suboyxxxAvatar border
TS
suboyxxx
Belalang Kupu-Kupu (Story of Young Boy) [TAMAT]



credit to agan quatzcoatlfor awesome cover



credit to agan aweyayefor the awesome cover



credit to agan kepo.lufor the awesome cover



credit to agan rizki.jahatfor the awesome cover


I really appreciate your works!!


Quote:


Spoiler for Rules:


Spoiler for Q & A:



PROLOG


Sekilas tentang gue..

Perkenalkan.. gue biasa dipanggil Boy. Nama penuh makna pemberian papa gue. Dari nama itu lah goresan cerita masa lalu gue tulis ulang disini. Gue adalah anak kebanggaan orang tua gue yang ditakdirkan Tuhan untuk menyapa dunia terlebih dahulu dibanding adik gue. Gue lahir, tinggal dan bersekolah di kota yang memiliki sejarah heroik dalam mengusir penjajah di negeri ini. Masa ini adalah masa paling absurd dan sanggup membuat gue senyum2 sendiri ketika gue mengingat2 lagi kenangan jaman itu

Akan ada beberapa pemikiran yg salah, filosofi ngawur, arogansi, dan sifat sok pahlawan khas anak abg labil dalam cerita ini. Tapi itu semua juga akan dibalut dengan manisnya cinta, sex ala anak muda, kehidupan remaja, persahabatan, solidaritas dan kecantikan bidadari yg lupa balik ke surga

Cerita ini bersetting waktu di masa kejayaan.. sebelum negara api menyerang dan sebelum Indonesia tampil di final piala dunia. Tepat nya berawal di jaman semasa SMA, masa-masa paling indah dalam sebuah fase kehidupan seorang remaja. Berlatar tempat di 2 kota berbeda yg penuh cerita cinta. 2 kota berseteru yg seakan selalu membawa gue larut dalam album nostalgia. Dimana itu? Semua tersirat di dalam cerita tanpa harus gue tunjukan dengan gamblang

Anggaplah cerita yg gue tulis adalah sebuah dongeng sebelum tidur. Cerita yg mungkin bisa lu ambil nilai positif nya bila ada dan acuhkan nilai negatif yg sangat kentara. Gue ga akan memaksa kalian untuk menganggap ini real story, kalo ada yg menganggap fiksi juga gapapa.. itu lebih baik karena yg mengalami adalah gue dan beberapa tokoh yg gue cantumkan, lebih dari itu harap diam dan jangan berisik ya..

Jadi, seperti apa kisah seorang Boy muda? Yuk ikutin keseharian gue emoticon-Cool


Spoiler for index:


Spoiler for SIDE STORY:


Spoiler for chit chat:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 510 suara
Siapakah Perempuan Dibalik Sosok Permaisuri?
Amelia
36%
Farah
37%
Bela
16%
Ima
7%
Dewi
4%
Diubah oleh suboyxxx 22-02-2017 02:29
rizsongolasp781
xue.shan
ugalugalih
ugalugalih dan 50 lainnya memberi reputasi
45
2.9M
8.2K
Thread Digembok
Tampilkan semua post
suboyxxxAvatar border
TS
suboyxxx
#782
Part 51

When I Was Your Man

Gue berlari menuju kamarnya yg ada di lantai atas. Pintunya terkunci. Tangisnya masih terdengar walaupun hanya sesenggukan saja. Aahh… Siapa yg berani-beraninya bikin bidadari gue dulu menangis. Gue ketuk pintunya pelan dan memanggil2 namanya

Gue: (..tok.. tok..)mbaaakk… ini aku, kamu kenapa?

Ga ada jawaban darinya…

Gue: buka dong pintunya, kamu kenapa nangis?

Masih ga ada jawaban

Gue: (..tok… tok..) mbak.. buka dong pintunya. Kamu kenapa mbak?

Tetep terdiam tanpa jawaban

Gue: yaudah kalo ga mau keluar kamar. Aku pulang aja yaaa

Gue berbalik badan melangkah turun meninggalkan kamarnya. Dia tetep kekeh untuk ga keluar kamar. Yasudah lah mungkin dia lagi pengen sendiri. Saat gue berada di tengah2 anak tangga, gue mendengar suara pintu yg terbuka

…kriieeekkk…

emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Gue: Gus, Gas tunggu sini yaaa jangan ke atas dulu kaya nya kakakmu lagi ga pengen diganggu

Kembar: iya mas. Bantuin mbak ya mas

Gue: iyaaa emoticon-Smilie
Gue balik lagi ke kamarnya yg sudah setengah terbuka pintunya. Kamarnya gelap, lampunya sengaja dimatikan. Dari luar, gue masih bisa lihat mbak Farah duduk di pinggiran tempat tidurnya. Gue ketuk pintunya pelan

Gue: (..tok..tok..) boleh masuk?

Farah: emoticon-Mad (cuma diam)

Gue anggap ini adalah jawaban “ya”

Gue nyalakan lampu kamar nya

“cetek”

Dan kamarnya pun seketika menjadi terang. Betapa sakitnya gue ketika melihat kondisinya yg seperti ini, jauh lebih sakit dibandingkan ketika gue melihat dengan mata gue sendiri saat dia menerima cinta seorang laki2 lain. Tangan nya masih memeluk boneka beruang nya, wajahnya pun ditenggelamkan dibalik kepala si beruang, hanya tersisa mata nya aja yg masih bisa terlihat oleh mata gue

Aahhh… bidadari gue masih menangis, matanya sembab karena terlalu banyak air mata yg dia keluarkan. Pipinya sampai basah dan lembab. Gue jongkok di bawah posisi dia yg sedang duduk diatas tepian tempat tidurnya

Gue: kamu kenapa? Siapa yg bikin kamu nangis? emoticon-Smilie

Farah: emoticon-Frown (tangis nya masih sesenggukan)

Gue: cerita dong.. Bima ya?

Tangisnya langsung menjadi2. Gue biarkan aja dia menangis dulu, wanita selalu melepaskan beban nya melalui tangisan. Gue hanya tersenyum sambil melihatnya. Walaupun menangis, dia tetap terlihat cantik, cantik banget malah

Farah: dia jahaaaattt, dia jahat banget sama akuuuuu emoticon-Frown (suara tangis nya menjadi melengking saking ga kuat nya menahan sakit)

Pedih, serius pedih banget gue rasanya denger dia menangis seperti itu. Sepedih luka sayat yg ditetesin air jeruk. Gue gapernah dengar dan tau dia menangis seperti ini. selama gue deket sama dia aja gue gapernah bikin dia nangis seperti ini (pas kejadian futsal jangan diitung, Bima emang pantes gue tonjok)

Gue: kamu diapain mbak? emoticon-Smilie

Farah: niiihh liat sendiri emoticon-Frown (nyodorin hapenya)

Sebuah postingan facebook di album fotonya Bima yg di tag oleh seorang cewe. Foto dari hasil photobox rupanya yg menunjukan Bima sedang memeluk seorang cewe lain, cewe tersebut menuliskan caption “makasih sayang ILU emoticon-kisssing rasanya sudah cukup menjelaskan siapa cewe tersebut

Bajingan sekali Bima.. Ternyata dia gabisa menjaga kepercayaan kekasihnya yg sedang menunggunya pulang

Gue berdiri dan duduk disebelah mbak Farah. Badannya langsung mengarah dan memeluk gue. Gue belai rambutnya yg sudah kusut. Mendengar tangisnya yg sesenggukan bikin hati gue panas. Tunggu aja pas Bima balik. Jangan harap ada damai lagi antara gue dengan dia sekarang. Dalam hati gue udah bersumpah, awas aja kalo gue sampe ketemu dia, bakal gue abisin sampe seabis-abisnya tuh si biji kunam

Gue: udah gausah nangis yaaa emoticon-Smilie (sambil gue belai punggungnya)

Farah: dia jahaaaatt emoticon-Frown (tangis nya makin terdengar jelas dikuping, makin pedih gue bray)

Gue: sabaaarr… harusnya kamu bersyukur tau tentang foto itu. Kalo ga gini kan dia bohongin kamu mulu (ucap gue sambil menatapnya)

Farah: aku sebeeelll sama diaaa. Aku benciiiiii emoticon-Mad (sambil mukul2 dada gue emoticon-Frown)

Gue: (sakit coy dada gue, sesek rasanya emoticon-Frown) yasudah sekarang keputusannya gimana?

Farah: PUTUS! emoticon-Mad

Gue: emoticon-Roll Eyes (Sarcastic) secepet itu? Ga pengen diomongin baik2?

Farah: ga ada yg perlu diomongin! Aku udah benci sama diaaa emoticon-Frown

Gue: kalo sama aku benci juga? emoticon-Stick Out Tongue (goda gue, biar cair suasana nya)

Farah: iiihhh… orang lagi sedih juga malah digodaaaaaa emoticon-Mad (eleh eleh cantiknya kalo manyun emoticon-Wowcantik)

Wajar lah mbak Farah begitu sedih setelah tau Bima selingkuh. Mereka udah pacaran setahun dan sekarang dengan gampangnya tuh monyet punya gandengan baru di Jogja. Setahun bukan waktu yg singkat bray buat pacaran

Gue: duduk di depan yuk, gaenak kalo dikamar

Farah: gamauuuu emoticon-Mad

Gue: yauda aku aja yg turun, kamu disini aja gapapa. Kita bbm an aja yaa emoticon-Smilie

Farah: iiihhh kamu niiihhh. Yaudaah sana turun hush hush! emoticon-Mad

Gue bangkit dari tempat tidurnya dan melangkah keluar kamarnya…

Farah: Boooooyyyy!!

Gue: apaaaaa emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Farah: jangan tinggalin akuuuuu emoticon-Mad

Gue: huahaha tadi yg nyuruh aku turun siapa? emoticon-Big Grin

Farah: tauuuuukkk emoticon-Mad

Gue: yaudah yuk turun

Farah: bantuin berdiri emoticon-Mad

Gue: yaelaaahh manja bener tuan puteri emoticon-Nohope

Gue pegang tangan nya dan menarik nya biar dia turun dari kasur. Gue ajak dia turun ke bawah. Lebih enak kalo ngobrol di ruang tamu daripada ngobrol di dalam kamarnya. Agak ga etis aja bagi gue. Dan tadi adalah hal yg pertama kalinya bagi gue masuk ke kamar tidurnya

Di ruang tamu…

Bagas: mbaaakk kamu kenapaaaaa

Farah: gapapa kok emoticon-Smilie (memaksa tersenyum)

Bagus: pasti mas Bima yaaa emoticon-Mad (S)

Farah: bukaaann emoticon-Smilie

Bagas: Gus kalo ketemu ntar kita pukulin aja emoticon-Mad (S) (sambil meremas kepalan tangannya sendiri)

Bagus: oke Gas emoticon-Mad (S)

Bajiguuuuurrrr emoticon-Ngakak (S) nih anak kebanyakan main warrior apa yaaa, main hajar anak orang aja. Emang bocah kalo ngomong suka asal yaa, asal nyeplos aja tuh mulut. Dikira ngehajar orang itu gampang kaya GTA kali yaa. Badan tuh anak kembar sama Bima kan beda jauuuuhh emoticon-Ngakak (S)

Gue: kamu tadi kenapa bolos? emoticon-Smilie

Farah: males sekolah emoticon-Mad

Gue: orang tua mu tau kalo kamu bolos?

Farah: engga lah.. tadi ortuku udah berangkat duluan emoticon-Mad

Gue: tuh adekmu tau. Kalo diaduin gimana?

Farah: gabakal ngadu kok, mereka kan klop sama aku

Gue: ooohh… liburan kemana nih? emoticon-Big Grin

Farah: tauuukk, gelap emoticon-Mad

Gue: ikut aku mau?

Farah: kemana emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Gue: RAHASIA emoticon-Ngakak (S)

Farah: mestiiiiiiiii emoticon-Mad (manyun cantik)

Gue: nanti malem kita berangkat yaa emoticon-Smilie

Farah: haaahh? Langsung?

Gue: iya lah emoticon-Big Grin

Farah: aku belum bilang ke ortuuuu emoticon-Amazed

Gue: itu urusan aku emoticon-Smilie

Farah: Amel?

Gue: udah gausah bahas Amel. Mau gaaaa? Kalo gamau ya udah (gue berdiri dan bersiap untuk menghampiri si kembar yg udah ilang main ps)

Farah: aaahhhh aku belom jawab Booooyyyy emoticon-Mad

Gue: ga dijawab2 sih, yaudah aku anggep gamau aja deh

Farah: aku belom jawaaaaaabbb!! emoticon-Mad (S)

Gue: yaudah, mau ga nih?

Farah: maaauuuuuuuuuu emoticon-Belo (sambil narik tangan gue agar duduk kembali emoticon-Ngakak (S))

Gue kembali duduk disamping nya tapi ga sekalipun gue tanya atau bahas apapun tentang Bima. Gue malah yg emosi sendiri denger nama nya doang. Gue dan mbak Farah juga lebih banyak diem nya karena gatau apa yg mesti diobrolin. Ya gue iseng2 aja ngeliatin tuh paras cantik kakak kelas gue yg langsung dibleyer sama suara nya yg parau2 cempreng (nah lho, kek gimana tuh)

Farah: APA LIAT-LIAT!! “fuuuhhh” emoticon-Mad (mata gue ditiup)

Gue: apa siiihh, gaboleh? emoticon-Big Grin

Farah: GAAKK!!

Gue: yaudah kalo gitu (masih tetep ngeliatin sambil mesem2 emoticon-Hammer (S))

Farah: udah dibilangin jangan ngeliatiiiinnn!! Aku jelek kalo abis nangis emoticon-Mad

Gue: kata sapa jelek? Cantik gini lho emoticon-Smilie

Farah: gausah gombal! Ga ngaruh!

Gue: engga gombal yaaa.. serius ini. Kamu mau ngapain aja tetep cantik kok. Sumpah!

Farah: masa? emoticon-Malu

Gue: iya, serius dah emoticon-Big Grin cubit pipi nya boleh? emoticon-Big Grin

Farah: GAK!! Bentar aku buatin minum dulu

Gue: emoticon-Nohope

Setelah gombalan gue yg gagal total dan ga banyak yg kita obrolin, gue pamit pulang untuk nyiapin barang2 apa aja yg mesti gue bawa. Sesampai nya dirumah, gue bbm ke mbak Farah untuk menyiapkan perlengkannya sendiri karena gamungkin kalo gue yg nyiapin buat dia. Gue juga udah izin ke papa buat pinjem mobil penjahatnya, kali ini gue ga pake mobilnya mama karena ga bakal sanggup buat dipake kesana

Flashback, setahun yg lalu…

Sehari setelah UTS di hari terakhir, gue punya rencana untuk mengajak mbak Farah liburan, liburan yg ga biasa tentunya cuma gue bingung mau ajak dia kemana. Gue melangkah ke depan rumah untuk menghirup udara malam yg sedang dingin-dinginnya. Kebetulan disana ada papa yg sedang mengutak atik hapenya

Gue: paaahh emoticon-Big Grin (gue duduk disebelah papa)

Papa: lhooo mas, kok gak malem mingguan?

Gue: belum punya pacar pah, lagi usaha hehe

Papa: oalah, cakep ga yg kamu incar?

Gue: ga ketulungan cakepnya pah emoticon-Big Grin

Papa: huahaha penasaran papa mas (meletakan hpnya)

Gue: sabar pah, masih bingung nih

Papa: kenapa mas?

Gue: pengen nembak nya di tempat yg ga biasa pah. Yg spesial gitu, biar bisa diinget terus. Soalnya aku jatuh hati banget pah. Enaknya dimana ya pah? Tempat yg ga biasa pokoknya

Papa: bawa dia ke bromo aja mas

Gue: lhooo.. Kenapa pah? emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Papa: kamu tau, papa itu dulu nembak mama disana. Bawa dia buat liat sunrise mas. Ga ada cewe yg gasuka ngeliat indahnya matahari terbit. Percaya deh sama papa emoticon-Smilie

Gue: kok bisa papa bawa mama kesana? emoticon-Bingung (S)

Papa: pakdemu (kakaknya mama) itu temen nya papa waktu ikut pecinta alam. Waktu papa dan pakdemu abis pulang dari Semeru, papa mampir dulu ke rumah pakde mu. Papa baru tau kalo pakde mu punya adek perempuan, cantik lagi. Kenalan akhirnya mas. Yaudah setelah sebulan kenal, papa bawa mama mu kesana. Diterima deh cintanya papa mas

Gue: serius pah??

Papa: lha ya serius mas emoticon-Nohope . Kalo bohong ya kamu ga lahir mas emoticon-Cape d... (S)

Gue: waahh boleehh tuh pah emoticon-Big Grin

Papa: nanti kamu bilang pakde mu aja kalo kesana biar dibantu masuknya

Gue: siaaapp paaahh. Makasih pah yaaa emoticon-Big Grin

Papa: iya mas, sukses yaaa emoticon-Smilie


Jam 8 malem gue berangkat ke rumah mbak Farah. Gue bilang ke bidadari Amel lagi nginep di rumah Charles (maafin aku sayang, ada misi yg belum selesai soalnya emoticon-Frown ). Setelah gue telpon pakde gue yg kebetulan punya usaha travel tour disana, gue meluncur ke rumah mbak Farah

Sejam kemudian gue sampai di rumahnya. Sengaja gue ga bilang dia kalo berangkat. Sesampai dirumahnya, gue suruh si kembar buat manggil papanya. Gue ga masuk ke dalam takut mbak Farah tau kalo gue udah dateng. Ga lama papanya nongol

Gue: om emoticon-Big Grin (salim cooyy)

PF: duduk mas

Gue: hehe makasih om

PF: waduuhh ada apa nih mas?

Gue: jadi gini om, mengenai obrolan saya sama om waktu di rumah sakit tentang keinginan saya untuk ajak mbak Farah ke bromo om. Kira2 saya boleh ga om ajak mbak Farah?

PF: sekarang mas?

Gue: hehe iya om, maaf kalo mendadak om soalnya ga direncanakan tadi

PF: yaudah gapapa mas, nitip yaaa

Gue: siap om, tapi jangan bilang mbak Farah kalo saya mau ajak ke bromo ya om. Soalnya rahasia hehe

PF: beres mas emoticon-Big Grin

“HIGH FIVE”

Huahaha ya ga laaahh, orang tua itu bray main ajak tos ajaa emoticon-Ngakak (S)

Setelah itu papanya mbak Farah masuk ke dalam untuk manggil mbak Farah. Ga lama dia nongol emoticon-Wowcantik

Gue: eh udah siap aja emoticon-Big Grin

Farah: ini mau kemana sih kok pake jaket tebel. Panas nih emoticon-Mad

Gue: ya dilepas dulu laaahh, kan dipakai nya ntar

Farah: ealaaahhh emoticon-Cape d... (S)

Asliiii, ngakak gue braaayy. Gue cuma bilang siapin jaket yg tebel malah udah dipake aja jaketnya. Udah tau nih kota panas mulu hawanya malah pake jaket, mau sauna mbak? emoticon-Ngakak (S)

Setelah berpamitan dengan keluarganya, gue dan mbak Farah berangkat. Ini adalah pertama kali nya gue keluar sama dia naik mobil. Bukan bidadari Farah namanya kalo ga jail dan berisik. Di jalan dia bawel banget nanyain tujuannya kemana tapi gue tetep gamau kasih tau. Biar surprise laahh emoticon-Big Grin tapi ya gitu konsekuensi nya ya pipi gue diteken terus digeleng2in kepala gue sama dia, hidung gue juga dibetotin mulu sama dia gara2 gue kekeh ga mau kasih tau tujuan kita kemana. Bener2 teraniaya gue, teraniaya karena cinta tapi emoticon-Hammer (S)

Skip

Akhirnya gue sampe di pos pintu masuk. Gue tinggalkan mbak Farah yg lagi enak tidur, kecapekan kali dia gara2 daritadi ngusilin gue mulu. Pakde gue udah nunggu ternyata. Setelah ngobrol ringan, pakde bilang ke penjaga kalo gue ikut sama dia. Pakde berangkat duluan dengan jeep nya karena ada turis yg lagi wisata, lalu diikuti oleh mobil gue dibelakangnya. Dulu di bromo ga se ramai sekarang yaaa. Cukup ramai sih tapi pas libur doang. Kalo sekarang mah rame mulu tiap hari (mungkin efek film naik gunung bray)

Sekitar pukul 3 pagi, gue sampai di tempat yg gue tuju, orang2 nyebut nya pendopo, ada yg nyebut joglo, terserah mau nyebut apaan bagi yg pernah kesini pasti tau tempat apa yg gue maksud. Disini adalah tempat berkumpulnya orang2 untuk melihat keindahan hasil maha karya Sang Pencipta Alam. Mbak Farah yg masih dengam muka bangun tidur nya, ngikut aja gue gandeng. Gue belikan dia p*p mie agar bisa membantunya menahan hawa dingin

Dia duduk di bangku, celingak celinguk ini ke tempat gelap ngapain. Cuma ada beberapa orang aja yg ada disana. Dia makan p*p mie nya dengan cepat, hawa dingin gunung bromo membuat lidahnya menjadi tahan panas rupanya. Dengan jaket tebal, celana jeans ketat dan sepatu running hadiah dari gue, dia keliatan sangat cantiiiiikkk sekali

Farah: kita ngapain disini Boy? Gelap gini

Gue: rahasiaaa emoticon-Wink

Farah: halah mesti deh, huuftt emoticon-Mad

Gue: hehehe sabar aja yaa emoticon-Big Grin

Farah: yaaaaa (jawabnya dengan suara cempreng)

Emang dasarnya cantik mau ngapain aja ya tetep cantik lah. Jadi gemes gue sama diaaa. Gue cubit pipinya yg memerah terkena suhu dingin. Bodo amat lah sama baper, gue cuma gamau melewatkan momen ini begitu aja

Sekitar jam 5 subuh, gue ajak dia berdiri untuk mendekat kearah pagar. Dia cuma ngikut aja. Gue ambil sebuah topi kupluk dengan hiasan pom pom di sisi kiri dan kanannya yg gue beli setelah papa memberi saran ke gue untuk ajak mbak Farah kesini. Walaupun gue gagal membawanya kesini waktu itu, gue masih menyimpan topinya. Dia tersenyum dan malu2 saat gue memakai kan topi di kepalanya. Senyumnya yg mengembang membuat pipinya terlihat tembem, ekspresi nya yg malu2 malah bikin dia makin lucu kalo diliat. Bener2 cantik nih bidadari Farah

Tanda2 kemunculan sinar matahari mulai nampak. Gue liat jam tangan, masih ada beberapa menit lagi. Tunggu yaaa, aku akan bawa kamu ke suatu dimensi berbeda seperti yg pernah aku janjikan dulu kepadamu, wahai bidadariku (dulu)

Gue: mbaakk

Farah: iyaaa emoticon-Roll Eyes (Sarcastic)

Gue: aku boleh peluk kamu ga? Maaf yaaa

Farah: emoticon-Smilie

Gue artikan senyum manisnya sebagai kata “iya”. Dia berada didepan gue sekarang. Dengan posisi membelakangi gue, gue peluk pinggangnya dari belakang sambil menempelkan dagu gue ke bahunya

Dan waktu yg ditunggu tiba. Sang Fajar mulai memunculkan sinarnya perlahan demi perlahan. Perpindahan cahaya dari gelap yg berangsur2 menjadi lebih terang membentuk sebuah horizon yg sangat indah. Gue melirik wajahnya, bola matanya membesar tanda dia terkagum akan keindahan lukisan langit. Dia takjub akan betapa sempurna nya cara Tuhan melukis panorama dengan langit sebagai kanvasnya

Gue: mbaakk..

Farah: iya? (jawabnya tanpa menoleh dan masih fokus menatap sunrise)



Lanjutan nya ↓↓↓
Diubah oleh suboyxxx 02-11-2016 10:53
khuman
sormin180
jenggalasunyi
jenggalasunyi dan 7 lainnya memberi reputasi
8