Suara Luna meninggi sembari berjalan perlahan kearah gw, matanya yang berkabut mencoba mengetuk hati gw lewat tatapan mata kami.



Kabut dimata luna berubah menjadi mendung, rintik airmata perlahan mulai membelai pipi luna yang mengkilat kemerahan



Airmata luna menyucur deras, sekarang kedua tangan luna menarik-narik baju gw sampai gw hampir kehilangan keseimbangan. Gw coba bertahan agar tidak terjatuh, tapi gw gak bisa menahan perasaan gw yang terkoyak melihat luna yang menangis sejadinya dan menatap gw dengan tatapan benci, tatapan kecewa.

Tapi gw masih belum bisa menjawab luna, gw juga masih bergelut dengan pikiran dan perasaan gw. Airmata luna sepertinya memberikan gw sebuah jawaban atas gonjang ganjing perasaan gw sejak nama "pak erik" masuk ke kehidupan gw.

Luna melepaskan kerah kaos gw setelah mendorong gw sedikit menjauh. Tangannya menyeka airmata sambil matanya gak lepas menatap gw, menatap gw dengan tatapan kecewa yang bisa gw rasakan manusuk masuk kedalam hati gw.



Ucapan gw sudah gak bisa lagi gw hentikan,



Terucap juga kata itu, kata cemburu yang harusnya hanya digunakan oleh seseorang yang merasa memiliki, bukan untuk sebuah hubungan tanpa status seperti hubungan gw san luna, rasa cemburu adalah hal yang tabu.

Seperti perasaan gw ke beby yang dulu berubah dari sekedar menganggap beby adik menjadi rasa sayang dan empati. Perasaan gw ke luna akhirnya tanpa gw sadari telah berubah menjadi rasa ingin memiliki, perasaan ingin memiliki yang dulu pernah gw sangkal keberadaannya.



Kepalang basah pikirku, sekalian saja gw lepaskan semua dengan jujur apa yang ada di hati gw.

Sejak gw tau soal pak Erik, gw mulai merasakan sebuah perasaan yang berbeda, untuk pertama kalinya gw merasa "kalah" dan untuk pertama kalinya juga gw merasa takut kehilangan luna.

Tapi omongan luna ada benarnya, gw memang merasa malu dan harga diri gw terluka tapi bukan seperti yang luna katakan tadi, tapi saat tau ternyata "RIVAL" gw adalah orang yang membantu gw. Untuk seorang pria dominan dan bergengsi tinggi, ini hal yang gak bisa dikompromi.



Luna masih mematung dalam pelukan gw, hingga gw mulai merasakan tangan luna membalas melingkar di pinggang gw.

Tubuh luna sedikit bergetar dalam pelukan gw, hingga sayup-sayup gw mendengar suara tawa luna,

Gw longgarkan sedikit pelukan gw untuk memeriksa apa benar luna tertawa,

Benar saja, meski wajah luna masih mengkilap karena air matanya, tapi senyum sudah menyimpul di bibir luna, tatapan matanya yang tadi begitu menyayat hati gw kini terlihat menyenangkang. Dan sekarang gw yang berbalik bingung berusaha mengerti situasi ini.

Tatapan mata penuh tanda tanya gw yang seakan bertanya "kamu kenapa ketawa?" Dibalas oleh luna, di balas dengan melingkarnya tangan luna di leher gw memanfaatkan kelengahan gw yang sedikit memberi ruang luna dari pelukan gw tadi.

Luna mempererat lingkaran tangannya di leher gw hingga kini dia menggantung karena harus berjinjit mengikuti tinggi badan gw.

Kebingungan yang tadi gw rasakan berangsur pudar membuat tanggan gw yang tadi melingkar longgar di pinggul luna kini mendekat erat pinggul mungil luna.

Hangatnya berpelukan dan sedikit aroma parfum luna yang mulai memudar ditambah dominan wangi tubuh wanita merasuk ke hidung menjadi candu yang perlahan membuat jantung gw semakin berdebar, mendorong darah yang membawa oksigen menyusuri setiap pembuluh darah lalu dibakar menjadi adrenalin yang tanpa sadar kapan kini membuat bibir kami sudah saling memagut panas menghiraukan dinginnya AC yang berhembus tidak kami perdulikan, buktinya dengan cepat semua pakaian kami tertanggal bergamburan.

Make-up sex after an argument rasanya adalah yang terbaik, gak perlu buang-buang waktu untuk fore-play pemanasan, andrenalin sudah lebih dulu terpompa saat pertengkaran, ditambah ada spark-spark kecil perasaan gak mau kalah, sedikit perasaan marah, juga rasa sayang gak mau kehilangan. Ahh... Mari kita sudahi sampai disini.

Luna bersandar di dada telanjang gw sambil tangannya bermain di sekitaran kulit bekas operasi patah tulang jaman SMA dulu, sedangkan gw sedang sedang tiduran menikmati lemasnya hasil pertarungan tadi sambil memainkan rambut luna.



Dulu gw yang masih begitu naif memang pernah memakai perasaan gw ke luna, tapi setelah peristiwa waktu itu gw enggak lagi memakai perasaan gw, terlebih karena gw sudah punya beby membuat hubungan gw dan luna sekedar sebuah simbiosis mutualisme yang dilakukan secara sadar dan tanpa bawa-bawa perasaan.

Tapi ternyata perasaan itu muncul juga. awalnya gw pikir gw hanya merasa gak nyaman dengan gosip-gosip di seputaran kantor karena gw bisa masuk ke kantor itu dengan rekomendasi luna, tapi sejak sosok pak erik muncul ke kenyataan, perasaan itu berubah menjadi lebih sentimentil.



Gw lanjutkan cerita gw, luna tertarik mendengarkan cerita gw sampai merubah posisinya bersandar di sebelah gw dan terus menyimak cerita gw.

Gw cerita ke luna tentang semuanya, luna terdengar kaget terlebih saat mendengar beby pernah kabur dari rumah.



Luna menyingkap sedikit selimut yang menutupi setengah badan telanjang kami dari dinginnya AC yang kini sudah terasa dingin.



Luna merayap menaiki tubuh gw perlahan sambil tersenyum dan tanpa sedikitpun melepaskan tatapannya dari mata gw, seakan menghipnotis gw untuk menggeliat membantu luna agar berada di posisi yang pas dan tentu saja menghipnotis franky yang perlahan bangun dari tidur siangnya.



Hmmm sepertinya tommy harus menemani tamu sendirian malam ini.