Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sam9172Avatar border
TS
sam9172
Kekeliruan Umat islam memahami Alquran Sebagai Petunjuk
Definisi Alquran Sebagai Petunjuk


Orang-orang biasa menyebut Al Quran sebagai petunjuk dari Allah kepada umat beragama islam dalam menjalani kehidupan didunia yang sesuai dengan kehendak Allah. Namun umat islam jarang memahami maksud dari kata "petunjuk" ini dan ada umat islam yang menggunakan "petunjuk" ini dengan cara yang tidak sewajarnya/sesuai fungsinya.


Apa itu kekeliruan umat islam dalam memahami Al Quran sebagai "Petunjuk" ?

1. Kita coba memahami arti dari istilah petunjuk dari kamus

Spoiler for Arti Petunjuk dalam Kamus Bahasa Indonesia:


Spoiler for Arti kata petunjuk dalam kamus bahasa inggris:


Bisa dikatakan bahwa petunjuk adalah hal yg bersifat kecil/mewakili sesuatu yang dipikirkan oleh pemberi petunjuk dan ini adalah untuk menyampaikan informasi kepada seseorang dengan cara yang tidak langsung. Gampangnya adalah jika Al Quran adalah petunjuk bagi umat islam maka Al Quran itu hanya memberikan informasi yang sedikit dari Allah kepada umat islam dan itupun bukan sebuah jawaban langsung melainkan jawaban yang tidak langsung artinya umat islam dituntut untuk berpikir dan mencari jawabannya sendiri dengan petunjuk dari Allah tersebut.


Hal ini menjelaskan alasan mengapa Allah menciptakan akal pada manusia karena Allah meminta atau memerintahkan  manusia untuk berpikir.


Jika diperhatikan dengan seksama Al Quran memang berisi ayat ayat yang bersifat teknis(berhubungan dengan masalah Nabi Muhamad pada saat itu), ayat ayat yang bersifat umum, ayat yang berisi sejarah, ayat yang berisi ilmu sains, dll. Contoh paling mudah dipahami adalah perintah sholat. Dalam Al Quran memang umat islam diperintahkan untuk sholat namun tidak dijelaskan dalam Quran bagaimana cara detail untuk sholat, apa yang harus dilakukan sebelum dan setelah sholat, dll.  Lalu muncul pertanyaan "Bagaimana umat islam bisa melakukan sholat yang seperti saat ini jika tidak ada perintah detail didalam Al Quran?". Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa anda tanyakan pada ahli agama disekitar anda(pemuka agama, ustadz, kyai, dll)


2. Cara Umat Islam memperlakukan sebuah "Petunjuk" dari Allah

Mungkin bagi sebagian orang/umat islam mengaji itu dianggap lumrah khususnya bagi umat islam di Indonesia namun sebagian orang/umat islam pasti sedikit mempertanyakan seperti ini "Al Quran ini beneran dibuat petunjuk atau kagak kok tiap hari dinyanyikan dan harus merdu dan harus sesuai cara bacanya dengan aturan dan harus memperhatikan tinggi rendah nada bukannya diteliti menggunakan ilmu pengetahuan yang ada pada kandungan isi Al Quran tersebut?".


Mengapa muncul pertanyaan seperti ini karena anggap saja/kita analogikan Al Quran sebagai sebuah peta yang akan menuntun kita berjalan sampai ke tujuan yang kita inginkan yaitu Surga. Apakah anda pernah melihat orang yang membaca peta dengan cara dinyanyikan dengan merdu, memperhatikan tinggi rendah nada saat baca peta?

Menurut anda, hal sewajarnya seperti apakah yang seharusnya dilakukan seseorang ketika dia membawa peta dan orang tersebut ingin sampai dengan cepat ketujuannya?


Jika anda memperlakukan peta dengan sewajarnya seperti itu maka anda juga seharusnya memperlakukan Al Quran sewajarnya seperti itu karena Al Quran adalah petunjuk bukan "lirik lagu". 


Mengapa orang-orang arab pada zaman dahulu menganggap al quran itu indah dan memperlakukannya seperti lirik syair? Itu ada alasannya karena pada zaman nabi muhamad, orang yang diakui oleh orang arab itu ada dua yaitu penyair dan ksatria (ahli perang/pertempuran/petarung). Al Quran diturunkan menggunakan kata-kata yang indah seperti syair pada zaman nabi muhammad supaya orang-orang arab bisa lebih mudah memahami dan mengerti bahwa al quran bukan kata-kata manusia melainkan kata-kata tuhan. Jika orang-orang arab pada masa nabi muhammad tidak diberikan kata-kata yang sesuai dengan yang dipahami oleh orang-orang arab pada masa itu maka orang-orang arab pada masa itu tidak akan memahami islam dan orang-orang arab pasti berpikir itu pasti buatan nabi muhammad. Jika anda ingin lebih paham maksud saya silahkan tanyakan lebih detail pada ahli agama disekitar anda.

anasabila
4iinch
nona212
nona212 dan 8 lainnya memberi reputasi
-1
21.6K
340
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
bluwindAvatar border
bluwind
#217
trit yg menarik gan, ngasi masukan dikit:

1. merdu tidaknya tilawah Al-Quran sebenarnya tidak penting, yg penting adalah cara baca yg benar, panjang pendek bacaan sesuai tanda baca, dll, hal ini dikarenakan bahkan pada perbedaan panjang pendek bacaan menyebabkan perbedaan arti, contoh kata amin, aamin, amiin dan aamiin tiap kata berbeda artinya, oleh karena itu mesti benar pembacaan tiap ayat dengan tanda baca tersebut sehingga arti dan maksudnya tersampaikan 9walau dalam bahasa arab).

2. Al Quran sebenarnya adalah bahasa syair dan puisi, kalam-kalamnya indah, oleh karena itu alangkah baiknya bila dibaca dengan merdu pula, bukankah Allah itu indah dan menyukai keindahan ? tetapi sekali lagi, merdu tidaknya tidak terlalu penting, paling penting adalah benar tidaknya membaca tanda baca.

3. bener kata agan, sebagianayat Al-Quran merupakan petunjuk tidak langsung, tetapi ada beberapa pula yg petunjuk langsung, oleh karena itu sangat penting kita membaca Al-Quran disertai dengan tafsir masing-masing ayat, ada banyak banget tafsir-tafsir Al-Quran di dunia, silahkan agan mencari tafsir yg mana yg cocok dengan agan (salahs atu tafsir yg terkenal di Indonesia adalah Tafsir Al Misbah yg ditulis oleh Prof Quraish Shihab).

4. orang-orang awam seperti ane (karena kekurangan ilmu agama) sebaiknya tidak langsung membaca Al-Quran tanpa disertai dengan pemahaman ilmu agama yg memadai, takut akan salah memahami maksud dan kandungan ayat-ayat tertentu, oleh karena itu sangat disarankan membaca Al-Quran disertai dengan tafsir dan pemahaman para ahli agama, salah satunya seperti yg ane sebutkan di atas

5. Tafsir Al-Quran pada masing-masing ahli tafsir tersebut berasal dari pemahaman mereka akan bahasa arab, bahasa syair2 kuno arab, dan latar belakang turunnya ayat (siringnya ayat turun karena suatu peristiwa di jaman Nabi, contoh tentang larangan khamar karena ada peristiwa yg melatar belakangi), sedangkan kita kemungkinan tidak tau latar belakang dan penyebab turunnya ayat tersebut, sehingga tidak bisa menangkap maksud sesungguhnya suatu ayat,

salam,
0
Tutup