- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Prasetio: Dulu DKI WDP Tapi Ada Pembangunan, Ini WTP Kok APBD Defisit?
TS
joko.win
Prasetio: Dulu DKI WDP Tapi Ada Pembangunan, Ini WTP Kok APBD Defisit?
Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menyebut anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBD-P) 2019 Pemprov defisit. Prasetio kemudian menyinggung Gubernur DKI sebelumnya yang meraih opini Wajar Dengan pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) atas laporan keuangan, tapi terlihat sejumlah pembangunan.
"Saya tidak bangga hari ini APBD kita defisit. Duit kita banyak di luar oleh oknum eksekutif. Sekali lagi, saya jalan keliling, kenapa (gubernur) sebelumnya masalah BPK WDP (Wajar Dengan Pengecualian) tapi pembangunan ada, tapi ini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) kita defisit kok?" ucap Prasetio di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Baca juga: Belum Ada Pergub, Komisi D DPRD DKI Tunda Bahas Anggaran 2020
Prasetio menyoroti sejumlah masalah anggaran di Pemprov DKI. Terlebih data per 17 Oktober, penerimaan pajak juga defisit dari target Rp 44,5 triliun, baru diterima Rp 31,5 triliun atau 70,86 persen. Kondisi ini membuat Prasetio meminta Pemprov DKI lebih aktif mengejar pendapatan. Target dan realisasi pendapatan Pemprov DKI Jakarta tahun ini jauh lebih kecil ketimbang era Ahok periode 2015. Pada 2015, target Rp56,30 triliun dan terealisasi sebesar Rp 44,20 triliun
"Pendapatan juga kurang. Maka jangan naik-naik PBB, naik-naik pajak. Dari luar mana nih? Banyak, ada denda KLB (Koefisien Luas Bangunan-red), parkir, pajak sewa dari PKL, tunggakan Rusunawa," kata Prasetio.
Baca juga: Sekda DKI Yakin Bisa Kejar Pemasukan Pajak 2019
Selain itu, pendapatan tentang parkir pun bisa dinaikkan. Menurut dia, salah satunya mengatur soal parkir valet.
"Khusus parkir di Jakarta yang kerja sama dengan DKI untuk pemilik semua, nggak boleh monopoli. Terutama Scure Parking itu. Panggil khusus. Valet juga. Itu belum ada (aturan) Pergub-nya, itu kan pendapatan juga. Kita masuk sebentar Rp 150 ribu," ucap Prasetio.
Baca juga: Pendapatan Daerah Defisit Rp 12,9 T, Anies Singgung Kondisi Ekonomi
Prasetio pun meminta pengelola keuangan daerah, seperti Bappeda, untuk bisa berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia harus sampaikan jika ada masalah dan kekurangan.
"Bappeda punya hak bicara kepada gubernur, jangan gubernur kasih enak terus, dia orang baik pak. Jangan takut pada TGUPP," kata Prasetio. (aik/idn)
https://m.detik.com/news/berita/d-47...k-apbd-defisit
"Saya tidak bangga hari ini APBD kita defisit. Duit kita banyak di luar oleh oknum eksekutif. Sekali lagi, saya jalan keliling, kenapa (gubernur) sebelumnya masalah BPK WDP (Wajar Dengan Pengecualian) tapi pembangunan ada, tapi ini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) kita defisit kok?" ucap Prasetio di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Baca juga: Belum Ada Pergub, Komisi D DPRD DKI Tunda Bahas Anggaran 2020
Prasetio menyoroti sejumlah masalah anggaran di Pemprov DKI. Terlebih data per 17 Oktober, penerimaan pajak juga defisit dari target Rp 44,5 triliun, baru diterima Rp 31,5 triliun atau 70,86 persen. Kondisi ini membuat Prasetio meminta Pemprov DKI lebih aktif mengejar pendapatan. Target dan realisasi pendapatan Pemprov DKI Jakarta tahun ini jauh lebih kecil ketimbang era Ahok periode 2015. Pada 2015, target Rp56,30 triliun dan terealisasi sebesar Rp 44,20 triliun
"Pendapatan juga kurang. Maka jangan naik-naik PBB, naik-naik pajak. Dari luar mana nih? Banyak, ada denda KLB (Koefisien Luas Bangunan-red), parkir, pajak sewa dari PKL, tunggakan Rusunawa," kata Prasetio.
Baca juga: Sekda DKI Yakin Bisa Kejar Pemasukan Pajak 2019
Selain itu, pendapatan tentang parkir pun bisa dinaikkan. Menurut dia, salah satunya mengatur soal parkir valet.
"Khusus parkir di Jakarta yang kerja sama dengan DKI untuk pemilik semua, nggak boleh monopoli. Terutama Scure Parking itu. Panggil khusus. Valet juga. Itu belum ada (aturan) Pergub-nya, itu kan pendapatan juga. Kita masuk sebentar Rp 150 ribu," ucap Prasetio.
Baca juga: Pendapatan Daerah Defisit Rp 12,9 T, Anies Singgung Kondisi Ekonomi
Prasetio pun meminta pengelola keuangan daerah, seperti Bappeda, untuk bisa berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Dia harus sampaikan jika ada masalah dan kekurangan.
"Bappeda punya hak bicara kepada gubernur, jangan gubernur kasih enak terus, dia orang baik pak. Jangan takut pada TGUPP," kata Prasetio. (aik/idn)
https://m.detik.com/news/berita/d-47...k-apbd-defisit
sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.2K
20
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
pakedongotak
#9
WTP nyang tu bukan Wajar Tanpa Pengecualian bor, WTP nyang ini What The Pak. Pe'a.
0
Tutup