AndrenguikAvatar border
TS
Andrenguik
Pasca Lahirkan Bayi, Siswi Ponpes di Magetan Bungkam, Rahasiakan Ayah Bayi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MAGETAN - Siapa sosok ayah dari bayi laki-laki yang dilahirkan Seorang siswi di pondok pesantren di Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan berinisial AF (20) masih misterius.

AF masih tutup mulut tentang identitas pria yang membuatnya hamil hingga melahirkan bayi laki-laki di pondok pesantren tempatnya menjadi pengurus.



AF menaruh bayi yang sudah tak bernyawa pasca dilahirkan di tumpukan cucian kotor.

Mayat bayi tak berdosa itu pertama kali ditemukan oleh rekan AF, AS.

Kasat Reskrim Polres Magetan Sukatni mengatakan AS, hendak mencuci baju pada Sabtu (21/12/2019) pagi.

Saat itu, ia melihat ada ember tumpukan baju kotor milik AF.

AS yang mengetahui AF tak enak badan berniat mencucikan baju milik temannya itu.

Namun betapa terkejutnya AS saat mendapati beberapa baju AF berlumuran darah.

Ketika baju terakhir diambil dari dalam ember, saksi melihat bayi laki-laki dengan posisi tengkurap yang diperkirakan sudah meninggal dunia," tuturnya.

AS langsung melaporkan temuannya pada pengurus pondok pesantren.

Pengurus pondok meneruskan laporan AS ke Polsek Plaosan.

Sementara itu AF yang tak berdaya dibawa ke Klinik Muhammadiyah, Desa Pacalan.

Menurut tenaga medis di klinik tersebut mulanya AF tak mengaku dirinya baru saja melahirkan.

AF Buat Polisi Jengkel

Sukatni mengatakan, AF lebih banyak diam dan enggan menjawab pertanyaan penyidik.

"Nutup semua, susah dimintai keterangan,” ujar Sukatni saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (22/12/2019).

Hal senada diungkapkan penyidik dari Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA), Mimin.

"Ditanya beberapa pertanyaan, yang dijawab hanya nama, umur dan tempat lahir.

Oiya, pasien ini juga mengaku warga Jember dan menuntut ilmu di Ngrandu, Sumberagung, Plaosan, Magetan baru enam bulan lalu," jelas Kanit PPA Mimin.

Namun, perempuan yang lahir tanggal 10/12/1999 di Jember ini tidak mau mengakui, siapa bapak dari bayi yang dilahirkan itu.

Bahkan penyidik dari Polisi Wanita (Polwan) pun kesulitan meminta pasien melepas cadarnya itu untuk dilakukan foto.

"Saya bingung ditanya hanya dijawab nama, tanggal lahir dan asal. Disuruh buka cadar, untuk di foto, meski sesama perempuan gak mau. Jadi ya sabar," katanya.

Kapolsek Plaosan AKP Muhammad Munir Falevi yang dikonfirmasi, juga mengaku kesulitan saat menginterogasi ibu dari bayi malang tersebut.

Karena ini masih dilakukan penyelidikan setelah dilakukan pembersihan rahim wanita yang masih berstatus nona itu.

"Kami masih terus mencari, mudah-mudahan bisa segera ditemukan atau terungkap siapa dalang kasus penelantaran anak," jelas AKP Munir Palevi.

Sekitar jam 12.00, AF akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk dilakukan kuret di rumah sakit polisi ini.

Selain dilakukan kuret, pasien juga akan diperiksa liang kelahiranya.

Baru 6 Bulan Mondok

Polisi juga masih memastikan informasi bahwa AF siswi pondok yang jadi ibu bayi, baru 6 bulan menuntut ilmu di pondok tersebut.

"Informasinya baru enam bulan, tapi kebenarannya belum bisa kita pastikan karena belum bisa dimintai keterangan,” ucap Sukatni.

Saat ini AF masih menjalani perawatan di RSUD Dr Sayidiman Magetan karena konsidinya masih lemah.

Bayi yang ditemukan tewas di dalam ember saat ini juga dikirim ke kamar mayat RSUD Dr Sayidiman Magetan untuk diotopsi.

https://banjarmasin.tribunnews.com/2...akan-ayah-bayi

Waduh kok bisa ya?
Harus dicari tuh siapa ayah si bayi
emoticon-Bingung
nomorelies
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.8K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
Uthe18Avatar border
Uthe18
#1
Quote:


buka cadar gak mau, tapi dia buka celana emoticon-Embarrassment
gelar perkara gak mau, tapi dia gelar paha emoticon-Amazed

atas berkerudung, bawah "buka warung"emoticon-Ngacir
xneakerz
Bukan.Arab
suryar
suryar dan 8 lainnya memberi reputasi
9
Tutup