Ngeri! Terjadi Pemukulan Terhadap Pendukung Ganjar saat Kunker Jokowi di Gunung Kidul, Kok Bisa?

Suasana saat pemilu tentu sangat terasa perbedaanya dengan hari-hari biasa lainnya ya gansist, apalagi di masa sekarang yang terjadi di Indonesia. Namun seharusnya tiap orang dari berbagai pihak agar cerdas dalam menghadapi keadaan ini, jangan hanya gara-gara masalah apapun menjadikan mereka bentrok terhadap sesama warga Indonesia sendiri.

Kemarin baru saja terjadi bentrokan yang ada hubungannya dengan pemilu akan masalah knalpot brong dari motor salah satu pendukung paslon di pilpres 2024, sekarang pun kembali terjadi tepatnya di Gunung Kidul, Yogyakarta. Diduga terjadi insiden pemukulan terhadap salah satu pendukung paslon nomor urut 3, kabarnya ini dilakukannya oleh aparat yang sedang menjaga kunker presiden RI ke wilayah tersebut.







Dalam video yang merekam insiden ini dan viral di media sosial, terlihat bahwa pendukung Ganjar mengalami luka di bawah dagu, jakun, dan tulang hidung akibat pemukulan tersebut. Setelah kejadian itu, pendukung Ganjar dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Ketua DPD PDIP DIY, Nuryadi, menganggap aspirasi pendukung Ganjar tersebut sebagai hal yang biasa. Namun, kekerasan yang terjadi sangat disayangkan dan tidak dapat diterima. Polisi telah memberikan penjelasan terkait insiden ini. Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri, menjelaskan bahwa petugas keamanan yang melakukan pemukulan terhadap pendukung Ganjar sedang dalam penanganan hukum.







Dalam menjalankan demokrasi, penting bagi kita semua untuk saling menghormati perbedaan pendapat dan mengekspresikan aspirasi politik dengan cara yang damai dan bertanggung jawab. Semua pihak harus bekerja sama untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif dalam proses politik agar tercipta pemilihan yang adil dan bermartabat.

Adapun dari pihak lain, yaitu Komandan Kodim 0730/Gunungkidul Letkol Kav. Anton Wahyudo selaku komandan sub pengamanan rute salah satunya yaitu di pasar Argosari, Wonosari Gunungkidul menjelaskan bahwa ini adalah kesalahpahaman akibat adanya masyarakat yang membentangkan spanduk secara tiba-tiba yang langsung direspon oleh pihak aparat keamanan di sana, dikonfirmasi Rabu, 31 Januari 2024.




Keterangan lebih lanjut, Letkol Kav. Anton menyebut bahwa bentangan spanduk tersebut jaraknya hanya sekitar 5 meter dari keberadaan presiden Joko Widodo!

Mengerikan ya gansist, dalam hal ini mengerikannya tentu bukan dari satu pihak saja.

Yang pertama tentu yang namanya penganiayaan apapun alasannya tidak bisa dibenarkan tapi Anton pun menyatakan kalau sudah sesuai SOP keamanan karena mereka tidak tahu isi dari spanduk tersebut, maka untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan segera ambil langkah tersebut.

Jadi aparat keamanan dalam hal ini tentu tidak sewenang-wenang, jika merasa pintar semestinya harus tahu itu!

'Narasi dan Opini Sendiri'

Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2