- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Aku Diantara Kalian (18+)
TS
elenasan30
Aku Diantara Kalian (18+)
Setelah berdiskusi di Lounge Kreator. Ane memutuskan untuk berhenti berkarya di Kaskus. Semua thread novel karya ane akan ane close thread. Ane sebagai penulis mohon pamit dari agan semua.
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Lanjutan novel ane di platform sebelah. Untuk agan yang masih ingin membaca karya ane.
Link Novel
Aku Ingin Menjadi Manusia (18+)
Seharusnya Kamu Tidak Pernah Ada (18+)
Aku Diantara Kalian (18+)
Terima kasih
Close Thread
Diubah oleh elenasan30 30-01-2021 03:52
moy1992 dan 72 lainnya memberi reputasi
63
97.4K
Kutip
2.1K
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
TS
elenasan30
#261
Chapter 39
Spoiler for Maafkan Aku Menyakitimu:
“Ahhhh…. Ahhhh…. Ahhhhh….. Enak… Enak…. I love you Bang. Ini bener-bener nikmat dan aku suka banget. Ahhhh…. Ahhhh… Ahhhh….”. Eluhku keras yang saat itu sudah kehilangan keperawananku. Bang Putra bermain dengan sangat hebat meskipun dia hanya bertahan selama 5 menit dan dia sudah ejakulasi di dalam vaginaku. Cairan di vaginaku keluar begitu banyak dan aku melihat handphoneku masih terus menyala. Vito masih terus menghubungiku dan tidak aku angkat sampai satu jam berlalu.
Aku tau dia khawatir tentang aku yang menghilang. Tapi percayalah Vito saat ini aku baik-baik saja dan merasa sangat bahagia. Aku saat ini dalam keadaan benar-benar telanjang tanpa sehelai kain pun menempel di tubuhku. Begitu juga Bang Putra yang sedang terdiam menikmati ejakulasi. Saat ini penisnya masih berada di dalam vaginaku. Dan aku terus menerus menciumi wajahnya yang tampan itu. Saat itu aku berkata “Jangan pernah main sama cewe lain ya sayangku. Cukup sama aku aja”.
Bang Putra tertawa kecil dan menjawab “Hahaha sama Olivia gak boleh? Kan dia pacar sah aku sekarang”. Aku tertawa kecil dan menjawab “Gak boleh sayang. Kamu Cuma milik aku dan Cuma boleh HB sama aku. Kecuali besok kamu nikah sama Kak Olivia baru kamu boleh HB sama dia”. Bang Putra menjawab “Tapi kasih jatah terus yaa setiap hari hahaha”. Aku menjawab “Pasti dong. Kamu mau sehari dua kali juga aku kasih sayang. Yang penting janji jangan pernah HB sama cewe lain selain aku”.
Aku mengajukan kelingkingku dan Bang Putra membalasnya dengan mengaitkan kelingkingnya di kelingkingku. Iyaa dan tentu saja Bang Putra menepati janjinya sampai tahun 2019 akhir. Karena dia sempet HB sama Kak Gisel beberapa kali waktu balik ke Jakarta. Setelah aku mengetahui itu aku sempat marah dan hubunganku dengan Bang Putra agak renggang sampai dia menikah. Tapi aku sama dia tetep rutin komunikasi.
Meskipun aku gak bisa ke Yogyakarta lagi karena awal tahun 2020 Kak Olivia udah menetap tinggal di apartemennya Bang Putra di Yogyakarta. Biasanya aku setiap 2 minggu sekali naik kereta ke Yogyakarta untuk pacaran sama dia sampai akhir 2019. Meskipun dia di Yogyakarta juga punya pacar tapi Bang Putra gak pernah HB sama pacarnya karena dia masih menjaga janjinya kepadaku. Aku mengetahui itu ketika Kak Imada mengetahui hubunganku dengan Bang Putra.
Kak Imada ngomong sendiri gak pernah HB sama Bang Putra karena Bang Putra gak pernah mau diajak HB. Tapi sayangnya dia melanggar janjinya dengan HB sama Kak Gisel. Dia melakukannya karena saat itu aku udah 2 bulan gak ke Yogyakarta dan saat itu Kak Gisel main ke Yogyakarta dengan sengaja memang untuk menemui Bang Putra. Iyaa karena di Jakarta aku pun punya pacar. Jadi aku sedikit lebih mengurusi masa depanku dengan fokus hubungan ke pacarku di Jakarta. Ketimbang ngurusin Bang Putra yang udah pasti akan menikah dengan Kak Olivia.
Karena saat itu Kak Olivia udah menyelesaikan study S2nya dengan dua gelar sekaligus. Dia sudah menepati janjinya kepada Bang Putra dan sedang menyusun rencana untuk Bang Putra gak bisa menolak kehadirannya. Tapi meskipun begitu hatiku tetap hancur dan aku seperti kehilangan seluruh hidupku ketika Bang Putra mengucapkan janji setia sehidup semati di pelaminan. Aku sampai berbulan-bulan kehilangan semangat hidup.
Gak lama Bang Putra pun melepaskan penisnya dari vaginaku. Kami berdua bangun dan segera menggunakan pakaian kami. Aku mencoba melihat kasurnya Kak Olivia apakah ada bekas noda cairan dari vaginaku apa enggak. Meskipun ketika aku HB sama Bang Putra sudah aku alasin handuk dibawah pantatku tapi tetap saja aku takut ada cairan yang jatuh kemana-mana. Namun untunglah kasur Kak Olivia bersih gak ada bercak darah keperawananku yang terkena sprei kasur Kak Olivia.
Tapi adanya di handuk dan aku memutuskan untuk membuang handuk tersebut ke tong sampah depan rumah. Karena takut kalo diliat Kak Olivia dikira yang enggak-enggak. Meskipun aku memang melakukan hal yang enggak-enggak hahaha. Dua hari kemudian adalah hari senin dan aku sudah mulai masuk ke kenaikan kelas 2 SMA. Aku menjadi salah satu anggota osis sebagai penerus Kak Gisel dan Kak Sasha disini yang sudah lulus sekolah.
Aku saat itu diantar sama Bang Putra dan Kak Olivia menggunakan mobil Nissan X-trail mereka. Mobil itu udah agak rusak koplingnya dan Bang Putra kabarnya akan membeli mobil baru setelah dia mendapatkan pekerjaan dengan meminjam uang kepada orang tuanya. Bang Putra hari itu ada interview pekerjaan di salah satu perusahaan daerah SCBD. Kak Olivia menemani Bang Putra interview jadinya dia ikut mengantarku ke sekolah.
Sampai di sekolah Vito langsung menghadangku di dekat gerbang sekolah. Dia menanyakan kepadaku alasan kenapa aku tidak membalas chatnya dan tidak mengangkat telfonnya selama 2 hari terakhir. Vito berkata “Sayang.. Sayang.. tunggu dulu kamu itu kenapa sayang? Kamu marah sama aku? Salah aku apa kok sampe kamu gak bales chat aku selama 2 hari?”. Aku menjawab “Ohh Vito? Hehehe gak apa-apa aku mulai berpikir untuk menjauh dari kamu Vit”. Vito seakan tidak terima dengan jawabanku “Ta..Tapi kenapa kamu mau menjauh dari aku? Aku gak menyakiti kamu kan?”.
Aku terus berjalan berusaha tidak menghiraukan Vito. Tapi Vito terus saja mengikutiku dan meminta penjelasan dariku. Aku memang tidak bisa menjelaskan apapun saat itu karena aku memang salah. Sampai akhirnya aku berada di depan ruang Osis dan aku berhenti sebentar karena Vito masih mengikutiku “Aku udah mencintai laki-laki lain Vit. Aku minta maaf yaa”. Vito terlihat begitu kaget dan wajahnya begitu sedih. Meskipun begitu dia masih berusaha mempertahankan aku.
Vito berkata “Sayang.. aku salah apa sampe kamu kaya gini? Kita udah 10 bulan pacaran dan masa kamu mau nyelesaiin hubungan ini begitu aja? Apa kamu marah karena motorku sering mogok? Apa kamu marah karena aku sering pake uang kamu?”. Aku menggelengkan kepalaku dan menjawab “Kamu laki-laki yang baik Vito. Hanya saja aku yang memang gak baik buat kamu. Jadi aku harap kamu berhenti mengejar aku lagi. Ini hanya akan menyakiti hati kamu”.
Vito memegang tangan kananku dia berusaha mencegahku masuk ke ruang Osis “Aku mohon kasih aku kesempatan sayang. Aku akan memperbaiki semua kesalahan aku. Aku mohon jangan tinggalin aku kaya begini. Aku cinta sama kamu sayang”. Vito perlahan mulai mengeluarkan air matanya. Namun semakin dia memohon semakin yakin aku harus meninggalkannya. Dia lelaki yang baik sedangkan aku baru saja kehilangan keperawananku karena laki-laki lain.
Aku menyentuh pipi kanan Vito dan menghapus air matanya “Vito kamu adalah laki-laki yang baik. Percayalah suatu saat kamu akan mendapatkan perempuan yang lebih baik dari aku. Aku sekarang udah punya kekasih yang selama ini memang aku inginkan dan sangat aku cintain. Aku minta maaf selama ini aku hanya menjadikan kamu pelarian. Sebenarnya aku tidak pernah mencintai kamu Vito. Dan aku tidak ingin memaksakan perasaanku lebih dari ini. Aku gak mau menyakiti kamu lebih dari ini. Jadi aku mohon pahamilah. Kita masih bisa menjadi teman biasa kan?”.
Vito menangis semakin kencang. Dia memegangi kedua tanganku di dadanya “Aku mencintai kamu Bella. Aku selama ini pun menyadari kamu gak mencintai aku tapi aku berjuang sekeras mungkin membahagiakan kamu agar kamu mencintai aku”. Aku menjawab “Iyaa aku hargai usaha kamu Vito. Kamu sudah membahagiakan aku kok. Aku memang bahagia sama kamu tapi memang aku tidak bisa menempatkan kamu dihatiku. Sekali lagi aku minta maaf ya Vito. Kamu laki-laki kamu harus kuat. Tegakkan kepala kamu jangan pernah menangis di depan umum. Apalagi untuk perempuan”.’
Aku sangat memahami peraaan Vito hari itu. Karena aku pernah berada dikondisinya. Aku pernah mengejar Bang Putra begitu keras dan mengalami penolakan yang begitu menyakitkan. Namun aku tetap berjuang dan tidak menyerah untuk Bang Putra. Tapi begitulah kejamnya cinta begitu menghabiskan pikiran dan tenaga. Aku dan Kak Olivia sama-sama mengorbankan begitu banyak hal hanya untuk satu orang laki-laki yang kami cintai. Sudah berjuang sekeras itu pun aku masih harus menerima bahwa cintanya terbagi untuk Kak Olivia.
Ini hanyalah keegoisanku belaka dan memang sisi burukku mulai bermunculan. Perempuan selalu mengejar laki-laki yang membuatnya menderita itu memang benar. Tapi sekalipun menderita aku lebih baik memperjuangkan laki-laki yang memang aku cintai ketimbang harus menjalani hubungan dengan laki-laki baik yang membuat perasaanku hambar. Cinta memang serumit itu dan memang berjalan seperti itu. Maafkan aku Vito mulai hari ini kita jalani kehidupan kita masing-masing. (Bersambung…)
Aku tau dia khawatir tentang aku yang menghilang. Tapi percayalah Vito saat ini aku baik-baik saja dan merasa sangat bahagia. Aku saat ini dalam keadaan benar-benar telanjang tanpa sehelai kain pun menempel di tubuhku. Begitu juga Bang Putra yang sedang terdiam menikmati ejakulasi. Saat ini penisnya masih berada di dalam vaginaku. Dan aku terus menerus menciumi wajahnya yang tampan itu. Saat itu aku berkata “Jangan pernah main sama cewe lain ya sayangku. Cukup sama aku aja”.
Bang Putra tertawa kecil dan menjawab “Hahaha sama Olivia gak boleh? Kan dia pacar sah aku sekarang”. Aku tertawa kecil dan menjawab “Gak boleh sayang. Kamu Cuma milik aku dan Cuma boleh HB sama aku. Kecuali besok kamu nikah sama Kak Olivia baru kamu boleh HB sama dia”. Bang Putra menjawab “Tapi kasih jatah terus yaa setiap hari hahaha”. Aku menjawab “Pasti dong. Kamu mau sehari dua kali juga aku kasih sayang. Yang penting janji jangan pernah HB sama cewe lain selain aku”.
Aku mengajukan kelingkingku dan Bang Putra membalasnya dengan mengaitkan kelingkingnya di kelingkingku. Iyaa dan tentu saja Bang Putra menepati janjinya sampai tahun 2019 akhir. Karena dia sempet HB sama Kak Gisel beberapa kali waktu balik ke Jakarta. Setelah aku mengetahui itu aku sempat marah dan hubunganku dengan Bang Putra agak renggang sampai dia menikah. Tapi aku sama dia tetep rutin komunikasi.
Meskipun aku gak bisa ke Yogyakarta lagi karena awal tahun 2020 Kak Olivia udah menetap tinggal di apartemennya Bang Putra di Yogyakarta. Biasanya aku setiap 2 minggu sekali naik kereta ke Yogyakarta untuk pacaran sama dia sampai akhir 2019. Meskipun dia di Yogyakarta juga punya pacar tapi Bang Putra gak pernah HB sama pacarnya karena dia masih menjaga janjinya kepadaku. Aku mengetahui itu ketika Kak Imada mengetahui hubunganku dengan Bang Putra.
Kak Imada ngomong sendiri gak pernah HB sama Bang Putra karena Bang Putra gak pernah mau diajak HB. Tapi sayangnya dia melanggar janjinya dengan HB sama Kak Gisel. Dia melakukannya karena saat itu aku udah 2 bulan gak ke Yogyakarta dan saat itu Kak Gisel main ke Yogyakarta dengan sengaja memang untuk menemui Bang Putra. Iyaa karena di Jakarta aku pun punya pacar. Jadi aku sedikit lebih mengurusi masa depanku dengan fokus hubungan ke pacarku di Jakarta. Ketimbang ngurusin Bang Putra yang udah pasti akan menikah dengan Kak Olivia.
Karena saat itu Kak Olivia udah menyelesaikan study S2nya dengan dua gelar sekaligus. Dia sudah menepati janjinya kepada Bang Putra dan sedang menyusun rencana untuk Bang Putra gak bisa menolak kehadirannya. Tapi meskipun begitu hatiku tetap hancur dan aku seperti kehilangan seluruh hidupku ketika Bang Putra mengucapkan janji setia sehidup semati di pelaminan. Aku sampai berbulan-bulan kehilangan semangat hidup.
Gak lama Bang Putra pun melepaskan penisnya dari vaginaku. Kami berdua bangun dan segera menggunakan pakaian kami. Aku mencoba melihat kasurnya Kak Olivia apakah ada bekas noda cairan dari vaginaku apa enggak. Meskipun ketika aku HB sama Bang Putra sudah aku alasin handuk dibawah pantatku tapi tetap saja aku takut ada cairan yang jatuh kemana-mana. Namun untunglah kasur Kak Olivia bersih gak ada bercak darah keperawananku yang terkena sprei kasur Kak Olivia.
Tapi adanya di handuk dan aku memutuskan untuk membuang handuk tersebut ke tong sampah depan rumah. Karena takut kalo diliat Kak Olivia dikira yang enggak-enggak. Meskipun aku memang melakukan hal yang enggak-enggak hahaha. Dua hari kemudian adalah hari senin dan aku sudah mulai masuk ke kenaikan kelas 2 SMA. Aku menjadi salah satu anggota osis sebagai penerus Kak Gisel dan Kak Sasha disini yang sudah lulus sekolah.
Aku saat itu diantar sama Bang Putra dan Kak Olivia menggunakan mobil Nissan X-trail mereka. Mobil itu udah agak rusak koplingnya dan Bang Putra kabarnya akan membeli mobil baru setelah dia mendapatkan pekerjaan dengan meminjam uang kepada orang tuanya. Bang Putra hari itu ada interview pekerjaan di salah satu perusahaan daerah SCBD. Kak Olivia menemani Bang Putra interview jadinya dia ikut mengantarku ke sekolah.
Sampai di sekolah Vito langsung menghadangku di dekat gerbang sekolah. Dia menanyakan kepadaku alasan kenapa aku tidak membalas chatnya dan tidak mengangkat telfonnya selama 2 hari terakhir. Vito berkata “Sayang.. Sayang.. tunggu dulu kamu itu kenapa sayang? Kamu marah sama aku? Salah aku apa kok sampe kamu gak bales chat aku selama 2 hari?”. Aku menjawab “Ohh Vito? Hehehe gak apa-apa aku mulai berpikir untuk menjauh dari kamu Vit”. Vito seakan tidak terima dengan jawabanku “Ta..Tapi kenapa kamu mau menjauh dari aku? Aku gak menyakiti kamu kan?”.
Aku terus berjalan berusaha tidak menghiraukan Vito. Tapi Vito terus saja mengikutiku dan meminta penjelasan dariku. Aku memang tidak bisa menjelaskan apapun saat itu karena aku memang salah. Sampai akhirnya aku berada di depan ruang Osis dan aku berhenti sebentar karena Vito masih mengikutiku “Aku udah mencintai laki-laki lain Vit. Aku minta maaf yaa”. Vito terlihat begitu kaget dan wajahnya begitu sedih. Meskipun begitu dia masih berusaha mempertahankan aku.
Vito berkata “Sayang.. aku salah apa sampe kamu kaya gini? Kita udah 10 bulan pacaran dan masa kamu mau nyelesaiin hubungan ini begitu aja? Apa kamu marah karena motorku sering mogok? Apa kamu marah karena aku sering pake uang kamu?”. Aku menggelengkan kepalaku dan menjawab “Kamu laki-laki yang baik Vito. Hanya saja aku yang memang gak baik buat kamu. Jadi aku harap kamu berhenti mengejar aku lagi. Ini hanya akan menyakiti hati kamu”.
Vito memegang tangan kananku dia berusaha mencegahku masuk ke ruang Osis “Aku mohon kasih aku kesempatan sayang. Aku akan memperbaiki semua kesalahan aku. Aku mohon jangan tinggalin aku kaya begini. Aku cinta sama kamu sayang”. Vito perlahan mulai mengeluarkan air matanya. Namun semakin dia memohon semakin yakin aku harus meninggalkannya. Dia lelaki yang baik sedangkan aku baru saja kehilangan keperawananku karena laki-laki lain.
Aku menyentuh pipi kanan Vito dan menghapus air matanya “Vito kamu adalah laki-laki yang baik. Percayalah suatu saat kamu akan mendapatkan perempuan yang lebih baik dari aku. Aku sekarang udah punya kekasih yang selama ini memang aku inginkan dan sangat aku cintain. Aku minta maaf selama ini aku hanya menjadikan kamu pelarian. Sebenarnya aku tidak pernah mencintai kamu Vito. Dan aku tidak ingin memaksakan perasaanku lebih dari ini. Aku gak mau menyakiti kamu lebih dari ini. Jadi aku mohon pahamilah. Kita masih bisa menjadi teman biasa kan?”.
Vito menangis semakin kencang. Dia memegangi kedua tanganku di dadanya “Aku mencintai kamu Bella. Aku selama ini pun menyadari kamu gak mencintai aku tapi aku berjuang sekeras mungkin membahagiakan kamu agar kamu mencintai aku”. Aku menjawab “Iyaa aku hargai usaha kamu Vito. Kamu sudah membahagiakan aku kok. Aku memang bahagia sama kamu tapi memang aku tidak bisa menempatkan kamu dihatiku. Sekali lagi aku minta maaf ya Vito. Kamu laki-laki kamu harus kuat. Tegakkan kepala kamu jangan pernah menangis di depan umum. Apalagi untuk perempuan”.’
Aku sangat memahami peraaan Vito hari itu. Karena aku pernah berada dikondisinya. Aku pernah mengejar Bang Putra begitu keras dan mengalami penolakan yang begitu menyakitkan. Namun aku tetap berjuang dan tidak menyerah untuk Bang Putra. Tapi begitulah kejamnya cinta begitu menghabiskan pikiran dan tenaga. Aku dan Kak Olivia sama-sama mengorbankan begitu banyak hal hanya untuk satu orang laki-laki yang kami cintai. Sudah berjuang sekeras itu pun aku masih harus menerima bahwa cintanya terbagi untuk Kak Olivia.
Ini hanyalah keegoisanku belaka dan memang sisi burukku mulai bermunculan. Perempuan selalu mengejar laki-laki yang membuatnya menderita itu memang benar. Tapi sekalipun menderita aku lebih baik memperjuangkan laki-laki yang memang aku cintai ketimbang harus menjalani hubungan dengan laki-laki baik yang membuat perasaanku hambar. Cinta memang serumit itu dan memang berjalan seperti itu. Maafkan aku Vito mulai hari ini kita jalani kehidupan kita masing-masing. (Bersambung…)
radityodhee dan 22 lainnya memberi reputasi
23
Kutip
Balas
Tutup