wolfvenom88Avatar border
TS
wolfvenom88
Tidak Ada Bhiksu Gadungan, di Kubu Prabowo Sandi
SuluhNews.com, Jakarta – Opini publik khususnya di kalangan Umat Buddha Indonesia mendadak keruh karena adanya berita yang menyebutkan Munculnya Seorang Bhiksu yang disebut Gadungan oleh sejumlah pihak yang kontra dengan Prabowo Sandi.
Berbagai komentar yang dianggap semakin mendeskriditkan pribadi dan melebar pada kelembagaan organisasi agama Buddha semakin memperkeruh situasi menjelang penentuan pilihan dalam Pilpres 17 April 2019.



Bhiksu yang disebut Gadungan itu terlihat berdiri bersama dengan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi, yakni Jenderal TNI (purn) Djoko Santoso. Kehadiran bhiksu tersebut dianggap sebuah upaya pencitraan agar Prabowo Sandi dianggap toleran, menurut tulisan berita yang termuat pada media online tertentu.

Sunardjo Sumargono, selaku Ketua Harian sekaligus Juru Bicara Lembaga Sangha Mahayana Indonesia menyatakan bahwa Bhiksu yang disebut sebut gadungan itu, sebenarnya adalah Sekretaris Jenderal Lembaga Sangha Mahayana Indonesia, yang ikut hadir berkontribusi secara politik mendukung Prabowo Sandi dalam agenda Kampanye Akbar di GBK.

Lebih lanjut, Nardjo juga menjelaskan bahwa Para Bhiksu yang tergabung dalam Lembaga Sangha Mahayana Indonesia tidak berafiliasi dengan pihak manapun juga. Dan kami memiliki otonomi organisasi sendiri. Karena kami tidak menerima, memakai atau menggunakan uang dan fasilitas negara dalam berbagai kegiatan kami, titik. Jadi jelas bahwa SMI mandiri dan tidak disokong oleh pihak pihak Pengusaha, Konglomerat atau Para Investor Luar Negeri yang sampai saat ini masih banyak berlindung dibalik kelembagaan agama agama yang ada di Indonesia.

Lembaga Sangha Mahayana Indonesia tegas menyatakan bahwa di Kubu Prabowo Sandi, tidak ada Bhiksu Gadungan. Seharusnya, sebelum menyebut Bhiksu Gadungan, mereka harus menjelaskan apa definisi Bhiksu dan apa definisi Sangha menurut ajaran agama Buddha.
Kalau sudah viral begini, kan jadi kisruh dikalangan umat, tutur pak Nardjo.

Sunardjo menambahkan bahwa pernyataan dan kalimat yang tertulis “bhiksu gadungan”, itu tidak seyogyanya terpublikasi di kalangan umat.
Entah karena tidak tahu atau tidak mengerti, apa makna sebutan bhiksu itu.
Dalam perspektif buddhisme, sebutan bhiksu itu merupakan simbol kebudhaan yang identik dengan sosok yang menjadi panutan umat. Maka, tidak sepantasnya mengeluarkan kata kata atau kalimat sebutan bhiksu gadungan.

Substansinya, orang yang sudah disebut Bhiksu, berarti dia adalah sosok yang mempunyai umat yang menjadikan dirinya panutan, dan dalam tata spiritual keagamaan Buddha, biasanya bhiksu bertindak sebagai pemimpin upacara persembahyangan.

Saya menghimbau dan mengajak kepada seluruh umat Buddha di Indonesia, agar jangan terbawa persepsi yang sesat menyesatkan terkait istilah bhiksu.
Hal momentum yang terjadi dalam perhelatan politik Pilpres memang menjadi satu kondisi situasi yang sangat mudah memunculkan issu dan opini negatif yang memuat tendensi saling menjatuhkan, jelas pak Nardjo.
Maka, Sangha Mahayana Indonesia mengharap agar umat Buddha di seluruh Tanah Air untuk dapat berpartisipasi aktif hadir ke TPS terdekat dan menyalurkan aspirasinya dengan mempergunakan Hak Suara untuk memilih sesuai pilihan masing-masing, jangan memilih Netral dan apalagi Golput (tidak memilih).(Bd)


https://suluhnews.com/2019/04/10/tid...prabowo-sandi/
3
3.8K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kinonotabiAvatar border
kinonotabi
#25


wah ane salah sangka mungkinkah yg dipitnah sbg penjual lukisan bernama beny itu adalah seorang biksu aseli? emoticon-thumbsup
maafkan hamba yg awam ini karena begitulah cinta deritanya tiada berakhir
sancai sancai sancai emoticon-angel

Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) memastikan bahwa biksu yang ikut di dalam Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu bukanlah bagian dari anggota KASI. Sekretaris Jenderal (Sekjen) KASI, Biksu Bhadra Ruci mengakui dirinya sempat mendapatkan info berupa gambar bahwa ada biksu yang ikut dalam Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK kemarin. Namun, dia memastikan biksu yang ikut acara Kampanye Akbar tersebut bukanlah anggota KASI.


Untuk mengetahui bhiksu palsu sama asli gak sulit sejatinya. Bhiksu atau bhante asli otomatis menjauhkan diri dari politik praktis. Mereka hanya mengabdi bagi kemanusiaan. Pengabdiaannya hanya terpusat pada kebahagiaan semua makhluk. Mereka tidak lagi mengejar dunia dan kedagingan.


tapi ... apa sih yg gak buat umat monasulimino emoticon-Big Grin
0
Tutup