Esoknya hari-hariku berjalan cukup rumit.
Gyan selalu datang menjemputku disekolah. Yang semakin menambah rumit..
Dia selalu datang bersama Rey..

Ahhh

Ekspresi Rey selalu sama. Ia bagaikan sebuah patung emot cemberut diantara kami
Seterusnya, dan seterusnya seperti itu..

Tapi yang aku herankan, aku heran, sangat heran dengan Rey..

Mengapa dia memendam semuanya ? Mengapa dia memendam semua rasa sakit ?

Rey ..





Hari minggu itu, Gyan mengajakku untuk berkaroke bersama teman-temannya, termasuk dengan Rey.. Karena saat itu aku memang free, aku lalu setuju untuk ikut dengan Gyan..

Setelah menjemputku, Gyan langsung membawaku ke sebuah room ditempat karoke yang cukup terkenal di band*ng ..

Sampai diroom, kulihat sudah ada beberapa orang disana. Itu teman-temanku dikomunitas. Ada 3 orang disana, ditambah dengan kami sekarang diroom sudah ada 6 orang. Gyan kenal juga mereka ?
Setelah saling sapa, akhirnya kami memesan beberapa makanan,rokok dan minuman.
Satu persatu saling bergantian menyanyi solo dan duet, termasuk aku. Aku menyanyikan lagu duet bersama Gyan..


Tak berapa lama, seseorang mengeluarkan beberapa minuman yang tak asing untukku.
kami bergantian menenggaknya pergelas, dan Rey.. Dia minum paling banyak..satu setengah botol ia habiskan sendiri.
Ku lihat dia mabuk sangat mabuk..

Sampai tiba-tiba Rey meminta bagian untuk bernyanyi..
Pertama dia menyanyikan lagu "ada yang hilang" dari ip*ng..
Kulihat dia sangat menghayati..

Dan betapa kagetnya kami, Rey menyanyi sambil menangis..
Berulang kali teman-temanku menyindirnya, namun ia abaikan dan tetap bernyanyi..

Rey ...

Dan pada lagu kedua dia menyanyikan lagu kesempatan kedua dari tangg*..
Dan betapa terkejutnya, saat reff, dia berdiri dan menarikku untuk ikut berdiri bersamanya..

Ku lihat Gyan, dia sangat terkejut..
Begitu pun yang lainnya..

Dia lalu mendekat, dan berlutut padaku..
Setelahnya memelukku..

Rey ..

Sampai..

"Eh anj*ng ga hargain gua lu Emil Gf gua! Lepasin Anj*ng" ucap Gyan seperti emosi.

Namun Rey mengabaikannya..
Dia terus memelukku lebih erat..
Ku berusaha lepaskan, tapi dia tetap memelukku..

"Sini lu Anj*ng!" Ucap Gyan, dia menarik kuat Rey, lalu menghempaskannya kebawah lantai dan menyerang Rey dengan membabi buta. Rey mulai berdarah, ia tak melawan seperti tak berdaya..

Yang lain coba memisahkan mereka, tapi tak berhasil..
Sampai aku berusaha melerainya..
Tanpa sengaja aku kena pukulan dari Gyan ..

Tepat mengenai pipiku..

"Awww..." Dan Rasanya
Sakit

Mendengar itu, Gyan berhenti terpaku menghentikan serangannya..

aku membantu Rey berdiri dan memapahnya, kuambil tasku..

"Mulai detik ini Kita putus yan !!!" Ucapku setengah teriak pada Gyan.

Dia hanya membisu seakan tak percaya..
Aku tak perduli..

"Tolong jelasin semuanya, apa hubunganku dengan Rey, kalian belum hilang ingatan kan ? Makasih sebelumnya.. Maaf aku pamit duluan.." Ucapku pada teman-temanku. Mereka pun mengiyakan..

Kubawa Rey keluar, kubawa dia pulang naik taxi ..

"Kossan kamu masih dibub*t?" Tanyaku.

"Iyaa.." Jawab Rey.

"Ke bub*t sebrang ******" ucapku pada sopir taxi..

Dia hanya mengangguk..

ku perhatikan Rey.. Apa benar dia seperti ini karena aku ?

Seketika air mataku mengalir..

Ku usap-usap wajahnya lembut, kubawa dia kepelukanku..
Kubiarkan dia tertidur dipelukanku..

Setelah sampai..

Ku bawa Rey masuk kamarnya,
Dan betapa terkejutnya aku..

Di kamar Rey, banyak foto-fotoku menghias di dinding kamarnya..

Rey ..

Kubawa dia ke tempat tidurnya..
Posisinya masih belum sadarkan diri dan masih dalam kondisi mabuknya..
Aku pun berniat pergi ke dapur untuk mengambil air panas dan kompresan serta beberapa obat untuk mengobati luka Rey..

Belum sempat aku berhasil berdiri..

Tiba-tiba..

"Jangan tinggalin Rey lagi Mil..Rey janji ga akan kasar lagi.." Ucap Rey menarik tanganku.

Aku terdiam sejenak meresapi kata-kata Rey..

"Iya, engga ini mau ngambil obat" ucapku.

Dia lalu menarikku kedalam pelukannya..

"Nanti aja, udah diem dulu disini..Rey pengen meluk kamu.." Ucap Rey memelukku..

Deg..

Rey ...

Aku pun tak melawan..
Aku biarkan dia memelukku..

Nyaman.. Nyaman ku rasa..

Sampai kurasakan pelukannya tak lagi kuat..

Ku melepaskan diri perlahan,

Hingga berhasil, lalu ku bangun dan mengambil air panas dan beberapa obat di kotak p3k untuk mengobati luka Rey..

Ku obati dia perlahan agar Rey tak bangun..

Sesekali ku hentikan saat Rey meringis seperti merasa perih, dan ku lanjutkan lagi saat ia tenang..

Ku lihat Rey tertidur lelap..

Rey pasti belum makan..pikirku..

Lalu aku mencoba memasak makanan dengan beberapa bahan yang ada didapur..
Aku memasak nasi goreng

Setelah selesai, kuhidangkan nasi goreng yang sudah matang tepat disamping Rey.. Lengkap dengan segelas teh manis tentunya..

Ku lihat hari hampir malam, aku tak tega membangunkan Rey..
Karena takut membuat keluarga dirumah khawatir,
Aku pun berniat untuk pulang..
Ku tulis sebuah memo dikertas kecil disamping makanannya..

"Rey..kalo udh bangun, mkn nasgornya yaa, trs mnum jga teh manis'a, sms aku kalo semuanya udh abis
089898755***
Gws Rey "


Lalu aku pulang ...