2020 adalah tahun yang benar benar lumpuh bagi saya, mungkin anda juga bahkan dunia. Mari kita refresh. Tahun baru 2020, Indonesia sudah disambut dengan banjir bandang yang melumpuhkan kisaran ibukota. Di level regional, kebaran hutan hebat menimpa negara tetangga kita Australia, yang menyebabkan belasan juta hektar hangus plus masalah kesehatan bagi manusia dan hewan di dalamnya. Di area yang lebih luas, Iran hampir saja bekonfrontasi dengan Amerika Serikat sebagai pembalasan atas kematian Jenderal Iran Soleimani oleh serangan drone US.


          Ditembak jatuhnya pesawat sipil Ukraina, kerusuhan antar ras di India, serta penempatan kapal China di perairan Indonesia imbas legitimasi China atas Laut China Selatan, hingga yang menjadi dedengkot utamanya, COVID-19, tak luput menjadi perhatian kita terlebih masyarakat dunia. Menyedihkannya, kejadian-kejadian tersebut terjadi dalam waktu yang berdekatan. Seolah 2020 tak memberi waktu bagi kita untuk bernafas.


          Virus Corona aka COVID-19 menjadi perhatian serius bagi masyarakat dunia saat ini, tak terkecuali Indonesia. Di level worldwide, sebanyak 6 juta kasus terkonfirmasi terpapar virus ini dengam kematian mencapai 372 ribu kasus. Di negara kita tercinta ini sendiri, kasus positif hampir mendekati angka 27.000 kasus dengan kematian total 1.641 kasus.  Semua aspek kehidupan berubah, work from home, physical distancing, penggunaan masker menjadi sebuah aturan baru yang mau tidak mau harus kita lakukan, yah walaupun sebagian dari kita sulit untuk melakukannya. Terlebih aspek ekonomi yang menjadi objek paling terpukul gegara virus ini, baik mikro maupun makro.


          Ada sebuah video menarik di Youtube, terbit 2013 lalu,  yang memaparkan keresahan Bill Gates tentang sebuah outbreak atau wabah. Apa???...... Bill Gates????..... Penganut teori konspirasi jebolan fe101 ft. Jerinx pasti langsung mendakwa yang tidak tidak. Tenang agan/ sistaku, saya menghormati pemikiran itu kok, cuman dengan kepala dingin mari kita kupas sedikit cuplikan video tersebut.



          Di video ini BG meresahkan dunia saat ini yang cemas dan takut terhadap nuklir ketimbang sebuah wabah. Perkara nuklir mungkin tergantung nafsu pemimpin negara bersangkutan, namun perkara virus bisa datang dari tempat yang tidak kita duga. Seperti virus corona yang dicurigai berawal dari pasar hewan di Wuhan (ummat konspirasi : corona made in Wuhan Lab). BG menilik wabah yang terjadi sebelumnya, yaitu pandemik flu 1918(H1N1 Virus) dan epidemik Ebola ‘13/16.

          Kurang lebih 30 Juta kematian dicatatkan oleh flu 1918 dan virus ebola mencapai 10.000 kematian. Beruntungnya virus Ebola yang terjadi ‘lagi’ di kisaran tahun 2013-2016 tidak menyebar secara luas. Ada beberapa alasan virus itu tidak menyebar secara luas menurut BG, diantaranya ;
a. Sifat dari virus Ebola, yang tidak menyebar melalui udara. Ebola menyebar melalui kontak langsung dengan penderita(darah, urine, liur, air mani), penularan dari hewan ke manusia, serta dari benda yang sudah terkontaminasi virus ebola. Yang mana jika kita menghindari hal tersebut besar kemungkinan kita terhindar dari virus tersebut.

b. Ebola tidak masuk area perkotaan, Ebola muncul pertama kali di desa tepencil di Afrika Tengah(Sudan Selatan dan RD Kongo). Sehingga kemungkinan penyebaran virus ini kecil.


Kebalikan dari poin a.), flu 1918 dapat menyebar melalui udara dan penyebaran flu ini seperti yang agan lihat di bawah ini.





Cmiww. Peta penyebaran ebola virus





          Sayangnya, Corona virus ini memiliki sifat yang sama dengan virus H1N1 yang mana sama-sama dapat menyebar melalui udara. Disini terlihat, pentingnya mengikuti arahan lembaga dunia maupun pemerintah untuk menekan persebaran dari sebuah virus ditambah kemudahan akses informasi yang tak terbatas. 1918, dunia masih bernuansa perang dunia yang hanya berfokus akan kemenangan satu kubu. Sehingga dunia saat itu tidak memiliki alert yang jelas akan adanya flu ini.

Kemudian poin b.), jika Ebola berasal dari desa terpencil di Afrika, Coronavirus sendiri berasal dari Wuhan, sebuah kota industri yang sangat padat penduduk. Bisa terbayang dong pasti penularannya cepet.

          Selanjutnya, ada beberapa hal bagi BG yang harus diperhatikan dunia terkait persiapan datangnya sebuah wabah. Ia mencotohkan perlunya penguatan sistem kesehatan di negara-negara miskin. Sebagai gambaran, jika negara sebesar Amerika menemukan sebuah penyakit, dengan canggihnya teknologi kesehatan yang Amerika punya, pasti mereka bisa menahan agar tidak tersebar meluas dong ya, begitu juga sebaliknya. Dan yang paling utama, perlunya riset dan pengembangan(R&D) yang lebih banyak di bidang vaksin dan diagnostik.

          Bagi BG, virus ebola beberapa tahun yang lalu adalah sebuah peringatan, sebuah panggilan bagi dunia untuk bersiap jika sewaktu-waktu wabah kembali datang. Dan wabah yang dimaksud BG, benar-benar kembali datang dalam wujud Virus Corona.  Saat ini kita menguasai semuanya, kita bisa membuat ponsel cerdas, kita punya satelit, kita memiliki kemajuan di bidang biologi. Jadi mari  kita manfaatkan teknologi yang kita punya untuk membentengi diri dari wabah-wabah yang bisa datang kapan saja dan menekan hal-hal yang tidak kita inginkan.

          Semoga kita dan orang-orang yang kita cintai terhindar dari wabah ini. Patuhi aturan pemerintah seperti selalu menjaga jarak dan mengenakan masker saat keluar rumah.

#staysafe #stayhome #westrongtogether #indonesiaterserah

Ada yang mengganjal? Tulis di komen yaaa… Khususon ummat fe101 ft. Jerinx.

Dan jangan lupa juga rate dan sharenya.

Adik rimba menghempas bata
Salah kata mohon maaf yang sebesar-besarnya