Setibanya ditempat tujuan, aku tak banyak berkata..
Tak banyak pembicara'an berarti saat itu.. hanya sekedar tanya dan jawab seperlunya..
Pikiran dan hatiku masih dirundung duka.. Aku masih merasa sangat bersalah.. Yang entah kenapa pikiranku masih pada Andre.. apa dia baik-baik saja ?
Aku tak tahu ..

Byan sibuk memilih-milih hp untukku. Dia ingin yang terbaik katanya..
Dia sempat menawarkanku hp canggih yang harganya selangit.. Namun aku menolaknya..aku tidak mau yang terlalu mewah, aku tidak mau membiasakan meminta atau menerima barang-barang mewah dari Byan...aku tidak mau terlalu ketergantungan pada Byan tepatnya.

Akhirnya pilihanku jatuh pada sebuah hp yang menurutku bagus. Tidak terlalu low tech laahh, tapi cukup canggih walaupun harganya tidak selangit..cukup pikirku.
Tak lupa, Byan juga membelikanku no cantik..dia memilih no yg sepasang dengan no miliknya..
Dia yang sibuk memilih-milih apapun untukku saat itu..
Aku hanya diam mengiyakan dan menurut saja apa maunya..

Setelah dirasa cukup, kami pun lanjut makan..
Disana,
Aku masih pada diamku yang tak banyak bicara.
Ditanya, jawab.. Tak ditanya yaa diam..

Setelah itu, Byan pun putuskan mengantarku pulang ..

Ditaxi pun, aku tak banyak bicara, dengan pikiran yang melayang terbang entah kemana.. Aku hanya diam.. Hatiku masih merasakan sakit gara-gara kejadian tadi..sakit yang susah untuk aku jelaskan pada siapapun..

Sadar akan diamku, Byan pun berkali-kali mencoba bersikap manis padaku..

"Beb..maafin Byan ya, Byan emang kaya gini kalo syg sama orang" ucap Byan seraya mengusap-ngusap rambutku. Ku lihat Byan menangis..

Aku terpejam.. Pikiranku melayang pada Andre.. Aku
Merasakan dengan jelas sisa-sisa rasa sakit yang ada dihatiku..
Aku tak bisa terus seperti ini.. Bagaimanapun ini sudah terjadi..aku tak bisa mengembalikan semuanya..
Mungkin aku harus belajar menerima kenyataan..lagi pula bukannya aku syg dan nyaman sama Byan..? Pikirku.

"Gapapa sayang" aku tersenyum.

Ku tatap dalam mata Byan, ku perhatikan tangannya yang berbalut perban..
Itu semua karena aku .. dia menyakiti dirinya karena aku

Ku peluk tubuhnya erat, kucium pipinya..
"Aku sayang sama kamu By.." Ucapku larut dalam pelukannya..




Lalu Sopir taxinya ?

entahlah..
Kulihat,
Perilakunya pun hampir sama seperti sopir yang tadi..namun dia berbeda, dia hanya diam tak banyak bicara seperti pura-pura tak menyadari perilaku menyimpang kami..

Hhaha
WHATEVER ....

Sampai di dekat rumahku, Byan tak henti mencium keningku.. Dia tak henti berpesan dan perhatian padaku..
Sepertinya, dia memang berat melepasku pulang ..

"By..aku pulang yaa.." Pamitku.
"Kabarin Byan yaa beb..kamu jangan telat makan disana.." Pesan Byan.
"Oh iya maaf Byan besok ga bisa nganter ke sekolah, paling pulangnya Byan jemput yaa .." ucap Byan.
"Iyaa By ga apa-apa ko " jawabku.

Aku pun keluar dan turun..
Tiba-tiba Byan menarik tanganku..
"Ini buat uang jajan kamu..semoga cukup buat seminggu ke depan..kalo kurang, bilang sama Byan." Ucap Byan sambil menyerahkan uang 50rb'an 6 lembar.
"Ga usah By.."Aku menolak.
"Udaah ini ambil, sekarang kan Byan mau tanggung jawab buat kamu sepenuhnya" ucap Byan seraya memasukkan uang itu paksa ke dalam tasku.
"Ihh.. By.. Ya udah makasih yaa.." Ucapku.
Byan lalu memelukku lagi..

"Byan sayang sama kamu Mil" Byan berbisik di telingaku.

"Aku juga sayang kamu By.." Balasku..lalu ku cium pipinya..

Perasaanku agak tenang sekarang..
Setelah membuatku sedih dan sangat takut,
Byan juga dengan seketika
Membuat hatiku luluh kembali..
Entah ada apa dengan dia dan kepribadiannya..

Entahlaahhh..