human.brainAvatar border
TS
human.brain
Hina Nabi Muhammad, Saifuddin Ibrahim Divonis 4 Tahun Penjara


Suara.com - Abraham Moses alias Saifuddin Ibrahim, divonis bersalah melakukan penodaan agama dan dihukum penjara selama 4 tahun.

Vonis tersebut dibacakan majelis hakim Pengadilan Negeri Tangerang, Banten, Senin (7/5/2018). Sidang itu sendiri berlangsung sejak empat bulan silam.

Selain penjara, Abraham juga diganjar hukuman denda sebesar Rp 50 juta.

"Bila terdakwa tidak mampu membayar denda, maka dapat diganti dengan hukuman penjara selama satu bulan. Kami memberikan kesempatan untuk terdakwa bila menolak putusan, terhitung tujuh hari mulai besok, dapat mengajukan ke Pengadilan Tinggi," kata Ketua Majelis Hakim Muhammad Damis.

Dalam sidang tersebut, tim kuasa hukum terdakwa akhirnya menolak putusan dan mengajukan banding.

Sebelumnya, Moses didakwa atas tiga tulisan yang diunggahnya ke media sosial. Satu tulisan berjudul “Sayembara 11” diunggahnya tanggal 12 November 2017.

Tulisan kedua berjudul “Dongeng 15” diunggah Abraham tanggal 24 November 2017. Pada hari yang sama, ia mengunggah tulisan ketiga berjudul “Alasan 17”.

Selain ketiga tulisan itu, Abraham juga diduga menistakan agama melalui video berdurasi 4 menit 25 detik yang diunggah ke media sosial. [Anggy Muda]

https://m.suara.com/news/2018/05/07/175958/hina-nabi-muhammad-saifuddin-ibrahim-divonis-4-tahun-penjara

Mantaap, selamat menikmatiemoticon-Big Grin
0
8.5K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
S E N S O R3Avatar border
S E N S O R3
#44
*HIZBULLAH VS PARTAI SETAN*

Di masa Orba, Presiden Soeharto bilang: "Indonesia bukan negara agama dan bukan negara sekuler".

Kini lahir generasi yang malu dengan identitas agamanya. *Pertama,* baru sekarang ada orang kafir malu disebut kafir padahal mereka menolak Al-Qur'an dan kenabian Muhammad Saw. Dulu kaum kafir bangga jadi orang kafir, karenanya mereka perangi umat Islam. Dan menggiring umat Islam supaya mengikuti pola hidup orang kafir.
*"Orang-orang kafir berkata kepada mukmin: "Wahai orang-orang mukmin, ikutilah cara hidup kami. Kami akan menanggung segala dosa kalian selama kalian mengikuti kami". Padahal sebenarnya orang-orang kafir itu tidak sedikitpun sanggup menanggung dosa-dosa mereka sendiri. Sungguh orang-orang kafir itu berdusta."* (Qs. Al-Ankabut, 29:10).

*Kedua,* Ada partai setan menolak disebut setan. Padahal mereka memusuhi syariat Allah, bersahabat dengan musuh Islam untuk mendiskredit kan Islam. Membuat program partai yang meminggirkan Islam dari kehidupan berbangsa dan bernegara. "Jangan bawa-bawa agama dalam urusan negara," kata mereka. "Pisahkan agama dengan politik. Jangan ceramah politik di Masjid," kata mereka lagi. Di zaman dulu, setan bangga dengan statusnya sebagai setan, karenanya para setan mohon pada Allah, diberi dispensi untuk hidup sampai kiamat, sebagai penggoda dan penyesat manusia.
*"Setan telah memalingkan kaum munafik dan menjadikan mereka lupa mengingat Allah. Orang-orang munafik yang berteman dengan kaum Yahudi dan Nasrani adalah golongan setan. Ketahuilah, sungguh golongan setan itu akan selalu rugi. Sungguh orang-orang yang menentang agama Allah dan RasulNya, kelak mereka itu hidup hina di akhirat".*(Qs. Al-Mujadilah, 58:19-20).

*Ketiga,* Ada yang mengaku beragama Islam, tapi memusuhi syariat Islam dan menuduh mereka yang berjuang menegakkan syariat Islam sebagai penjahat yang anti pancasila dan NKRI. Padahal Indonesia, negara yang berdasarkan agama, yaitu, *"Ketuhanan YME".* Akibatnya, kini kian banyak manusia yang berani nekad menista Islam, menghina Nabi Muhammad Saw, menuduh Al-Qur'an bukan Kitab Suci, dan memosisikan agama sebagai pemecah belah. Aneh kan!?

Renungkan firman Allah yang artinya : *"Wahai Muhammad, katakanlah : "Apakah Kami belum menjelaskan kepada kalian tentang orang-orang yang paling rugi usahanya? Orang-orang yang paling rugi usahanya adalah orang-orang yang selama hidup di dunia melakukan perbuatan sesat, tetapi mereka mengira bahwa yang dia lakukan itu perbuatan benar. Mereka itu adalah orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Tuhan mereka, dan tidak meyakini hari pertemuan mereka dengan Tuhannya. Oleh karena itu, sia-sialah segala amal perbuatan mereka, dan pada hari kiamat kelak Kami tidak akan menyelamatkan mereka dari adzab."* (Qs. Al-Kahfi, 18:103-105).

Jogja, 30/4/2018
*Irfan S. Awwas*
0
Tutup