia ditemenin dan dianterin. Bang Putra juga keliatan ngejagain Kak Olivia banget.
Doa Kak Olivia ketika ulang tahun ke 17 tahun bahwa dia menginginkan sosok laki-laki yang akan sangat menjaga dan mencintai keluarganya dikabulkan oleh Tuhan. Dan Bang Putra adalah jawaban dari doa tersebut. Bahkan Kak Olivia selalu bilang kado sweet seventeen terbaik dia adalah hubungan resmi percintaannya dengan Bang Putra. Kak Olivia benar-benar mendapatkan kebahagiannya sekarang. Meskipun nantinya dia sendiri yang merusak kebahagiaan itu.
Dan sering kali aku merasa iri dengan perlakuan Bang Putra ke Kak Olivia yang begitu istimewa. Yaa aku kan juga kekasihnya bukan? Jadi wajar aja kalo aku cemburu tapi aku tetep menerima konsekuensinya. Aku hanya ingin bersama Bang Putra dan mencintai Bang Putra. Aku juga gak pernah minta status resmi apapun entah pacarnya atau TTMnya. Yang penting dia selalu ada buat aku dan aku selalu ada buat dia. (Bersambung…)
radityodhee dan 22 lainnya memberi reputasi
23
Kutip
Balas
Tutup