Siangnya, ku habiskan waktu dengan berkumpul bersama teman-temanku,
Di rumah Gita.
Bersama Gita, Vivi, Tina, dan Desi, mereka sahabat-sahabat kecilku di rumah.
Obrolan tanpa henti biasa kami lakukan saat berkumpul. Selalu ada cerita.

Sampai pada obrolan..

"Eh.. Tau ga tdi nonton i**** ada grup *** ******, ga tau kenapa pas wktu itu ***a keren bgt ampe tdi pgi aku teriak bkin a Galang heran" ceritaku
"Wah wahh?! Bukannya kamu ga suka sama grup itu Mil?" Tanya Vivi heran
"Entahlah, aneh aku juga, tdi ko ngeliat dia kaya yang terpesona" jawabku
"Aneh yaa itu cewek kaya cowok banget.. Tp emang keren sih" Desi berkomentar
"Ai itu cewek kaya gtu, pacarnya cewek atau cowok ya?? Hhaha" Tina bertanya
"Huussss.. Entahlah, tapi kalo pacarannya ma cewek, kayanya asik yaa kalo pacaran sama cewek kaya gitu" aku pun mulai tertarik..terasa geli saat aku membayangkan hal tersebut..
"Hhaha ga tau tah, btw mau aku kenalin sama yang kaya gitu? Aku punya lohh kenalan kaya gtu" Gita semakin membuat aku tertarik
"Wahh ?? Ko bisaa ?? Jangan-jangannnnn" Vivi heran
"Kenal dari mana ?" Tanyaku
"Dari temen, namanya Byan, dia org cimi***, aku dikenalin sama temen aku, pernah pacaran juga, tapi bentar" jawab Gita
"Wah wah ! Gimana rasanya?" Tanyaku
"Yaa gtuu dehh...asikk..cuman ga lama pacarannya keburu putus ga cocok, jadi kita milih temenan aja. Lagian wktu itu cowokku mulai curiga, jdi aku putusin Byan. Yang jelas yang aku rasain pas pacaran ma dia, dia tuh orangnya perhatiiaaaann, pengertiaaannn, baik dehh...tapi sekarang mah udah putus ko, sok ajaa bisi mau mah.. Hhaha" jawab Gita
"Seriuss?? Wah wah.. Kayanya asiikk.. Bosen nih, sama cowok gtu-gtu ajaa..flat ! Pengen yang beda ! Hhaha manaa mana ? Ada nonya ?" Tanyaku
"Waduuhhhhh ! Emil !!!! Jangan ih nanti ketagihan, jadi lesbi beneran !" Tina seperti khawatir
"Hhaha enggalahhhh...lagian aku kan punya Andre jugaa"
Iya, saat itu aku punya cowok juga, Andre, dia pria yang baik. Tinggi, putih, bermata sipit, badannya ? yaa standard, seimbang sama tingginya, menurut sahabat-sahabatku Andre adalah pria yang tampan. Entahlah..mungkin.. Hhehe Saat itu Andre baru kelas 1 Smk dan aku kelas 2 Smk, Dia lebih muda dariku satu tahun..hhehe sudah menjadi ketertarikanku untuk pacaran dengan orang yang lebih muda dariku, aku kurang suka dengan pria yang lebih tua..entahlah, bagiku mereka cenderung membosankan..makanya pacar-pacarku dulu kebanyakan lebih muda.. Tapi walau begitu, dengan wajah dan sifatku yang seperti anak kecil, orang-orang yang belum tahu, mungkin berpikiran aku yang lebih muda. Hhehe sekilas gambaranku, badanku tidak terlalu tinggi..158cm..dengan badan agak berisi saat itu, kulit kuning langsat khas kota kembang, mata bulat, bibir kecil, dan rambut hitam panjang sepinggang. hhaha
Silahkan gambarkan
Aku dan Andre berbeda tempat sekolah, dia di Smk 1* dan aku di Smk *. Kami berdua baru menjalani hubungan 3 bulan'an, aku dikenalkan dengan dia oleh sahabat di kelasku, Nina, dia masih saudara Andre, Nina adalah sahabat terbaikku, dia selalu menemaniku disaat aku suka maupun duka, dari saat aku sekolah Smk sampai saat ini, sampai kita sudah sama-sama lulus sekolah dan bekerja.

"Btw, aku telepon sekarang byannya ya.." Gita langsung mengambil hpnya memencet no telepon dan..

"Tuuutt..Tuutt..Tuuttt"

"Hallooo taaa? Ada apa?" Jawab suara di balik telepon sana. Suaranya seperti pria, tapi agak lembut. Aneh pikirku, ko bisaaa...
"Eh hallo Byan! Lagi apa? Ganggu ga? Ini temen Gita ada yang mau kenalan" jawab Gita
"Lagi tiduran aja ini, oh siapa? Boleh, sok ajaa" jawab Byan,
"Nih ini ngomong langsung sama orangnya yaaa" Gita langsung memberikan hpnya padaku
"Eehhhh..ehhh koo... Ehhh iya Halloo.." jawabku gemetar
"Iya, ini temennya Gita? Aku byan kamu siapa?" Tanya Byan
"Iyaa, aku Emil.." Jawabku

Disana cukup lama kita mengobrol di telepon, Byan banyak brcerita..asik jugaa.. Byan pintar membuatku tertawa.. Iyaa.. Disanalah awal aku mengenal dunianya..dunia yang sebenarnya tak boleh ku masuki, dunia Belok.. Iya, Belok mereka menyebutnya.. Suatu kata-kata rahasia yang hanya orang tertentu dari golongan mereka yang tau. Tapi itu dulu. rasanya..mungkin sekarang banyak orang diluar sana yang sudah tidak asing dengan kata-kata rahasia itu, juga dengan mereka. Sudah satu jam lebih aku dan Byan mengobrol ditelepon, hp Gita pun sampai panas rasanya..asik sekali.. Sampai akhirnya kita pun sepakat untuk bertukar no telepon dan mengenal satu sama lain lebih jauh. Disitu, entah mengapa,, aku mulai tertarik dengan Byan dan dunianya. Iya, aku TERTARIK.