Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

davinofAvatar border
TS
davinof
Harap Maklum, Namanya Juga Negara Kelas Tiga


Beberapa indikator fisik sebuah negara maju bisa dilihat dari pembangunan infrastrukturnya yang sangat baik.

Tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap dengan perawatan yang berkesinambungan.
Termasuk ruang hijau atau ruang publik terbuka yang nyaman, aman, indah dan rapih.......

Beberapa hal tersebut di atas hanya contoh kecil saja dari sekian banyak ciri-ciri negara yang maju dan modern.

Lalu seperti apa ciri khas atau situasi di sebuah negara berkembang atau negara kelas tiga?

Berikut ini adalah beberapa ciri khas yang biasa terjadi di negara yang boleh dibilang berantakan, kumuh, dan bau......

Lantas apakah Indonesia masuk ke dalam kategori ini? Mari kita lihat faktanya!


1. Transportasi



Hampir di seluruh negara berkembang selalu saja ada angkutan umum yang buruk.

Termasuk di Indonesia. Dengan mudah kita bisa menemukan yang namanya angkot. Sebuah angkutan umum yang identik dengan segala kebrengsekannya.

Angkot yang selama ini dikenal sebagai salah satu biang kerok kemacetan dimana-mana.

Angkot, sebuah mobil ajaib yang bisa berhenti atau belok seenak jidatnya tanpa harus menggunakan lampu rem dan sein. Sangat ahli mengambil penumpang di tengah jalan dengan cara ngerem mendadak. Tak peduli membahayakan kendaraan lain di belakangnya.....Itulah angkot!

Bahkan sekelas Jakarta yang katanya kota metropolitan saja masih berseliweran Metromini, Kopaja hingga angkot dengan segala kebobrokannya. Dan itu sudah terjadi selama puluhan tahun.

Di Bandung, Semarang, Surabaya, Makasar, Medan, semua sama saja... Sama sama semrawutnya.

Sesuatu yang mustahil bisa ditemukan di banyak negara maju.


2. Pasar dan rumah kumuh



Sudah jadi rahasia umum, bahwa kebanyakan negara kelas tiga kondisi pasarnya biasanya sangat memprihatinkan. Termasuk juga rumah kumuhnya.......

Becek, kotor, semrawut, dan bau adalah ciri paling mainstream sebuah pasar di negara berkembang. Tak cuma di Indonesia, dibanyak negara berkembang lainnya kondisinya relatif sama saja. Sebut saja seperti kebanyakan pasar di India, Bangladesh, Kamboja, Myanmar, Vietnam, dan lain-lain.

Ada ketimpangan fisik antara ratusan bahkan ribuan rumah kumuh dengan gedung-gedung mewah pencakar langit di sekitarnya.....

Coba lihat di India, Pakistan, Bangladesh, dan tentu saja Jakarta..... emoticon-Wowcantik


3. Sarang preman dan Ormas



Di Amerika, di Jepang atau di negara-negara di Eropa, banyak juga yang namanya preman atau gangster. Tapi perilaku dan gayanya beda sekali dengan preman atau gangster yang ada di negara berkembang.

Karena ormas atau preman di negara maju tidak ngemis minta sumbangan ke toko-toko, apalagi memaksa minta jatah mingguan dengan dalih untuk uang keamanan.

Begitu juga dengan tukang parkir, di negara maju mustahil rasanya kita bisa menemukan tukang parkir tatoan yang mukanya kusem dan sangar

Tapi di banyak negara berkembang atau di negara kelas tiga, dengan mudah kita bisa menemukan kumpulan ormas atau preman-preman kelas cunguk hampir dimana mana.....


4. Sampah dimana-mana



Tidak salah juga jika ada yang mengatakan bahwa negara berkembang adalah negara sampah.

Masyarakat di negara berkembang senantiasa hidup berdampingan dengan sampah. Keluar rumah ada sampah, ke pasar banyak sampah, ke terminal juga ada sampah, ke sekolah juga nyampah, ke kali sampah juga, ke laut masih ada sampah.....bahkan ke tempat wisata masih juga terlihat sampah.

Pokoknya selamat datang di negara sampah!

5. Jalan rusak itu biasa



Namanya juga di negara berkembang jadi ya jangan kaget kalo sering menemui jalanan rusak. Dari yang ringan hingga yang rusak berat.

Tak cuma di Indonesia, hampir di semua negara kelas tiga kondisinya sama saja.

Jangankan di jalan desa, atau di jalan Kabupaten, sekelas jalan provinsi dan jalan tol saja masih banyak yang rusak atau bergelombang.

Tapi ya memang begitulah keadaan di negara berkembang......


6. Fasilitas publik hancur lebur



Dibuatkan taman tapi bunganya di injak injak, kursinya dicorat coret, kolamnya di isi sampah, dikencingi hingga dihias 'emas batangan'.

Disediakan telepon umum tapi tak bisa dipakai karena kabelnya putus atau slot koinnya rusak...

Dibuatkan halte untuk berteduh malah dicorat coret. Dipakai buat kencing hingga dijadikan markas para copet dan calo

Dibuatkan JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) malah dipakai untuk jualan. Dijadikan sarang pengemis hingga copet.

Disediakan tempat sampah malah dibongkar dan ditendangin. Pokoknya tak ada satupun fasilitas umum yang bebas dari tangan jahil.......

Diberi pedestrian malah dipakai jualan. Malah banyak yang mendirikan warung semi permanen di atas trotoar.

Dan yang paling miris ketika baut rel kereta hingga baut jembatan antar pulau pun diembat juga.....Tapi yang ini bukan terjadi di Indonesia. Tapi di sebelah sononya dikit..... emoticon-Bingung


Itulah beberapa ciri fisik yang secara umum bisa kita temukan di banyak negara berkembang atau di negara kelas tiga (miskin, norak, dan kampungan).

Jika merawat infrastruktur dan fasilitas publik saja terasa mustahil. Apalagi dengan kondisi mental dan prilaku warganya?

Harap maklum namanya juga negara kelas tiga.... emoticon-Ngacir




Oleh : davinof 2020 @kaskus


Source of Pictures : Google Images

Diubah oleh davinof 15-01-2020 09:28
sebelahblog
4iinch
eddiesangadjie
eddiesangadjie dan 46 lainnya memberi reputasi
47
13.8K
187
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
davinofAvatar border
TS
davinof
#1


Dalam satu dua tahun terakhir ini, di berbagai media kita kerap mendengar yang namanya "Revolusi Mental". Sebuah istilah atau jargon pemerintah yang pengertiannya saja kadang masih bikin bingung sebagian besar rakyat Indonesia, terutama mereka yang tinggal di pelosok kampung dan daerah terpencil.

Bahkan orang kota yang katanya mengaku berpendidikan sekalipun terkadang masih keblinger apa sih sesungguhnya definisi, maksud dan tujuan revolusi mental itu sendiri?




Jika mengacu pada website resmi versi pemerintah tentang definisi revolusi mental maka ini adalah artinya :


"Revolusi Mentaladalah gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik.

Banyak permasalahan yang terjadi di negara kita saat ini, mulai dari rakusnya pejabat yang memperkaya diri sendiri, pelanggaran HAM, hingga perilaku sehari-hari masyarakat seperti tidak mau antre dan kurang peduli terhadap hak orang lain. Namun, perilaku bisa diubah, mental dan karakter bisa dibangun. Karena itu Revolusi Mental bukanlah pilihan, tetapi suatu keharusan, agar bangsa kita bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dengan memulai Revolusi Mental dari diri sendiri, sejak saat ini.


Sumber : Source


Di website tersebut dijelaskan berbagai macam penjelasan tentang revolusi mental. Mulai dari 8 prinsip, siapa penggerak revolusi mental, nilai nilai strategis revolusi mental, dan seabrek teori teori lainnya yang menurut gua terlalu ribet dan bikin orang jadi males baca......emoticon-DP



Padahal kalo kita mau berpikir sederhana, untuk mendefiniskan arti, maksud dan tujuan tentang revolusi mental, itu sesungguhnya gampang aja kok.Gak usah ribet pake teori ini dan itu. Rakyat Indonesia yang notabene masih banyak yang berpendidikan rendah pada dasarnya tidak butuh dengan penjelasan yang ngalor ngidul. Apalagi dibumbui oleh istilah istilah asing biar terkesan intelek (sok akademis).

Yaudah bray...Daripada mutar muter gak jelas mendingan langsung aja kita simak seperti apa sih sesungguhnya definisi revolusi mental versi gua? Kaya gimana sih cara mengimplementasikan revolusi mental dalam kehidupan kita sehari hari? Ini dia!


REVOLUSI MENTAL MENURUT VERSI GUA :

REVOLUSI MENTAL ADALAH :

Spoiler for :


TUJUANNYA APA?

Spoiler for :


CARA SEDERHANA MENGIMPLEMENTASIKAN REVOLUSI MENTAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI BAGAIMANA?



1. Yang tadinya lo suka buang sampah sembarangansekarang tidak lagi karena sadar bahwa buang sampah sembarangan itu bikin masalah






2. Yang tadinya lo suka nyerobot antrian dan gak pernah mau ngantri sekarang enggak lagi karena sadar itu perbuatan norak lagi kampungan. Gak tau aturan dan gak ngerti arti disiplin.





3. Yang tadinya lo males sekolah dan kuliah sekarang jadi lebih giat dan lebih semangat. Karena sekarang lo tau betapa susahnya orang tua kita nyari duit banting tulang demi agar anak anaknya kelak menjadi manusia yang berguna (sukses).






4. Yang tadinya lo pada suka tawuran sekarang enggak lagi karena tawuran itu ternyata cuma bikin semua orang celaka. Menang jadi arang kalah jadi abu.






5. Yang tadinya lo suka petantang petenteng sok jagoan malakin orang, suka keluyuran malem gak jelas, mabok mabokan lalu bikin rusuh. Sekarang enggak lagi karena tau bahwa semua itu perbuatan gak bener.






6. Yang tadinya lo suka melawan sama orang tua, kerap bertindak kasar seolah tak bermoral, sekarang lo sadar bahwa orang tua adalah manusia manusia hebat yang diciptakan Tuhan untuk dimuliakan dan dijaga harkat dan martabatnya.






7. Yang tadinya lo hidup dengan prinsip anti sosial, tidak bermasyarakat dan anti gotong royong karena merasa lebih kaya dan terhormat, sekarang tidak lagi karena kita sadar bahwa kita hidup secara bersama sama dan saling membutuhkan.





8. Yang tadinya lo suka berbohong, suka menipu, suka memfitnah, memelihara perasaan dendam, iri dan dengki, sekarang enggak lagi karena sekarang sudah tau bahwa semua itu adalah perbuatan tidak baik yang dibenci Tuhan dan negara.






9. Yang tadinya lo suka kebut kebutan balapan liar, nyorat nyoret tembok rumah orang, meludah dan kencing sembarangan, sekarang tidak lagi karena tau bahwa perbuatan itu sangat merugikan orang lain.






10. Yang tadinya suka naik motor tapi males pake helm dan gak pernah punya SIM, sekarang tidak lagi karena sadar sesadar sadarnya bahwa itu berbahaya dan melanggar peraturan.






11. Yang tadinya PNS kerja males malesan sekarang tidak lagi karena tahu bahwa gaji mereka dibayar oleh keringat rakyat.






12. Yang tadinya pejabat suka korupsi, kolusi dan nepotisme, sekarang tidak lagi karena sadar bahwa itu perbuatan dosa yang melanggar hukum.






13. Yang tadinya lo jarang beribadah dan beramal, sekarang enggak lagi karena tahu bahwa kita adalah ciptaan Tuhan, yang cepat atau lambat bakalan mati.






14. Yang tadinya ada begitu banyak oknum polisi yang suka menilang sembarangan, suka memeras rakyat, memperjualbelikan perkara, jadi beking narkoba, prostistusi dan judi, dan seabrek perbuatan kotor lainnya, sekarang tidak lagi. Karena sekarang mereka faham bahwa perbuatan itu bukan hanya mempermalukan citra polisi dan harga dirinya sendiri. Melainkan sadar bahwa suatu saat nanti akan ada hukum pertanggung jawaban dari Tuhan, yang pedih lagi menyakitkan.




Dari sekian banyak contoh bentuk implementasi revolusi mental dalam kehidupan sehari hari intinya adalah :

Bahwa kita pada dasarnya adalah makhluk yang diberi akal dan hati nurani oleh Tuhan. Yang sengaja dibedakan dengan binatang......Agar kita bisa berpikir dan mampu memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik.

LALU APA SUSAHNYA MENJADI ORANG BAIK? MENJADI MANUSIA INDONESIA YANG BERADAB, BERPIKIRAN MAJU, DAN BERKARAKTER.

Katanya kita gak mau disebut sebagai bangsa yang kampungan, norak, dan tidak tau aturan. Tapi kita sendiri masih saja melakukan hal hal bodoh yang menjijikan yang tidak sepatutnya dilakukan oleh manusia yang waras.........



Ayo buktikan bahwa rakyat Indonesia adalah manusia manusia cerdas yang mau merubah diri, punya sikap, dan berpikir visioner....Kita adalah bangsa besar yang memiliki jiwa besar.

Bukan bangsa kampungan yang katanya masih ketinggalan jaman......MULAI DARI DIRI SENDIRI, BERGERAKLAH SEKARANG JUGA DAN MERDEKA!!!
emoticon-Ngacir2
Diubah oleh davinof 16-01-2020 18:25
isabela1234
greybat
auto.crot
auto.crot dan 26 lainnya memberi reputasi
27
Tutup