kulon.kaliAvatar border
TS
kulon.kali
100 Tahun Setelah Aku Mati [TAMAT]

Cover keren By Awayaye



Salam untuk semua warga jagad Kaskus, ane disini adalah newbie se newbie-newbienya, sekian lama menjadi Silent Rider akhirnya ane memutuskan untuk menulis cerita saya.
sebelumnya ane juga permisi dulu sama momod dan sesepuh pinisepuh yang menghuni sub forum SFTHemoticon-Wowcantik semoga ada hikmah yang bisa diambil dari cerita ini.
dan mohon maaf jika banyak salah dalam penulisan cerita ini.


"Kita hidup di dunia yang sama dengan mereka, kita hanya berbeda dimensi dengan mereka, percayalah.. mungkin mereka ada disampingmu sekarang"

Nama saya Rizal panggil saja saya dg nama itu dicerita ini, saya orang jogja tulen, saat ini saya adalah a real man dalam arti saya adalah laki-laki dewasa. Kisahku ini akan menceritakan awal kehidupanku yang bisa dikatakan adalah pil pahit yg harus kutelan, akan banyak air mata yg tertumpah, dan ketakutan yang tergenang, sebaiknya siapkan hati kalian dan jangan parno..
saya Rizal, saya INDIGO !!
Dan kisah saya dimulaii..
....

INDEKS :
PART1
PART2
PART3
PART4
PART5
PART6
PART7
PART8
PART9
PART10
PART11
PART12
PART13
PART14
PART15
PART16
PART17
PART18
PART19
PART20
PART21
PART22
PART23
PART24
PART25
PART26
PART27
PART28
PART29
PART30
PART31
PART32
PART33
PART34
PART35
PART36
PART37
PART38
PART39
PART40
PART41
PART42
PART43
PART44
PART45
PART46
PART47
PART48
PART49
PART50
PART51
PART52
PART53
PART54
PART55
PART56
PART57
PART58
PART59
PART60
PART61
PART62
PART63
PART64
PART65
PART66(6)
PART67
PART68
PART69
PART70
100 TAHUN SETELAH AKU MATI
EPILOG

PART 1 (Teman masa kecil).
apakah kalian pernah main ayunan? saat kecil saya ingat betul ada ayunan yg dibuatkan dar ban bekas oleh bapak saya yg di ikatkan di sebuah pohon nangka, setiap pagi dan sore saya sering main disitu. sendirian karena di tempat tnggalku yg dulu tidak banyak anak seusiaku. sampai suatu hari saat saya tengah bermain ada yang mendorong ayunan pelan, saya menoleh dan dibelakang saya ada seorang anak perempuan seusia saya kala itu. Dia tersenyum dan berkata "aku ikut main yaa, aku sedih main sendiri terus" anak ini memakai baju terusan rok dengan warna putih berenda.
Saya : ayokkk.. Kamu siapa?
Kataku dengan khas suara anak usia 6 tahun..
"Sari"
Saya : oooo ayo main..
Kami pun bermain layaknya bocah tk pada umumnya, Sari ini waktu itu penampilanya sama seprti layaknya anak umur 6tahun biasa, seingatku dulu rambutnya panjang dan kulitnya putih sekali..
Sore menjelang kami dduk2 di dekat ayunan.
sari : pulang yaa.. Ibuku manggil..
Saya : mana?? Aku gak denger?
Sari : kamu belum bisa denger sekarang... Besok main lagi yaa..
sari berlari ke semak2 dan ga tau kemana dia pergi...
Oh iya saat itu saya tinggal di daerah semarang. Karena bapak saya tugas disana sebagai angkatan bersenjata. Tempatnya msh d desa jd rumah2 sdikit berjauhan..
Saya dijemput ibu saya yang muncul dr samping rumah.
Ibu : ayoo rizal mandi dulu, emoticon-Smilie td main sama siapa?
saya : sama sari bukk
ibu : sari siapa nak?
saya : sari ya sari buk
saya dan ibu saya akhirnya masuk kerumah.
setelah pertemuanku dengan sari perlahannn saya merasa tak hanya keluarga saya yg tinggal disini... hari pertemuan dengan sari adalah hari kamis. selain hari kamis kami tidak pernah bertemu.. pertemuan kamipun brlangsung sudah bberapa minggu.. dan banyak kejadian anehh yg br saya sadari setelah sedikit lebih berumur..
diantaranya sari mennunjukan rumahnya tapi saya gak liat apa2
begitu ibu saya datang sari langsung pergi ngumpet. bahkan ibu saya sempat ikut mencarinya tp tidak pernah ketemu padahal saya yakin dia td dibalik pohon, dia juga sering memakan bunga, ya bunga melati dimakan mentah.
saya jg masih bocah kala itu dan pikiran saya blm sampai jauh.. tidak ada rasa khawatir sama sekali yabg saya tau saya punya teman bermain yang menyenangkan......
berbeda dengan ibu saya. ya beliau mulai khawatirr. ternyata diam2 beliau sering mengintip saya. dan yang mengejutkan beliau berkata tidak melihat apa pun selain saya yg bermain sendiri dan berbicara sendiri !!!
kisah ini tentu juga banyak dialami anak2 dg kemanpuan kusus lain seperti saya pola yg selalu seperti ini, nanti akan saya ceritakan..
hari demi hari berlalu ibu melarang saya bermain lagi dengan sari. tiap saya curi waktu bermain ayunan di hari kamis sari pasti sudah duduk sambil mengayunkan ayunan pelan sambil bersenandung macapat jawa. dan setiap pulang kerumah dan ditanya main dimana saya jawab main sama sari. ibu pasti langsung memarahi saya. saya jg gak tau knp..
saking khawatirnya ibu menyuruh orang untuk mencopot ayunanya dan dipindah ke depan teras depan rumah.. tapi itu tidak membuat saya jera saya masih saja bermain di dekat pohon nangka dan asem jawa di belakang rumah. untuk apa lagi kalau bukan bermain dengan sari..
sampai akhirnya ibu marah besar dan meminta orang utk meratakan dan membersihkan halaman belakang rumah dr pepohonan. awalnya banyak yg gak ngebolehin krna rumah yg di huni kami sekarang adl rumah dinas tua dan pohon2 d belakang rumah jg sangat tua. dan orang yg dimintai tolong jg merasa keberatan. tp bukan ibuk namanya kalau sudah pnya keinginan harus terlaksana. setelah dapat meyakinkan bapak akhirnya pohon2 di halaman belakang ditebang. dan dibuat pelataran dr konblok..
disinilah kisah kelam saya dimulai dan akan berlanjut hingga saya dewasa.
Diubah oleh kulon.kali 03-01-2017 07:27
alcipea
nikotinkotor
lelakiperantau
lelakiperantau dan 109 lainnya memberi reputasi
94
5.3M
9K
Thread Digembok
Tampilkan semua post
kulon.kaliAvatar border
TS
kulon.kali
#1350
PART 33
Part 33 (semarang)
"ke semarang??. ini udah hampir jam 12 malem zal"
dewi mencoba menanyakan lagi keinginanku,
saya :"iya sekarang kita ke semarang"
dewi :"emm, kamu cuma cari alasan biar gak ketemu risa dulu kan??"
saya :"yaa itu salah satunya, tapi ada beberapa hal lain yang ingin aku lakuin disana"
dewi :"apa itu??"
saya :"kamu akan tau besok pagi, yang penting kita berangkat sekarang ya"
singkatnya dewi berhasil kubujuk, jawabanya tepat saya memang ingin menghindar dulu dari risa, tapi alasanku yang lain adalah saya sudah setahun lebih tidak nyekar ke makan almarhum ibuk dan bapak.
sebelum berangkat kami mampir makan dulu di sebuah warung bakmi kaki lima yang ada di pinggir jalan, sudah lama juga saya tidak makan bakmi godhog,
beberapa hal ringan saya obrolkan dengan dewi, pembeli sepert kami cukup ramai di warung itu membuat yang saya dan dewi harus menunggu cukup lama sampai pesanan kami siap,
saya dan dewi sudah kehilangan topik pembicaraan untuk kami obrolkan, saya cuma menunduk sambil memandangi gelang yang diberikan risa, tertulis namaku dan namanya,
"pakai ini terus ya mas, biar kamu inget terus sama aku" saya teringat kata2 risa saat memakaikan gelang kulit ini..
"ris, aku selalu inget kamu, apa kamu masih memakai kalung itu ris??" saya bertanya dalam hati..
"kamu galau lagi zal?" dewi bertanya..
saya :"cuma memikirkan yang udah lewat"
dewi :"kangen sama yang dulu2??"
saya mengangguk pelan,
dewi :"kalo kamu menyerah kayak sekarang ya siap2 aja nanggung kangen itu sampe kamu tua, tapi kalo kamu berjuang yaa kamu bisa mengulang hal2 yang buat kamu kangen itu sama risa lagi"
saya :"apa kamu pernah dikecewakan seperti ini wi?" saya bertanya balik kepada dewi
dewi :"yaa,, aku sering dikecewakan juga zal, dikecewakan kenyataan, aku cewek yang punya perasaan, meskipun belum pernah pacaran pasti aku juga pernah menjalin hubungan dekat sama cowok"
saya :"boleh diceritain??"
dewi kemudian menceritakan kisah romansanya kepadaku, dia juga pernah jatuh cinta kepada seseorang yang lebih tua 4 tahun umurnya dari dia.
namanya adalah Husain, dewi pertama bertemu denganya saat dewi sma, pertemuanya terjadi saat husein sedang ppl di sekolahan dewi,
dan semua terjadi begitu saja, husin dan dewi menjalin hubungan tanpa setatus, cukup lama. mereka hanya mengungkapkan perasaan mereka masing2,
1 tahun dewi mulai menikmati indanya kasih seseorang,tap.... husin pun harus diambil darinya, ya.. husin meninggal dengan umur yang masih muda, dewi tidak menjelaskan bagaimana sampai husin meninggal,
menceritakan itu pasti cuma akan membuat luka hatinya kembali sakit..
saya :"maaf wi, aku ikut berduka"
dewi :"yaa,, hidup orang seperti kita emang gak mudah ya zal, akupun merasa begitu, saat ada orang baru yang menerima kekuranganku dia harus pergi, kak Husin satu2nya orang yang bisa mengerti aku,
dia begitu melindungiku, tapi semua yang hidup memang bakal mati zal, aku udah ikhlas untuk kepergian kak husin, dan udah saatnya aku berjalan lagi, satu2nya yang membuat aku menyesal adalah aku dan kak husin gak sempat memiliki hubungan seperti hubunganmu dengan risa,
berkali2 kak husin nembak, tapi selalu aku bilang belum siap, dan setelah dia pergi cuma ada penyesalan zal"
saya termenung,, betull juga perkataanya, beberapa kali saya mati2an menjaga risa, mulai dari saat dia koma, saat akan terjadi gempa, dalam hati saya masih sangat besar rasa sayang kepada risa,
tapi entah kenapa egoku menepis semua itu,
saya hanya bisa mengangguk2 seperti orang bodoh, saya paham maksud dewi, tap saya masih ndableg dan masa bodo..
..
kami sudah selesai makan dan langsung masuk mobil kemudian berangkat menuju semarang,
hoamm,, saya sebenarnya sangat mengantuk, saya baru sampai pagi tadi dan kini sudah harus pergi lumayan jauh, tampak dewi sudah tertidur lelap di jok mobil,
dia tetap terlihat cantik saat tertidur, menurutku kecantikan antara dewi dan risa itu berbeda, risa memiliki kecanikan yang terkesan polos dan lugu, dan itu benar2 membuat saya tergila-gila dengan risa,
sedangkan dewi, kecantikanya terkesan anggun dan eksklusif, bahkan dia tidak memakai make up sama sekali kecantikanya akan membuat laki2 yang tidak punya mental cukup kuat menjadi minder..
saya menyelimuti dewi yang nampak kedinginan dengan jaket yang saya bawa...
dan akhirnya kami sudah sampai semarang, tapi tentu saja saya belum sampai di alamat lamaku, saya harus berkendara paling tidak satu jam untuk sampai, sedangkan jam sudah menunjukan hampir pukul 3 pagi..
saya menepikan mobil di rest area sebuah pom bensin, saya membuaka jendela depan dan akhirnya terlelap bersama dewi...
..
suara adzan subuh memaksaku bangun dari tidurku yang hanya sebentar, tampak dewi juga terbangun sambil mengucek2 matanya..
"zal, kita dimana?"
saya :"di semarang wi, aku gak kuat melek trus istirahat disini deh, subuhan dulu yuk"
saya dan dewi melaksanakan shalat subuh di mushala kecil yang ada di spbu itu.
dewi :"kamu gak capek zal?"
saya :"lumayan wi"
dewi :"kita mau kemana sih sebenernya?"
saya :"kamu mau kuajak jenguk orangtuaku"

dewi hanya mengangguk untuk menyetujui ajakanku.
kami sedang sarapan pagi disebuah warung nasi tak jauh dari spbu tadi, sesusai sarapam saya dan dewi segera melanjutkan perjalanan ke makam bapak dan ibuku,
kami sudah sampai di depan gerbang makam, saya menggenggam erat plastik berisi bunga yang akan saya taburkan diatas makam bapak dan ibuk,
"ayo wii" ajaku kepada dewi, kami melangkah masuk dan tak butuh waktu lama saya sudah sampai di kedua makam orangtuaku,
masih terawat dan bersih, Risa benar2 merawat kedua nisan ini, yaaa risa beberapa kali mengatakan kalau berkunjung ke makam ini untuk merawatnya,
dan risa melakukanya dengan sangat baik... "ahhh andai aku kesini sama kamu nduk" gumamku dalam hati.
saya masih berdiri dan melamun di depan 2 batu nisan itu, dewi menyaut bunga yang kugenggam, dia mendahuluiku mendekati makam itu dan berjongkok didekatnya,
"kamu mau melamun terus disitu atau kesini dan ikut berdoa sama aku?" dewi membuat saya tersadar dari lamunanku.
saya mendekatinya dan ikut menaburkan bunga di kedua makam orangtuaku dan berdoa bersama dewi.
"Assalamualaikum pak, buk... ini rizal pulang, bapak sama ibuk dapet nomor antrian berapa di surga??, pak buk terus jaga rizal ya.
sekarang rizal paham, bapak sama ibuk pergi bukan karena gak sayang sama anakmu ini, tapi rizal sekarang udah gede dan paham kalau bapak sama ibuk punya cara sendiri untuk terus menyayangi rizal"
memori nostalgia saat kedua orangtuaku masih bersama kembali muncul di pikiranku..
"sekarang anakmu ini udah jadi calon dokter, gak perlu cerita ya, bapak sama ibuk pasti udah tau. pasti bapak sama ibuk selalu mengawasiku dialam sana kan??,
trimakasih bapak, terimakasih ibuk, rizal harus segera pamit, oh iya ini salah satu temenku di kampus, namanya dewi.."
saya menoleh kearah dewi yang ada disampingku, dia menggenggam pundaku sambil tersenyum tipis..
"semoga bapak sama ibuk mendapat tempat terbaik disisi Allah, Assalamualaikum"
saya mencukupkan nyekar di makam kedua orangtuaku, saya merasa tidak bisa menahan kesedhan tiap kali kesana, tapi yaa inilah yang bisa saya lakukan untuk menghormati kedua orangtuaku yang sudah tiada.
"kamu bikin aku iri zal" dewi membuka pembicaaraan saat kami di dalam mobil
saya :"maksudnya gimana wi?"
dewi :"yaa kamu pasti udah paham"
saya hanya mengangguk, saya memang jauh lebih beruntung dari pada dewi, karena paling tidak saya sudah pernah merasakan indahnya hidup bersama kedua orangtuaku..
sedangkan dewi bahkan tidak mengenal orangtuanya..
saya :"yaa dan kamu juga membuat aku iri wi" saya menimpali
dewi :"maksudmu gimana zal?"
saya :"kamu bisa sekuat ini walaupun sendirian"
dewi :"iya dulu aku sendirian,tapi sekarang aku gak sendirian lagi zal"
saya melihat kearah dewi yang sedang tersenyum kearahku,
saya :"yaa kamu gak sendirian lagi, berjanjilah kita akan selalu menguatkan satu sama lain wi, kamu teman yang baik"
dewi :"begitu juga dengan kamu zal, kamu juga teman yang baik"
kami saling memandang untuk beberapa saat, sampai saya harus kembali fokus mengemudi menuju ke alamat lamaku,
masih ada seorang yang ingin saya temui, dann siapa lagi kalau bukan Sari......
....
...
rumah bercat warna hijau pupus itu mengingatkanku kepada masalalu, tempat ini yang menemaniku tumbuh selama 12 tahun, 2 anak laki yang sepertinya kembar sedang bermain disitu, mereka tampak asik mengayunkan ayunan tua yang dulu sering saya pakai bermain bersama sari..
ya,, saya dan dewi sudah sampai di rumah yang dulu saya tempati dan kini sudah ada penghuni baru menghuni rumah dinas tentara ini..
Dewi :"ini dimana zal??"
saya :"ini rumahku yang dulu wi, udah pernah aku ceritain kan??, aku pengen ngenalin kamu keseorang temenku yang belum sempat aku ceritain ke kamu"
saya mengajak dewi turun dari mobil, dan mendekati rumah itu,
"halooo dek... ayah atau ibuknya ada enggak?"
saya menyapa kedua anak yang memang kembar itu,
"ada om" saut salah satu anak yang langsung berlari masuk kedalam rumah sambil berteriak2 memanggil ibunya, sementara kembaranya dengan malu2 masih berada diatas ayunan,
"iya mas ada yang bisa dibantu??" seorang ibu muda berbicara sambil menghampiri kami, kamipun menyalami ibu itu.
"saya rizal bu, dan ini teman saya dewi, maaf menganggu waktunya, dulu keluarga saya tinggal di rumah dinas ini sebelum keluarga ibu, jadi boleh tidak saya mampir sekedar nostalgia dengan rumah ini?"
saya berbicara dengan sopan, dan berharap diperkenankan oleh penghuni yang baru itu,..
"ohhh,, jadi mas ini putranya pak Hartono?, wahh masuk2 mas, nama saya siti, ini suami saya sebentar lagi juga pulang, pasti seneng bisa ketemu putra pak hartono"
singkatnya kami diperkenankan bertamu oleh ibu siti, penghuni baru rumah dinas tua ini yang bertahun2 kosong setelah saya dan bapak pindah ke jogja.
beberapa hal kami obrolkan, dan yang paling sering ditanyakan adalah tentang bapaku, saya rasa almarhum bapak cukup populer di kalangan dinasnya,
saya :"oh iya buk, gimana tinggal disini betah kan?"
bu siti :"iya betah mas rizal, awalnya saya tajut juga sebelum pindah kesini karena katanya rumah ini yang paling angker, tapi yaa ternyata selama tinggal disini gak pernah terjadi apa2"
saya tersenyum mendengar jawaban bu siti, alhamdulillah makhluk2 halus itu tidak berani lagi mengganggu..
saya :"ohh iya bu, boleh saya ke halaman belakang?? saya mau liat tempa bermain saya dulu waktu masih kecil, kangen"
bu siti :"ohh iya mas rizal, silahkan, saya ngabari suami dulu.. harusnya sudah pulang tak susul ke kantornya sebentar, jangan buru2 pulang dulu ya"
bu siti tampak senang dengan kunjungan saya, apakah suami bu siti adalah teman bapak saat berdinas? mungkin begitu..
saya dan dewi diantar ke halaman belakang dan bu siti berlalu menuju kantor dinas suami beliau yang tidak jauh dari sini..
"zal.. mereka banyak banget, katamu mau ketemu temen disini, tapi kok...." wajar dewi bingung saya belum menjelaskan teman seperti apa yang saya maksud itu,
dan didepan kami para "penghuni" lama lingkungan sini sudah memperhatikan kami, makhluk2 yang suka menerorku saat saya kecil mereka bersliweran, mulai dari pocong,
dan makhluk berbulu lebat itu tampak terheran2 saya kembali kesini...
mereka ketakutan, mungkin mereka mengira saya akan membalas mereka.. saya yang sudah bisa mengendalikan ilmu batin seperti sekarang sudah lebih dari cukup untuk menghadapi makhluk2 itu,,
saya belum menjawab pertanyaan dewi yang tampak gelisah, saya berkonsentrasi untuk meningkakan ilmu batin yang saya punya, sudah lama sekali saya tidak melakukan ini,
mereka kalang kabut melihat saya, saya tidak akan mengusir mereka, saya hanya ingin menggertak mereka agar idak macam2..
saya :"kamu akan tau wi, dia adalah teman yang melindungiku saat aku kecil"
dewi :"jangan2?? ...."
saya mengangguk pelan dan mengajak dewi ke halaman.... sari dimana dia?? dia belum kelihatan..
"zall, mungkin dia yang kamu cari" dewi lebih dulu menyadari kehadiran sari dibelakang kami, dia muncul dari semak2 belakang yang sampai saat ini memang masih rimbu dengan pepohonan..
saya :"sarii emoticon-Smilie "
dewi sedikit takut rupanya, dia memegang lenganku...
"rizal kini sudah dewasa, aku senang kamu mengunjungiku, dan apa kamu membawa teman yang sama istimewanya denganmu?"
sari melayang mendekati kami dia dengan sekejab berubah wujud dari anak kecil menjadi perempuan yang seolah seumuran denganku,
risa.. benar2 mirip dengan risa yang saya lihat semalam, sari dan risa, kalau reinkarnasi itu benar adanya mungkinkah risa adalah reinkarnasi dari sari?
sari :"apa yang membuatmu kesini rizal?, bukankah kehidupanmu sekarang sudah sempurna?"
saya :"yaa hidupku sekarang sudah lebih baik, tapi bukankah itu semua juga berkatmu sari?, dan aku juga masih punya hutang denganmu"
sari :"kamu yang berusaha zal, aku hanya menemanimu saat kecil dan sekarang kamu sudah cukup dewasa dan kuat untuk menghadapi apapun, bukankah sudah pernah aku bilang kalau kamu akan jadi orang besar besok,
dan mengenai janjimu, kamu belum bisa menepatinya sekarang, akan ada waktu sendiri aku menuntut janjimu"
saya :"tidak kah kamu memberitauku aku harus bagaimana? dan apa yang bisa aku lakukan untukmu?"
sari :"udah kubilang belum saatnya, beberapa tahun lagi, bersabarlah"
saya mengangguk pelan, saya mencoba menerima jawaban sari yang benar2 membuat saya bingung dan penasaran..
saya :baiklah, aku bakal nunggu kamu ya
sari tersenyum, masih seperti dulu kehadiranya selalu diiringi wangi melati..
sari :"dan siapa temanmu yang baik ini??" sari berbicara sambil melihat kearah dewi
dewi :"namaku dewi emoticon-Smilie "
sari :"hmm.. tolong teruslah menjadi teman rizal ya, kamu perempuan yang sangat baik"
dewi tampak sama sekali tidak takut sekarang..
saya :"sari apakah kamu......"
"kamu sudah bisa bisa menghadapi masalahmu sendiri zal, sebaiknya jangan terlalu dekat denganku lagi, hadapi hidupmu.. kamu manusia yang hebat, aku harus pergi...
jangan menemuiku lagi zal kalau tidak ada sesuatu yang sanga penting, hiduplah bersama kaum mu, dan ingatlah janjimu, terimakasih.. sampai jumpa beberapa tahun lagi, dewi sampai jumpa, kamu bahkan lebih kuat dari pada rizal, kamu harus mengajarinya"
sari membalikan badanya, dan kembali berwujud anak kecildan berlari kererimbunan.
saya bahkan belum sempat menyelesaikan kalimat saya, kenapa dengan sari??
"sari,, dia merasa tersiksa zal" dewi berbicara disebelahku,
saya :"apa maksudnya wi??"
dewi :"entahlah, aku merasa dia tersiksa disini"
saya :"trus sekarang aku bisa apa? dia bahkan gak bilang aku harus gimana"
dewi :"dia udah bilang tadi zal"
saya :"haa??"
dewi :"dia bilang kamu harus bersabar sampai saatnya kamu bantu dia"
saya berpikir jawaban dewi ada benarnya...
"haloo, kamu rizal ya??"
kami sedang berdiri di halaman belakang sampai ada seseorang berseragam dinas harian tentara yang menyapa kami.
beliau adalah pak Sangadi, penghuni rumah dinas ini,,
beliau tampak senang dengan kunjunganku, kami banyak ngobrol dan dari obrolan kami saya tau ternyata pak sangadi ini adalah teman satu angkatan almarhum bapak saat pendidikan militer dulu.
beliau juga mengatakan begitu merasa kehilangan saat mendengar kabar bapak meninggal secara tragis..
"dulu sebelum pindah tugas ke semarang, saya tugas di jakarta, awal ditawari tinggal dirumah dinas ini saya menolak, tapi begitu tau kalau rumah ini dulu dihuni Hartono dan keluarga saya langsung mengiyakan"
pak sangadi bercerita tentang masa muda beliau bersama bapak dulu, saya selalu tertarik dengan cerita tentang masa muda bapak yang dituturkan oleh orang lain, ternyata bapak adalah sosok panutan dari banyak orang.
sungguh bahkan setelah bertahun2 kematianya beliau masih mebuat saya takjub sampai sekarang..
singkat cerita saya dan dewi pamit untuk kembali pulang kerumah..
dewi :"bapak kamu ternyata orang yang hebat ya zalemoticon-Smilie"
saya :"akupun gak menyangka beliau tetap disanjung setelah sekian lama kepergianya"
dewi :"andai aku punya keluarga kandung"
saya :"besok kamu akan membuat keluarga bahagiamu sendiri"
dewi :"iya zal. aku akhir2 ini sering berkhayal, kalau besok aku punya anak, maka tidak akan aku biarin dia senasib sama aku sekarang, aku akan terus jaga dia"
saya mengangguk2 sambil tersenyum mendengar celotehan dewi yang menurut saya terlalu jauh pikiranya..
dewi :"hehh kenapa?? senyam senyum terus, aku berlebihan ya??"
saya :"ahaha egak wi, kamu bener kok, cuma sekarang aku belum mikir sampe situ"
dewi :"kamu sihh, kita udah 20 tahunan, harus mikir dari sekarang dong"
saya kembali setuju dengan logika2 yang diberikan dewi, anak ini benar2 membuat saya kagum..
tak terasa saya sudah sampai didepan pintu rumah, saya sudah memarkirkan mobil ke garasi, dan begitu saya mau masuk kedalam rumah di pintu depan sudah tertempel tulisan pada selembar kertas yang berbunyi
"MAS!! KAMU diMANA?? KENAPA GAK NEMUIN AKU?, KAMU PULANG GAK BILANG DAN SEKARANG NGILANG KEMANA?, KENAPA NITIP SURAT KAYAK GITU KE AYAH?? APA MAKSUD SURATMU MAS? MAS POKOKNYA CEPET HUBUNGI AKU,AKU SEMALEMAN NUNGGU KAMU DISINI SAMPE PAGI, AKU BALIK KESINI SETELAH PULANG KAMPUS!
-risa"
.
gwazwei
alcipea
lelakiperantau
lelakiperantau dan 22 lainnya memberi reputasi
21