"Haallooo sayaang? Kamu gapapa kan? Kamu baik-baik aja yang?" Tanya Andre memastikan keada'anku yang sedari tadi masih membisu.

"Iyaa ndre..." Jawabku lemas.

"Kamu ga apa-apa kan sayang? Kamu dimana? Aku kesitu ya!" Andre seperti khawatir dengan keada'anku.

"Ga ndre kondisiku baik-baik aja, hati aku yang lagi dilema ndre..aku sayang Byan, tapi aku juga ga mau kita pisah ndre" ucapku dalam hati.
Aku masih belum berani mengatakan apa-apa. Pikiranku, hatiku masih sangat kalut. Pikiranku masih mencari kata-kata untuk ku ucapkan. Kata-kata yang sama sekali tidak menyakiti Andre. Tapi apaa ??

"Udah deh lu lama banget! Mau gua aja yang ngomong hah ?! Mau gua yang mutusin tu bagong buat lu??" Byan berbisik kasar ditelingaku.
Aku hanya menangis..

"Mil..kamu ga apa-apa kan mil..? Kenapa kamu nangis? Aku nyakitin kamu?"Tanya Andre.

"Bukan ndre, bukan kamu yang nyakitin aku, tapi aku .. Aku yang terpaksa harus nyakitin kamu ndre " ucapku dalam hati.

"Anj*ng..lama banget lu.." Byan berbisik lagi ditelingaku.

Merasa kesal..
Tiba-tiba, dia menjambak rambutku.

"Aaawww..hiks sakiittt" aku setengah teriak.

"Sayang kamu kenapa?? Kamu kenapa?? Kamu baik-baik ajaaa ?? " Tanya Andre lagi dibalik telepon.

Aku hanya menangis..

"Cepet...mau gua tarik lebih keras luuu???" Bisik Byan lagi mengancamku.

"Ini ada apa sih neng? Jangan bikin keributan di taxi saya." Ucap sopir taxi yang sedari tadi merasa terganggu dengan kami.

"Maaf pak, udah bapak diem aja yaa..yang penting bapak anter kita, nanti kita bayar yaa pak" jawab Byan lembut.

Sopir tersebut pun diam dan fokus lagi menyetir..

"Ayoo beb..Byan janji bakal bahagia'in kamu.. Kamu bahagia sama Byan kan? Kamu syg sama Byan kan?" Tanya Byan berbisik lembut di telingaku. Dia menghapus air mataku, mengusap-ngusap rambutku dan lalu mencium lembut keningku.

Anehh..Byan seperti mempunyai dua kepribadian.. Disatu sisi dia bisa sangat lembut dan membuatku sangat nyaman..namun disisi lainnya terkadang dia bisa melakukan hal-hal tak terduga..hal-hal diluar nalar..hal-hal yang bisa membuat ku
sangat takut


"Iyaa By.." Jawabku luluh.

"Haloo sayang..?" Ucap Andre lagi dibalik telepon.

"Ayoo beb..bukti'in kalo emang kamu syg sama Byan.." Byan berbisik ditelingaku seraya mengusap kembali air mataku.

Dengan berat hati,
Aku pun membulatkan tekadku , keputusan harus ku ambil sekarang meskipun rasanya sakit,,
Ya sudahlah, daripada ujungnya nanti Byan ngamuk lagi..pikirku.

"Ndre..makaaa..sihh yaa buat semuanya..aku rasa, hubungan kita sampee di..si..ni.. Ndreee..maa..aaafin akuu... " ucapku.
kata-kata itu akhirnya terlontar perih dari bibirku. air mataku jatuh lagi, Byan pun dengan sigap menghapusnya lagi. Byan lalu mencium keningku dan menyenderkan kepalaku di bahunya.

"Kenapa syg ? Aku nyakitin kamu? Kamu ga bahagia sama aku??" Tanya Andre seperti tidak menerima keputusan sepihak dariku.

Aku pun terpejam, air mataku jatuh mengalir di iringi rasa sakit yang tak bisa ku jelaskan..

"Gapapa..uuu..daah yaa Ndree..byee" aku pun mematikan telepon tanpa memperdulikan bagaimana perasa'an Andre saat itu.

Aku ? Aku merasa seperti perempuan tak punya hati..

Ku berikan hpnya pada Byan lagi, lalu..
Byan melepas kartu dari hpnya dan mematahkan kartunya di depanku.

"Pasti dia bakal nelpon lagi ke no ini" gumam Byan.

Aku merasa sangat lemas, aku masih tidak percaya aku tega melakukan hal ini.. Aku tega melakukan hal ini pada pria sebaik Andre..

Byan memelukku erat..
"Byan sayang kamu mil" ucap Byan, dia lalu mencium lagi keningku lembut dan lalu .. menyenderkan kepalaku didadanya.. Ku pejamkan mataku.. Aku rasakan sisa-sisa rasaku pada Andre..
aku menangis lagi..

Ku lihat sekejap, sopir taxi itu terus-terusan curi pandang melihat ke arah kami melalui kaca spionnya.. Ku lihat dia bergeleng-geleng seperti sadar akan prilaku menyimpang kami..

Ahh.. Yasudahlaahhh.. Sudah terjadi..
Sekali lagi,
Toh aku sama sekali ga kenal sama sopir ini..

"WHATEVER"
Pikirku..