Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya kami sampai di tempat tujuan.
sebuah Villa sederhana.
Disana kami disambut oleh seorang pria yang ramah. Kutaksir usianya sekitar 23tahun. Dia tinggi dan berkulit manis. Memakai sweater cokelat, celana jeans, kupluk, dan sarung yang ia pakai melingkar di lehernya. Tampan menurutku.
"Selamat malam, neng.. Mari masuk.." Ucapnya membawa kami masuk.
Byan sudah membooking tempat ini sepertinya.
"Masukkknyaa sama iyey dong.." Ucap Olin manja seperti menggoda.
"Muhun, mangga.." Ucap pria itu sambil tersenyum, disenyumnya ku lihat sebuah lesung pipi. Menambah manis pikirku.
"Akang ganteng, siapa namanya kang?" Tanya Olin.
"Ohh iya punten, saya belum memperkenalkan diri. Saya Ari, saya yang biasa menjaga Vila disini kalo malam." Jawab pria itu memperkenalkan diri.
"Ohh iyaaa iyaa.. Boleh dong kapan-kapan ekeu sewa villa ini sendiri sama akang ari..?" Tanya Olin menggoda Ari.
Ku lihat Ari hanya tersenyum..

"Ahh lu ga bisa liat cowok bening aja lo langsung gatel2 !" Ucap Rio.
"Terserah ekeu " jawab Olin.
"Lu sih By pake ngajak kadedemes segala" ucap Rio pada Byan.
Kadedemes ? Kejam sekali..
Hhehe
Kami hanya tertawa mendengar Rio berbicara seperti itu pada Olin.

"Oh jadi gitu luu c*ng!?" Olin nampak emosi mulai mendekati Rio.

"Udah deehh mulai.. Balik lagi nih kita.. kaga jadi ajaa dehh kalo lu pada berantem gitu!" Ucap Byan melerai.
Cukup berhasil rasanya karena mereka berdua mulai diam dan tenang.

Kami pun masuk untuk merapikan barang-barang bawa'an kami.
terdapat beberapa kamar disana, 5 kurasa.. Tapi sepertinya. kami hanya memakai 3 kamar saja. Diruang tengah, selain sofa ku lihat ada sebuah tv dengan peralatan-peralatan karoke sederhana. Dan diluar juga terdapat sebuah kolam dengan pemandian air panas yang cukup nyaman. Menarik pikirku.

Dikamar..
"Beb, ini pake baju ini, mau berendem kan?" Ucap Byan seraya memberikan baju. Tanktop mini berwarna hitam, hanya menutupi bagian dada saja, tanktop yang bisa membuat bagian pusarmu terlihat kemana-mana. juga sebuah hotpants warna merah.
"Iyaaa.." Aku menurut dan mengganti bajuku.
Selesai ganti baju, ku lihat Byan juga sudah mengganti bajunya. Boxer merah dan kaos oblong warna hitam.

Jujur, aku merasa tidak nyaman dengan baju yang aku pakai

"Ihh By, mini semua. Dingin apanan By.." Ucapku.
"Gapapa, kan ada Byan, Byan bakalan meluk kamu terus.. Byan ga akan ngebiarin kamu kedinginan.." Ucap Byan seraya langsung memelukku dari belakang.
Tangannya tepat berada di perutku.. Hangat ku rasa..
Dia lalu mencium keningku cukup lama..
Lalu..
Deg..
Dia menghembuskan nafasnya di telingaku..lalu menggigitnya..

"Aaahhhh..." Aku melengguh pelan.

Tak tahan dengan yang Byan lakukan, ku dorong dia tepat ke atas kasur..

"Brukkk"

Sekarang posisiku ada diatas, aku lebih leluasa melakukan apa ingin ku lakukan..

Ku tatap matanya dalam..kudekatkan wajahku semakin dekat..

dan...

"Tookkkk tokkk tokkkk" suara pintu diketok keras, upsss .. Aku lupa mengunci pintunya.

"Byaaannn... Neng Mil...lagi apaa sihhh lambretaa ahhh...?? Pestanyaa mu dimulai nihh cepet..kita ga akan mulai kalo ga lengkap.." Olin teriak sambil terus mengetok pintu.

Aku pun kaget dan langsung bangun menghentikan aktivitasku. Begitupun dengan Byan..aku takut Olin tiba-tiba masuk dan melihatku. Kalo Byan sih sudah biasa sepertinya, dia sudah tidak canggung.. kalo aku ? Aku malu. Aku paling tidak mau..aku tidak mau ada orang lain melihatku sedang melakukan dosa seperti ini. Iya dosa.. Aku sadar
ini dosa

Dan benar,

Pintu pun dibuka oleh Olin..

"Ihhh lambreta iyeyyy.. Ayoooo..." Ajak Olin.

Olin masuk, melihatku sedang memakai jaket.. "untung saja" pikirku..