Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ahmadmikail10Avatar border
TS
ahmadmikail10
Ponpes Al Hanifiyah Kediri, Lembaga Pendidikan Tak Punya Izin Operasional

Ponpes Al Hanifiyah Kediri, sebuah lembaga pendidikan yang tak punya izin operasional sekaligus tempat santri berinisial BB (14) tewas usai dianiaya sesama santri.

Lebih lanjut, kata Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji, para pelaku penganiayaan santri Kediri tersebut berjumlah empat orang dan telah ditetapkan sebagai tersangka.

Keempat pelaku tersebut adalah MN (18) pelajar kelas 11 asal Sidoarjo, MA (18) pelajar kelas 12 asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar, serta AK (17) pelajar asal Kota Surabaya.

Soal motif, AKBP Bramastyo jelaskan keempat tersangka tersebut karena adanya kesalahpahaman. Namun, hal itu masih bersifat sementara dan pihak kepolisian masih mendalami motif yang sebenarnya karena proses penyidikan masih terus bergulir.

Namun, para tersangka tersebut terancam 15 tahun penjara. Karena dikenakan Pasal 80 ayat 2 tentang perubahan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Soal fakta-fakta Ponpes Al Hanifiyah Kediri, rupanya tak memiliki izin sebagai sebuah lembaga pendidikan.

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Mohammad As’adul Anam, Ponpes yang terletak di Dusun Kemayan, Desa Kranding, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur dan berdiri sejak 2014 tersebut tak memiliki izin dari Kementerian Agama (Kemenag).

Dalam hal ini, Ponpes Al Hanifiyah Kediri tak mengantongi Nomor Statistik Pesantren (NSP) yang biasa dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag).


Foto: Pixabay

Fakta tersebut, didapatkan usai pihak terkait melakukan penyelidikan pada Ponpes Al Hanifiyah Kediri yang memiliki total santri sebanyak 93 orang. Rinciannya 74 putri dan 19 putra.

Sebelumnya, seorang santri tewas diduga dianiaya di Kediri, pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Pusat Pendidikan Tahfiz Al-Qur’an (PPTQ) Al-Hanifiyah malah bilang santri yang berinisial BBM (14) asal Banyuwangi itu meninggal usai terpeleset di kamar mandi.

Ungkapan itu dikatakan oleh Pengasuh Ponpes PPTQ Al-Hanifiyah Fatihunnada yang mengetahui hal tersebut langsung dari sang kakak korban bernama Mia Nur Khasanah (22).

Tanpa mencari tahu lebih dalam soal kasus santri tewas diduga dianiaya di Kediri, Fatihunnada malah langsung mempercayai hal tersebut.

Bahkan, dirinya tidak mengetahui atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan santri yang berinisial BBM (14) asal Banyuwangi itu meninggal dunia.

Namun, Fatihunnada mengaku melihat sejumlah bagian tubuh yang bengkak dan memar pada tubuh santri tersebut setelah memulangkan jenazahnya. Begitu juga dengan sejumlah luka pada tubuh korban.

Kayanya, setiap orang tua yang masukan anaknya ke pesantren biar anaknya pinter dalam hal agama deh...

Bukan malah jadi begini, heran saya jadinya...



0
248
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan