Maksudnya ane masih pikir-pikir lagi... Kebanyakan priority banking ane kurang suka... Ane senang instrumen investasi umum, yang semua orang bisa gabung. Kalau instrumen-instrumen terbatas kyk RDPT atau RDT IMO inherent risknya lebih tinggi, karena kalau ada apa-apa tidak lantas menjadi perhatian publik. Inherent risk ≠ investment risk.

Kena. Dikbud 2g, telur 1,5g. Kalau RTOL emang 20 kali pertama dalam sebulan cuma 'ditakut-takutin' doang kyk Bacan. 2-2nya di admin, nominal transaksi masuk utuh.



Itu kalau rekening reguler gan. Kalau mau, agan saat ambil kartu buka rekening reguler lagi, jadi yang rekening merchant fungsinya sebagai kantong ajaib bunga tinggi (kartunya request gepeng kalau takut bobol, karena katanya dalam waktu dekat dia bisa debol), rekening reguler buat RTOL dan tartun.


Yang ane highlight harusnya dihapus aja. Nada bicaranya gak enak.

Lah itu kan ane kasih FR orang yang ganti ke masker rekening desa. Itu cabangnya aja kali gak mau ngasih. Secara sistem gak diblok kok issuance masker silver (kalau black baru dblok). Kena admin 3.000 on top of admin rekeningnya.


Ooh, ternyata ada korban lainnya. Ane langsung naik tensi parah. Setelah 'obat pengantin baru' gak mempan, akhirnya minum obat tensi beneran. Batal dah hari ini jalan-jalan, di apartemen aja dulu sampai kepala udah gak nyut-nyutan.
Itu yang motong cuma 99, ada promo lain yang lagi jalan 100g, artinya agan kehabisan kuota yang 220g.


Garap senin aja dah... Keprosesnya senin ini