Seks emang jadi salah satu cara buat mengutarakan cinta antar suami-istri. Karena dalam seks ada banyak faktor psikologis yang ikut terlibat. Dari sekedar senang-senang, lalu soal kepuasan, juga soal komunikasi, plus soal cinta. Wajar aja banyak suami-istri mendambakan seks yang saling memuaskan kedua belah pihak. Setiap hubungan seks pasti dong inginnya berakhir dengan orgasme berdua. 

Tapi oh tapi, ternyata saat ini ada tren baru, nih. Namanya seks gaya karezza. Inti utama seks ini adalah berhubungan badan tanpa mencapai orgasme. Satu syarat pentingnya adalah mesti ada bahasa kasih sayang yang tersampaikan. Tren seks baru ini sepertinya dimulai di Amerika Serikat tahun 2013-an. Seks gaya karezza mulai ngetren di Indonesia pas tahun 2017-an. Walaupun sejak tahun 2013 sudah ada peminatnya.

Sampai sekarang, praktek seks gaya karezza dianggap sesuatu yang aneh. Karena pandangan umum yang beredar adalah sewajarnya berhubungan seks ya mencapai orgasme. Tapi ternyata para pelaku seks gaya karezza ngasih testimoni positif. Jadi satu per satu mulai ada pasangan yang penasaran dengan gaya ini.

Berdasarkan pengalaman para pelaku seks gaya karezza, mereka ngerasa koneksi emosi antar pasangan jadi lebih kuat. Afeksinya tinggi, nih. Menurut mereka, karena orientasinya adalah penyampaian bahasa kasih sayang dan perasaan dicintai-mencintai jadi orgasme nggak dianggep sebagai prioritas utama. Perasaan jadi penting banget nih kayaknya nih di sini.


Hubungan seks ini emang meminta pasangan untuk selalu santai dan mengontrol energi yang mereka keluarkan. Jadi nggak serba terburu-buru. Nggak pelu nurutin nafsu. Ada beberapa aktivitas penting yang perlu dilakukan pas berhubungan badang dengan gaya karezza. Ngasih senyuman, sapaan lembut, tatap mata, kontak antar kulit, ciuman lembut, dan berbagai bentuk aktivitas seksual lain yang lembut dan lambat. Seks gaya karezza juga mengizinkan penetrasi penis ke vagina, ya. Jangan diartikan silaturahmi kelamin ini dilarang, lho. Yang sebaiknya dihindari adalah orgasmenya.

Seorang konsultan seks bernama J. William Lloyd ngasih penjelasan penting soal gaya karezza di bukunya yang berjudul The Karezza Method.  Menurut dia, tujuan utama dari seks gaya karezza adalah menjaga energi seksual biar tetep ada dan kuat di pasangan. Plus, buat mencegah atau memimalisir hasrat seksual keluar di satu momen pendek. Bingung nggak nih? Ehe ehe eheheheyy…

Jadi begini, seks gaya karezza yang serba lembut dan lambat itu bertujuan buat mempertahankan emosi antar pasangan. Dengan emosi yang tetap terjaga, seks akan berjalan lama dan berkelanjutan. Intinya adalah berkelanjutan. Sedangkan seks biasa yang berorientasi orgasme punya resiko nggak bersifat berkelanjutan. Karena hanya menurutin hasrat seksual yang hadir saat itu. Jadi sekalinya hasrat yang tumbuh itu langsung patah. Padahal yang hilang nggak langsung berganti. Sampai sini masih bingung? Jangan-jangan karena kamu belum suami-istri deh, ehe ehe eheeheheheyyy…

Klaim lain dari J. William Lloyd adalah seks gaya karezza bisa ngobatin penyakit-penyakit tertentu. Biasanya penyakit yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi. Contohnya masalah kandung kemih, masalah keputihan, masalah nyeri hais, dan masalah lain. Masalahnya adalah klaim ini belum ada bukti ilmiahnya. Jadi masih sekedar klaim pribadi aja. Tapi kalau mau percaya ya silahkan saja, sih. Kalau enggak juga nggak masalah.

Tapi emang katanya seks gaya karezza ini bikin peningkatan perasaan bahagia. Seks gaya ini bikin peningkatan hormon endorfin di kepala. Hormon ini berfungsi buat naikin perasaan bahagia dan perasaa cinta. Selai itu, seks gaya karezza juga bisa bikin naikin hormon oksitosin di tubuh. Hormon ini berfungsi buat ngurangin stres di diri manusia. Efek lain oksitosin adalah bikin tidur jadi nyenyak. Jadi kualitas tidur akan baik.

Dari sekian banyak keuntungan dan metode baru seks gaya karezza, banyak orang kesulitan menjalankannya. Biasanya pasangan yang baru mencoba gaya ini pasti gagal di awal. Karena kalah dengan gairah dan hasrat seks yang menggebu-gebu ingin mencapai orgasme. Cobain deh kalau nggak percaya. Percobaan pertama pasti gagal. Seks gaya karezza emang idealnya gagal di percobaan pertama. Dengan begitu, orang akan melakukan evaluasi dan mecnoba belajar mengontrol emosi.

Seks gaya karezza perlu dicoba terus selama beberapa kali berhubungan. Setiap percobaan aktivitas seksual mesti belajar ngontrol emosi. Semakin sering dilakukan selama beberapa minggu pas, hasilnya pasti kelihatan. Minimal akan ada peningkatan kontrol emosi dan gairah seks. Aktivitas seks jadi nggak menggebu-gebu. Tapi terkendali dan penuh kasih sayang. Apalagi kalau durasi aktivitas seks makin lama, bisa jadi itu tanda kalau seks gaya karezza berhasil dilakukan.


Satu hal yang jelas pas melakukan seks gaya karezza, yaitu komitmen pasangan. Komitmen dua manusia ini perlu dilakukan. Dan jangan cuma omong kosong belaka. Selalu lakukan obrolan bersama soal seks yang dilakukan. Cari kekurangan dan kelebihannya. Jangan lupa juga aktivitas memuji pasangan.

Dengan intensitas berhubungan badan yang tinggi, seks gaya karezza dapat terasa hasilnya dalam waktu 3 minggu sampai 1 bulan. Jadi, selamat mencoba dan rasain sensasi seks tanpa orgasme yang menyenangkan. Ehe ehe eheheheyyy…