100 Kucing Liar Dikebiri di Jakarta Barat
KEMBANGAN (Pos Kota) – Guna membatasi populasi kucing liar, sebanyak 100 kucing betina maupum jantan di kawasan rumah sakit, terminal, pemukiman penduduk, ditangkap dan dikebiri.

Ir.Eviatiy, Msi Ka. Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, ketika sterilisasi kucing, Minggu (9/12/) menyatakan, kucing liar yang ditangkap dari jenis kucing kampung, kucing dapur sampai kucing garong, kucing betina diambil sel telurnya (vasektomi) atau sterilisasi.

Sedangkan kucng jantan diambil tekstikelnya. Selain untuk membatasi populasi dan mencegah timbulnya rabies. ”Kucing merupakan salah satu hewan penular rabies sulit dikendalikan karena sebagian besar liar,” jelas Ir. Eviaty.

Diungkapkannya, populasi kucing di wilayahnya sangat cepat. Setiap kucing berusia 8 bulan bisa melahirkan 2 sampai 3 kali dalam setahun. Jika setiap melahirkan 4 anak maka setahunnya satu induk bisa mencapai 12 ekor.

Melimpahnya kucing liar sring kali mendapat perlakuan keji, dari manusia, dipukul,dilempari batu, ditendang bahkan disiram air panas. “Padahal mereka hanya untuk memperoleh makanan karena tidak ada yang nemberinya makan,” katanya.

Kucing liar yang disterilalsi, sebelumnya disuntikan bius, dalam waktu 3 sampai 5 menit kucing lemas tidak siuman (pingsan), ditempatkan khusus untuk operasi, keempat kakinya diikat, kemudian dilakukan pencukuran bulu diantara yang akan dioperasi. “Proses operasi 15 sampai 20 menit ,” kata Eviaty. Setelah bulu kucing dan tubuhnya dibersihkan, pada matanya diberikan obat.

Sedangkan kucng jantan diambil tekstikelnya. Selain untuk membatasi populasi dan mencegah timbulnya rabies. ”Kucing merupakan salah satu hewan penular rabies sulit dikendalikan karena sebagian besar liar,” jelas Ir. Eviaty.

Diungkapkannya, populasi kucing di wilayahnya sangat cepat. Setiap kucing berusia 8 bulan bisa melahirkan 2 sampai 3 kali dalam setahun. Jika setiap melahirkan 4 anak maka setahunnya satu induk bisa mencapai 12 ekor.

Melimpahnya kucing liar sring kali mendapat perlakuan keji, dari manusia, dipukul,dilempari batu, ditendang bahkan disiram air panas. “Padahal mereka hanya untuk memperoleh makanan karena tidak ada yang nemberinya makan,” katanya.

Kucing liar yang disterilalsi, sebelumnya disuntikan bius, dalam waktu 3 sampai 5 menit kucing lemas tidak siuman (pingsan), ditempatkan khusus untuk operasi, keempat kakinya diikat, kemudian dilakukan pencukuran bulu diantara yang akan dioperasi. “Proses operasi 15 sampai 20 menit ,” kata Eviaty. Setelah bulu kucing dan tubuhnya dibersihkan, pada matanya diberikan obat.

Ditambahkan, kucing bukan hanya menularkan penyakit rabies, tapi juga bulu yang menempel dekat dubur dapat menggugurkan kehamilan bagi wanita. Karena ada kotoran yang tersisa di bulu kucing. ”Jadi tidak karena semua bulu kucing berbahaya,”tegasnya

Sterilisasi ini menurut, Eviaty merupakan kerjasama dengan persatuan Dokter Hewan Indonesia, dipimpin drh. Asentina Panggabean, mengerahkan 15 dokter hewan dan 5 paramedis ini yang menyuntikan vaksin rabies agar mencegah terjadinya rabies baik terhadap hewan atau orang yang tergigit.
PERLU UNDANG-UNDANG

Seorang penyayang binatang, JB.Kosasih, menjelaskan Pemerintah perlu membuat Undang-undang untuk menghindari korban penyiksaan terhadap hewan liar. ”Sehingga orang yang tidak memiliki hainurani, tidak menyiksa sekehendaknya kemudian menelantarkan.

”Setidaknya Pemerintah menyiapkan penampungan bagi hewan peliharaan yang mengalami penganiayaan dengan kekerasan,” harapnya.

Diakuinya, biaya pemeliharaan kucing memang cukup tinggi, yakni sekitar Rp.50.000 sampai Rp 100.000/ekor, untuk biaya makan, memandikan, shampoonya . Belum biaya ke dokter hewan jika sakit atau memeriksakan kesehatannya secara rutin. (herman/dms)

Teks Gb
Kucing liar tengah disterilisasi, dipimpin drh.Asentiana (kedua dari kiri) didampingi Ka. Sudin Peternakan dan Perikanan Jakarta Barat, Ir.Eviaty (keriga dari kanan) (herman)

sumber disini
komentar: pecinta kucing saweran aja buat ngasih makan kucing dengan cara membeli nasi kucing, kasih ke kucing supaya kucing kenyang