Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Reklamasi Versi Anies VS Reklamasi Versi Ahok
Reklamasi Versi Anies VS Reklamasi Versi Ahok
Gbr diambil dr : CNNIndonesia.com


Sudah baca atau dengar berita tentang persetujuan untuk proyek reklamasi yang baru-baru ini dilemparkan oleh Bapak Anies Baswedan?

Bagaimana reaksi anda mendengar hal itu? Apakah anda termasuk dari mereka yang kecewa mendengar hal itu? Atau mungkin bersorak sambil menertawakan kelompok di seberang?

Dari beberapa berita yang saya baca, ada beberapa orang/pihak yang menyatakan kecewa dengan keputusan Pak Anies ini, menurut mereka Anies sudah mengingkari janji yang dia lontarkan sewaktu kampanye. Wajar-wajar saja dan saya tidak ingin berdebat soal istilah reklamasi atau pelebaran, yang bagi saya menggelitik adalah, ada orang-orang yang dulu mendukung Ahok, ikutan komplain soal keputusan Anies ini.

Lho, bukannya dulu Ahok juga pingin reklamasi? Harusnya kalau mendukung Ahok, mereka mendukung reklamasi. Kenapa sekarang ikutan komplain kebijakan reklamasi? Harusnya kan didukung keputusan Anies untuk reklamasi ini?

Mungkin ada detail yang terlewat dari saya, dan ada alasan-alasan kuat untuk menolak reklamasi Jakarta saat ini.

Tapi inti dari tulisan ini yang ingin saya lontarkan adalah, mari kita dukung program-program yang positif bagi pembangunan daerah dan/atau negara, tanpa melihat siapa yang melontarkan/menjalankan, karena pada akhirnya yang paling penting adalah kemajuan negara ini, bukan kemajuan karier seseorang, entah itu Jokowi, Ahok, Anies atau siapapun juga.

Di saat yang sama, sering dalam kampanye calon yang sedang bersaing, "merahasiakan" programnya.

Hal yang sama juga ingin saya lontarkan kepada calon-calon pemimpin negara ini, kenapa harus dirahasiakan? Takut di-copy oleh saingan anda? Lho tujuan anda maju jadi pemimpin itu apa? Bukankah untuk memajukan negara ini?

Jadi kalau punya program yang bagus kenapa harus disembunyikan? Majukan saja saat kampanye konsepnya tanpa perlu dirahasiakan.

Dengan demikian, kalaupun anda gagal terpilih, program anda yang baik bagi daerah, atau negara ini masih punya kans untuk dijalankan. Sementara bagi yang terpilih, tidak perlu juga gengsi untuk menjalankan program milik saingannya.

Sekali lagi mari miliki prioritas yang tepat, yaitu majunya negara ini, kesejahteraan rakyat bangsa ini. Bukan memprioritaskan individu-individu tertentu.


ADD:::
Untuk memperjelas di mana posisi ane berdiri, ini ane tambahkan reply ane ke salah satu komentar agan2 di bawah, yang ane rasa paling mewakili niatan ane untuk menulis trit ini :

Quote:


-----------------

Disclaimer : saya tahu aturan BP harusnya sumber berita dicopas paling atas. Tp ini trit pada intinya adalah menyampaikan opini pribadi, bukan menyampaikan berita.

Kalau dianggap tak layak ada di BP, monggo silahkan dipindahkan ke trit lain yang pantas.

Sumber berita :
https://megapolitan.kompas.com/read/...amasi?page=all
Diubah oleh lonelylontong 03-07-2020 01:19
murayh0
bontakkun
eksspy
eksspy dan 13 lainnya memberi reputasi
12
5.6K
197
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
vegasigitpAvatar border
vegasigitp
#55
Kalo liat cara pandang TS nya, ya pantes aja indon bodohnya makin menjadi jadi.....

Reklamasi khusus DKI merupakan potensi pendapatan daerah dan memang diperlukan, since penurunan tanah di jeketi bisa sampai berapa cm pertahunnya, kajian sudah dari taun jebot, kalo ndak salah sudah disahkan juga melalui perpres dari jaman harto, sempat terjadi kontra jaman dulu dki vs kementrian lh, namun tetap gak masuk, karena yang udah kejadian kan ancol, marunda itu hasil reklamasi, jaman wiyogo, yoso, kumis kunyuk fauzi jadi gabener, gak ada tuh kontribusi tambahan dalam bentuk percentage yang bisa diaudit...

Jaman Pak Basuki T.P dia malak pengusaha, bisa diaudit, percentage sudah dikaji, pengembang dan bohir bohir gak bisa seenaknya maen belakang. kontribusi yang selama ini ga ada nilai persennya, gak ketauan kemana duitnya, harus bisa diaudit.

Yang santer kala itu kan cinaisasilah, 9 naga lah...eh nyed, yang lu bilang 9 naga mau siapapun dan apapun yang jadi pejabat ya bakalan jejekin kaki di siapapun. BTP jelas paham dan ngerti itu, makanya dia ngotot tuh kontribusi tambahan 15% yang peruntukannya jelas dan auditable musti disahkan, buat siapanya jelas, peruntukannya apa jelas,....eh malah menghasilkan sanusinyuk adiknya si lobsternyuk taufuck kena kasus, bodoh aja dia dinego buat nurunin persenan.

Pengembang ngerasa berat, karena hak pengembang bukan hak milik juga, Tanah tetap milik DKI, kewajiban pengembang buat csr dan kewajiban membangun rusun dsb juga ditagih,

Munculah ngarab yaman kang tipu memakai sentimen itu sebagai salah satu strategi mengambil suara buat jadi gabener. mainkanlah sara melalui ketololan yang teriak teriak tolak reklamasi, pintu masuk mainland...nguikers akan berkuasa....lu kalo ada dan kepingin sedikit aja liat gayanya si comberan yaman itu pas kampanye, masih banyak ketololannya tersedia di dunia maya.

cinaisasi cinaisasi, taik...gua aja yang gak suka suka banget ama nguikers songong songong malah enek sendiri ama kelakuan modelan gini, nasbung kadal kampret, ga usah reklamasi secara kemapanan ekonomi aje lu udah kalah banyak dari mereka semenjak jauh jauh hari...lu liat yang katalu pribumi nguasai perekonomian, cih, liat tuh kelakuan bos mobil kumis chaplin....kagak bawa banyak manfaat juga, sama sama aja lu dicipoakin juga.

Kalo model ts yang katanya gak berafiliasi ke siapapun....pengen gua keplak palanya, biar dongoknya sekalian biar mentok.

modelan ts kaya inilah yang bikin budaya kolusi dan korupsi ga bakal mudah ilang...jelas perbedaannya, tapi malah nanya....

Quote:


HAIL TO THE THIEF! FUCEK!
qavir
qavir memberi reputasi
1
Tutup