Setelah kita sepakat saling bertukar no telepon, aku makin sering berkomunikasi dengan byan. Selain rutin mengirim serentetan perhatian via sms. Pagi, siang, sore, malam,, byan juga tak pernah lupa menelepon hanya untuk sekedar mengingatkanku makan atau membuatku tertawa. "Benar kata Gita, Byan perhatian sekali" pikirku.
Andre? Dia juga termasuk pria yang perhatian. Dia tak pernah lupa untuk mengirim sms sekedar untuk menanyakan kabarku. Tapi tetap berbeda, Byan lebih perhatian dan membuatku merasa lebih istimewa.

"Tingtong .. Tingtong .. Tingtong .." Bel tanda istirahat pun berbunyi

"Mil ! Emil ! Kenapa kamu senyum-senyum sendiri ihhh !?" Nina menyadarkanku yang sedang asyik senyum-senyum sendiri karena membaca pesan dari Byan.

"Siang cantix..lg mw istirht y? Lngsung mkn y, abis mkn sms, ntr Byan tlp. Rasa'a aneh klo blum tlp dgr suara km hhehe " Sms Byan yang bikin aku senyum-senyum sendiri.. "Ahhhh..perhatian sekali kamu" pikirku..

"Bentar Nin, bls dulu sms ya "
Nina pun bersedia menunggu,
"Cieeee.. makin lengket nih ma Andre" ledek Nina
Aku pun hanya tersenyum pada Nina..
Nina tidak tahu aku sedang sms'an dengan Byan. "Ya sudahlah, lebih baik seperti ini dulu" pikirku dalam hati.

"Iyaa Byan makasihh yaaa "aku pun membalas sms Byan.

Tak lama,

"Titt..Tiitt.."

Ada pesan masuk lagi dari Andre
"Mil, met istirahat y..mkn yg bnyk..jgn mkn pdes..ntr pulangnya aku jemput ya..love u" Sms Andre.
Aku pun hanya membaca sms Andre tanpa membalasnya. Rasanya biasa saja...

"Hayu Nin" aku pun mengajak Nina ke kantin.
Setelah membeli minuman dan beberapa cemilan,
Kita pun kembali ke kelas..

Sesegera mungkin aku langsung mengirim sms ke no Byan.
"By,aku udh mkn'a? Km mu tlp?"

Tak lama..
"Kringg..kringg..kring" Byan telepon

Aku pun langsung dengan sigap mengangkatnya..dan langsung duduk dibangku belakang karena takut ada yang mendengar suara Byan. Karena walaupun suara Byan berat seperti suara pria, tetap saja ada lembut-lembutnya, bisa berabe kalau misalnya ada yang tahu aku teleponan mesra-mesra'an sama cewek ditelepon..

"Hallooo sayank..eh maaf.. Halloo Mil..lupa aku, kn Emil sayanknya Andre bukan sayangnya Byan.." Byan terdengar sedih. Byan tau hubunganku dengan Andre. Karena saat berkenalan aku jujur kalau aku sudah punya pacar. Andre. Aku juga sering curhat pada Byan tentang Andre. Byan selalu mendengarkanku walau sebenarnya nadanya sedikit seperti kecewa.
"Ehhh ko gtu? Hhehe "jawab aku tersipu.
Sedang asik menerima telepon tiba-tiba Nina menghampiriku.
"Mil itu Andre, minjem dong sini aku ikut ngomong, mu ada perlu ma dia, ga ada pulsa mau ngonteknya"
Deg..aku kaget..dengan sigap aku pun langsung mematikan telepon.
"Halooo..Haloo..ndre? Halooo?? Ih ko mati siihhhhhh aduuuhhhh" aku pun berpura-pura seolah telepon mati sendiri
"Yaaahhh.. Ko mati? Ya udah deh ntar aja sekalian pulangnya. Andre jemput kamu kan?" Nina kecewa
"Emmm.. Ga tau Nin, iya kayanya"jawabku terbata

"Tingtong..tingtong.."
Bel masuk pun berbunyi. Pelajaran demi pelajaran ku ikuti.

Sampai..

"Tiittt tooottt tiittt tooootttt" Bel pulang berbunyi. Aku dan siswa-siswa lainnya pun bergegas pulang.

Andre sudah menungguku digerbang sekolah,
"Siang syg..udh mkn blm? Ko td smsku ga dibales?" Dia menyambutku dengan senyuman.
"udahh yank, maaf aku ga ada pulsa. Langsung pulang aja yuu, aku banyak pr"
aku berbohong, entah kenapa sekarang rasanya aku tidak mau berlama-lama dengan Andre. Padahal biasanya, tiap pulang sekolah kami selalu pergi hang out ke suatu tempat, entah itu sekedar makan atau minum di cafe. Biasanya sepulang sekolah aku dan Andre selalu berbagi cerita tentang apa yang terjadi tadi di sekolah. Entah itu pelajaran, guru-guru,
atau tentang baiknya Nina padaku. Berbeda dengan sekarang. Aku ingin cepat pulang.
"Ndre ini titipan dari mamahku, makasih katanya" Nina memberikan sebuah amplop pada Andre.
"Ohhh iyaa, sama-sama Nin. Salamin yaa sama uwa" Andre langsung memasukkan amplop itu ke sakunya
"Nin kita langsung cabutt yaaaa? Kamu pulang bareng Rangga kan?" Aku minta Pamit
"Iyaa..hati-hati..ga maen dulu nihh??" Nina seperti kecewa
"Engga kaya'a...byeeeeeee Nin"kita pun pamit

Kita langsung pulang. Jarak sekolah ke rumah lumayan jauh, menempuh perjalanan sekitar satu jam jika jalanan lancar. Sudah menjadi kebiasa'an, Andre selalu menyempatkan untuk menjemput dan mengantarku pulang ke rumah. Jam pulang sekolahku lebih lama daripada Andre, yang memungkinkan dia selalu bisa datang lebih awal ke sekolah sebelum aku pulang.
Tiba di rumah, aku langsung pamit tanpa mempersilahkan dia masuk untuk sekedar duduk atau minum. Entah kenapa aku jadi seperti ini.
"Yank,aku langsung masuk kamar ya, kepalaku pening pengen tidur tadi abis pelajaran olah raga, mau ngerjain pr juga" kataku mengusir Andre secara halus
"Iya syg..makan trus minum obat trus tidur ya. Aku juga mau service si Jagur dulu. Ya udah aku pamit yaa..love u" Andre pamit dan tak lupa mencium keningku.
Iya, Andre adalah pria yang baik, berbeda dengan mantan-mantanku. Sampai 3 bulan hubungan, Andre hanya berani memegang tangan dan mencium keningku. Dia tak pernah berani mencium bibirku, apalagi yang lainnya. Dia pernah bilang kalau dia sayang sama aku, dia ingin menghormati dan menjagaku . Meskipun masih Smk, Andre sudah berniat serius untuk membangun masa depan bersamaku. hufftt...