nefri.ryuAvatar border
TS
nefri.ryu
KISAH MISTIS PENDAKIAN GUNUNG DI INDONESIA

(Dok. sindonews.com)

Sebenarnya ini bukan edisi salah kamar, tapi ane pengen rangkum jadi satu aja tulisan ini. Sebelumnya udah ane share di Cerita Perjalanan OANC dan udah dibaca sama agan/sista lainnya.. Tapi lebih seru lagi kalo digabung jadi satu Thread aja.. (masih edisi sok-sokan insomnia) emoticon-Angel

Ini tentang cerita mistis yang ane dan teman ane alami selama kami melakukan pendakian beberapa gunung di Indonesia.. Ane mau nyoba nyeritainnya lagi aja.. Share tulisannya step by step yaa..

Yukkk.. diintip ceritanyaa..
GUNUNG ARGOPURO - PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5

GUNUNG DEMPO - PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7

GUNUNG KERINCI - PART 1
PART 2
PART 3

GUNUNG SEMERU - PART 1

GUNUNG SIBAYAK - PART 1
PART 2



Pendaki Gunung Dempo Pagar Alam Sumsel (Dok. Liputan6.com)

Biar Gak ada KENTANG d iantara kita, ane cuma ngingetin aja, kalo next post-nya tergantung dari cerita yang ane dapatin. Kalo lagi kosong, gak ada update, kalo ada cerita baru dari teman, ane akan update. karena gak bisa tiap hari ane update, GAnsis.. emoticon-Big Grin emoticon-Traveller emoticon-Traveller

Kalo udah baca, tolong dibagi-bagi RATE emoticon-Ketupat ama es Cendolnya dong Gansiisss emoticon-Toast emoticon-Angkat Beer
Terengkuuuiiiiiii emoticon-Betty
Diubah oleh nefri.ryu 29-05-2022 17:48
ekicks78
dewiyulli07
eza.d.a
eza.d.a dan 54 lainnya memberi reputasi
51
249.6K
163
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
nefri.ryuAvatar border
TS
nefri.ryu
#17
GUNUNG KERINCI

PART 3 : HADIAH MISTERIUS

Cerita ini dialami langsung oleh teman akrab ane, Jaya. Dia emang gak mendaki Gunung Kerinci, tapi dia jalan-jalan Cuma sampai kaki Gunung Kerinci.

Saat itu, dia berkunjung ke Jambi karena ada kerjaan. Lalu, dia diajak temannya di Jambi untuk sekedar berjalan-jalan di kaki Gunung Kerinci. Karena dia gak hobi mendaki gunung, akhirnya dia hanya menikmati sejuknya udara dikawasan gunung saja. Saat dia berjalan sendirian mendekati kaki Gunung Kerinci, dia bertemu dengan seorang anak kecil yang berlari kearahnya.



Busana anak kecil itu berbeda dari orang-orang pada umumnya. Dia hanya pakai kain yang menutupi tubuh bagian bawahnya. Karena anak kecil itu tidak menggunakan baju, Jaya akhirnya memberikan baju yang ada ditasnya agar bisa digunakan oleh anak kecil itu.

Lalu, anak kecil itu berlari meninggalkan Jaya dengan membawa baju yang didapatnya. Tampak terlihat jelas wajah sang anak yang kegirangan setelah dihadiahkan baju bergambar band grunge.

Tak lama setelah anak kecil itu berlalu dari hadapannya, Jaya langsung menoleh ke belakang, karena ada suara gaduh yang terdengar jelas. Dia melihat ada beberapa pria dewasa, yang pakaiannya juga sama dengan anak kecil itu, berusaha mendekatinya. Karena ketakutan, Jaya pun kabur kearah perkampungan warga. Dia mengira, pria-pria berwajah sangar itu akan menyerangnya.

Saat jarak antara Jaya dan pria-pria itu semakin dekat, Jaya pun memilih berhenti berlari dan bersiap untuk berkelahi dengan para pria asing tersebut. Namun, ternyata pria-pria tersebut bukan ingin menyerangnya. Namun memberikan sesuatu ke Jaya. Tanpa berbicara sepatah kata pun, salah satu pria tersebut memberikan gelang berbahan kulit ke Jaya.

Karena melihat kesamaan karakter dan busana yang digunakan oleh anak kecil tadi dan pria ini, Jaya langsung mengerti kalau pria-pria ini kemungkinan adalah keluarga anak kecil tersebut. Hadiah sederhana ini mungkin sebagai bentuk rasa terima kasih mereka karena Jaya telah menghadiahkan kaos ke anaknya.

Lalu, Jaya pun berjalan kearah kampung warga dan menemui temannya. Hadiah gelang itu pun langsung dipakainya hingga ia pulang kerumah.

Karena merasa nyaman menggunakan gelang tersebut, Jaya tidak pernah melepasnya. Bahkan saat mandi, dia masih menggunakan gelang tersebut. Tapi, lama kelamaan, rasa gatal mulai terasa di tangannya, tepat pergelangan tangan yang menggunakan gelang tersebut. Dia lalu melepas gelang tangannya. Setelah dilepas, dia mencium aroma sangat busuk yang berasal dari gelang tersebut. Akhirnya, dia meletakkan gelang itu diatas lemarinya.


Beberapa hari kemudian, ayah Jaya mengajak ngobrol Jaya dan menanyakan tentang perjalanannya selama berada di Jambi.

Ayah : Gimana kemarin di Jambi, kerjaannya beres?

Jaya : Beres yah. Cuma, waktu aku ke kaki Gunung Kerinci, ada orang, kayaknya suku anak dalam disana deh. Dia memberikan saya gelang berbahan kulit dan sedikit berbulu.

Ayah : Oh itu, iya.. ayah melihatnya kemarin waktu kamu pakai. Lalu, kenapa gak kamu pakai lagi?

Jaya : Gak ah, gatel pergelangan tanganku pakainya, lagian baunya busuk banget. Jadi aku lepas aja.

Ayah Jaya hanya tersenyum saja mendengarnya.

Jaya sama sekali tidak pernah lagi menyentuk gelang tersebut. Dia membiarkan gelang itu tergeletak diatas lemari bajunya. Setahun

Setahun kemudian..
Saat Jaya sedang tidur, tiba-tiba dia terjaga dengan kondisi mata yang masih setengah sayu dan tubuh yang masih lemas diatas kasurnya. Dia melihat ada bayangan hitam yang berada dikamarnya dan mendekat kearah lemari bajunya. Jaya mengira dia hanya bermimpi saja dan kembali melanjutkan tidurnya.



Beberapa hari kemudian, entah mengapa Jaya kepikiran sama gelangnya tersebut. Dia lalu mengambil gelangnya, namun saat dicari, gelangnya menghilang. Padahal, gelang tersebut diletakkannya ditengah atas lemarinya. Teman-temannya juga tidak tahu keberadaan gelang itu, terlebih lemarinya juga tinggi. Jaya pun enggan untuk menguras tenaga mencari keberadaan gelang itu. Dia akhirnya kembali melanjutkan aktifitasnya.

Seminggu kemudian, ayah Jaya kedatangan tamu, teman ayahnya yang sudah lama tidak bertemu. Mereka lalu mengobrol panjang lebar, sampai akhirnya Jaya pun dipanggil untuk menemui teman ayahnya tersebut.

Ayah : Darman, kamu masih pakai gelang itu?

Darman : Masih mas. Neh masih kupakai (Darman menunjukkan sembari mengangkat lengan bajunya hingga keatas).

Tampak bentuk gelang yang sama seperti gelang yang didapat Jaya. Tapi diameternya lebih lebar, mengikuti besar otot lengan teman ayahnya.

Disekitaran otot lengan kanan teman ayahnya, terlihat juga luka borok yang parah dan berwarna gelap. Jumlahnya pun banyak dan sangat jorok.

Ayah : Jaya, apa gelang yang dipake Om Darman itu sama dengan gelang yang kamu dapat waktu di Jambi?

Jaya : Sama persis, tapi bulu di gelang aku tidak sebanyak gelang om Darman

Ayah : Itu adalah Rantai Babi. Gunanya untuk membuat si pemakai itu kebal.



Darman : Oh, kamu dapat juga ya? Dimana sekarang gelangnya?

Jaya : Hilang om, gak tahu kemana

Darman : Wah, sayang banget tuh. Kalau dijual, bisa sampai Rp 2 Miliar. Tapi kalau dapat langsung dari orang disana, lebih bagus lagi, lebih berkhasiat.

Ayah : Makanya ayah kemarin tidak memberitahu kamu gelang apa itu. Takutnya kamu akan gunakan gelang itu untuk hal-hal yang tidak benar.

Jaya : Gila aja yah, gak mau ah aku pakai itu. Kalau dari dulu aku tahu itu Rantai Babi, aku sudah buang sejak lama. Untung saja sekarang sudah hilang
Diubah oleh nefri.ryu 27-07-2016 16:56
ililfa
redrices
enakbangedhbund
enakbangedhbund dan 4 lainnya memberi reputasi
5
Tutup