Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

suryahendroAvatar border
TS
suryahendro
Corona Menggila Lagi, WHO Minta Warga Dunia Berkorban
Jakarta, CNBC Indonesia - World Health Organization (WHO) mengungkapkan beberapa negara kemungkinan perlu menutup lagi bisnis yang tak penting untuk mengatasi pemburukan infeksi virus corona Covid-19.
Pejabat WHO mengatakan pihaknya masih berharap sebagian besar negara tidak perlu memberlakukan karantina wilayah atau lockdown seperti yang diterapkan oleh beberapa pemimpin dunia untuk menekan penularan virus Covid-19.

Namun karena beberapa negara di belahan Bumi utara terutama Amerika Serikat (AS) dan Eropa terjadi peningkatan kasus yang signifikan, pemimpin negara perlu memberlakukan langkah-langkah mitigasi yang lebih ketat lagi.

"Kita berada jauh di belakang virus ini," ujar Executive Director Health Emergencies Program WHO Mike Ryan, seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (27/10/2020). "Kita harus mengatasi virus ini, dan [itu] mungkin membutuhkan pengorbanan dari banyak, banyak orang dalam hal kehidupan pribadi mereka."


Ini mungkin memerlukan penutupan (shutting down) dan pembatasan pergerakan dan menjalankan perintah tetap di rumah untuk menekan penyebaran Covid-19."
Pada Minggu (25/10/2020) setidaknya ada tujuh negara, di luar AS, yang melaporkan rekor tertinggi rata-rata kasus baru per hari. empat di antaranya merupakan negara Eropa. Menurut data Universitas Johns Hopkins, jumlah infeksi baru di Eropa kini telah melampaui AS. Secara keseluruhan Erop melaporkan hampir 168.000 kasus baru per hari.
Pada Agustus lalu, WHO menyatakan kaum muda telah menjadi pendorong utama penyebaran virus di banyak negara. Tapi dalam konferensi pers terbarunya, WHO melihat adanya penularan di kelompok masyarakat yang lebih rentan dan kelompok usia yang lebih tua.
WHO mengingatkan para pemimpin dunia bahwa mereka tidak dapat memaksakan pemulihan ekonomi yang mereka inginkan dan menjadi kehidupan normal sebelum adanya pandemi.
"Pandemi bukanlah sepak bola politik. Angan-angan atau pengalihan yang disengaja tidak akan mencegah penularan atau menyelamatkan nyawa, "ujar General Director WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...unia-berkorban




TIDAK ADA SATUPUN negara yg TERBEBAS dari COVID saat ini Karena BELUM ada OBAT dan VAKSIN nya. Dan lagi banyaknya OTG.

OBATnya hanya LOCKDOWN atau pengetatan , jika mmg benar2 mau TERBEBAS.


Herannya china yg banyak acara kumpul2 bahkan tanpa masker TIDAK ada kenaikan signifikan....

-Apakah kenaikan covid tidak dilaporkan spt yg dicurigai sejak awal?
-Atau mmg dr awal sdh punya "anti" nya ?
emoticon-Leh Uga 

davecchio
ajang.dee
Richy211
Richy211 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
5.2K
157
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
therminustAvatar border
therminust
#1
Karena China paling mapan, mampu & totalitas mengatasi pandemi

Ingat kemarin awal tahun warga wuhan dikarantina massal, hingga teriak "wuhan jiayou"

Semua akses jalan keluar masuk wuhan ditutup militer, seperti film2 zombie armageddon

Semua warga wajib isolasi dalam rumah, bila melanggar langsung disegel polisi

Ribuan kendaraan berat dengan blower raksasa menyemprot desinfektan ke seluruh kota nonstop

Rumah sakit darurat pandemi yg mampu menampung ribuan dibangun hanya hitungan hari tak jauh dari Wuhan

Kamar pasien pun benar2 pengamanan level tinggi seluruh celah kamar hingga celah pintu ditutup total, karena virus benar2 baru, kiriman makanan ke pasien melalui lorong khusus

Perjuangan keras tidak menghianati hasil, Sekarang Wuhan/China menjadi salah satu tempat teraman dari Covid-19

Negara2 lain awal tahun malah meremehkan ada yg bilang hanya flu musiman hilang begitu saja, ada yg bilang minum jamu kebal dsb

Diubah oleh therminust 27-10-2020 15:42
meoomiuu
anis.sandi2
bingsunyata
bingsunyata dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup