Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Finlandia, sebuah negara yang terletak di Eropa Utara dan merupakan negara Uni Eropa ini memang dikenal dengan sistem pendidikannya yang paling baik didunia. Banyak artikel yang memuat tentang bagaimana negara ini bisa menjadi negara terbaik dalam hal pendidikan. Salah satunya yang paling mencolok adalah tidak adanya ujian yang diterapkan dinegara ini, sesuatu yang tidak lumrah jika diterapkan di Indonesia.

Sejauh ini, Indonesia masih menganut sistem pendidikan yang menggunakan ujian sebagai standar untuk menentukan prestasi seorang anak didik. Jika nilai ujiannya bagus, maka anak didik tersebut bisa dikatakan menguasai materi yang diajarkan oleh pendidiknya, sebaliknya jika nilai ujiannya kurang bagus, maka bisa dibilang ia belum menguasainya. Begitu juga dengan urusan pekerjaan rumah (PR). Dengan alasan agar anak didik mau belajar dirumah, tak jarang guru memberikan tugas agar dikerjakan dirumah (PR). Padahal, di Finlandia sistem PR tidak pernah dikenal.

Belakangan ini terdapat kabar, ada salah satu calon pemimpin bangsa yang menjanjikan akan menghapus ujian nasional jika ia terpilih. Lalu gimana sih jadinya kalau Indonesia benar - benar mengadopsi sistem pendidikan tanpa ujian (bukan hanya ujian nasional)?



Kurikulum Ganti Total.


Sebagian besar kurikulum pendidikan yang diterapkan di Indonesia selama ini lebih banyak pada materi hapalan. Sehingga untuk menguji seberapa besar daya ingat siswa maka diadakanlah ujian. Jika ujian benar - benar ditiadakan maka kurikulumnya tentu akan dirombak total, meski belum jelas materi seperti apa yang akan dititikberatkan.



Tidak Ada Lagi SKS (Sistem Kebut Semalam).


Ujian mengharuskan setiap siswa untuk memahami semua materi yang akan diujikan. Jika kebetulan materi yang akan diujikan tersebut cukup banyak, maka cara instan agar bisa mengerjakan soal - soal ujian yaitu dengan belajar dengan sistem kebut semalam. Keuntungan jika ujian dihapus, maka para siswa tidak perlu lagi repot - repot belajar menghapal materi semalaman.



Yang Malas, Jadi Tambah Malas.


Dimanapun sekolahnya, baik sekolah biasa maupun sekolah favorit, pasti ada anak rajin dan anak malasnya. Ujian adalah salah satu cara membuat rajin anak malas, terutama saat adanya ujian nasional. Nah, kalau ujian benar - benar ditiadakan maka ini akan menjadi angin surga bagi para pemalas. Tentu berbeda dengan yang terjadi di Finlandia yang memang sejak awal tidak pernah mengenal ujian.



Tidak Ada Standar Yang Jelas.


Selain sebagai tolok ukur keberhasilan, hasil dari ujian juga digunakan untuk menentukan kenaikan tingkat, terutama untuk hasil dari ujian nasional. Nilai ujian akan menjadi salah satu prasyarat yang bersangkutan masuk ke sekolah pada tingkat yang diatasnya. Kalau ujian dihapus, bagaimana menentukan siswa yang lebih berhak masuk ke sekolah pada tingkat diatasnya?

Ujian memang sudah menjadi bagian dalam pendidikan kita selama ini. Jika saja kita ingin benar - benar mengadopsi sistem pendidikan Finlandia yang sudah terbukti menjadi negara dengan tingkat pendidikan terbaik didunia dengan menerapkan pendidikan tanpa ujian, maka belum tentu sistem tersebut cocok jika diterapkan di Indonesia. Musababnya, selain tanpa ujian, Finlandia juga menerapkan pendidikan bebas.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google