Sebelum membaca ceritaku yang ini, FYI nih..!!, ceritaku ini bersambung2 gan, jadi harap dibaca dari awal ya gan, berterimakasih.

Berikut index cerita nya:
1. Dari 8 tahun yang lalu, hingga saat ini, ku rangkum semua cerita hidupku disini !
2. Hari Lamaran yang ditunggu-tunggu, akhirnya tiba juga.
3. Belah duren berdua sama calon istri sampe puas.............. !!!
4. Restu atau bukan?
5. Ujian Menikah yang bikin lemes... 😣😣
6. Udah sah menikah, tapi belum bisa malam pertama 😒😳

Habis membaca cerita yang di atas, barulah berlanjut kesini gan...!!

Lanjutannya.....

Setelah selesai resepsi pernikahan dirumah pihak mempelai wanita, aku kembali kerumah orang tuaku dikarenakan hutang adat yang belum diselesaikan oleh keluarga pihak wanita kepada keluargaku. Sesuai dengan jadwal undangan yang sudah tersebar, kami akan melaksanakan resepsi pernikahan kedua dirumah orang tuaku 2 hari lagi, dan resepsi pernikahan kedua ini lah yang terbesar dari pernikahan ku, karna orang tuaku menginginkan resepsi pernikahan putra sulung nya diadakan lebih meriah, gak tau lah alasan tepatnya ya, biasanyakan dikarenakan gengsi terhadap masyarakat gitu ya, jujur aja ya sebenarnya aku tidak mengharapkan ini semua, karna aku dan istri sepakat kita tidak perlu menikah mewah-mewah karna kita tidak mau membebani siapapun untuk pernikahan kami.

H-2 vendor-vendor perlengkapan resepsi pernikahan sudah memulai dekorasi halaman rumahku yang terbilang cukup luas untuk mengadakan pesta, karna rumahku merupakan rumah lama yang di bangun oleh kakek ku dulu. Dan keesokkan harinya, H-1 keluarga perempuan datang kerumahku untuk menyelesaikan hutang adat yang sebelumnya tertunda, mereka datang beramai-ramai, dan masing-masing membawa seserahan untuk melunasi hutang adat, aku melihat dari celah celah kain horden jendela kamar ku, karena aku dilarang keluar memperlihatkan wajah ku, aku tidak tahu alasannya apa, tapi itu pesan dari keluargaku, ya seperti sebelumnya aku nurut aja, berkurung diri dikamar sementara sampe keluarga istriku pergi dari rumah.

Setelah acara serah terima selesai, aku baru keluar dari kamar, dan melihat banyak sekali seserahan yang diterima keluargaku. Seserahan disini bukan berbentuk uang ya, memang di adat minang masih ada pihak perempuan yang membayar pihak lelaki dengan uang, namun itu hanya di praktikan di salah satu negeri/kota di Sumatera Barat, berbeda dengan adat di keluarga ku, seserahan nya berupa makanan, ada kue-kue, lauk pauk, lemang ketan (ketan yang dimasak menggunakan bambu), dan yang paling utama yaitu ayam bakar utuh yang tidak dipotong-potong, utuh satu ekor, dan didalam rongga badan ayam diisi dengan sayur-sayuran + telor dan entah apa lagi aku tidak melihat dengan jelas saat itu, karena aku tidak diperbolehkan untuk menikmati ayam tersebut, ibu ku bilang itu hanya boleh dinikmati keluarga ku saja, aku tidak diperbolehkan, lagi lagi aku cuma nurut aja.

Malam hari aku ditelpon istriku, istriku berpesan kepadaku, agar aku besok pagi harus sudah berada disana, karena pesta adat dimulai dari rumah perempuan, dan aku harus berganti pakaian adat juga disana. Aku tanya pada keluarga ku untuk memastikan, mereka menjawab ya memang begitu, pesta dimulai dari rumah pihak perempuan, dan aku nanti di antar di kepelaminan rumah ku bersama istri di iringi keluarga pihak perempuan, dan sesampai nya dirumahku kami disambut oleh pihak keluargaku.

Hari yang ditunggupun tiba, pagi nya setelah sarapan dirumah, aku langsung pergi kerumah istriku di antar oleh sepupuku. Seperti yang sudah direncanakan semua berjalan lancar, sampai aku dan istriku di antar dengan di iringi keluarga pihak istriku. Dan sampailah kami di pelaminan, jujur saja aku merasa seperti raja dan ratu saat itu, hahahaha.

Ternyata lelah juga menjadi pasangan yang duduk dipelaminan, lelahnya itu karena harus berdiri saat tamu datang untuk memberi salam dan foto bersama, lalu kembali duduk jika sudah tidak ada tamu, ini dilakukan berulang kali dari siang hingga malam hari. Sungguh hari yang sangat melelahkan.

Singkat cerita karna peraturan RT-RW, pesta tidak diperbolehkan melebihi jam 23:00, dan akhirnya pesta resepsi pernikahanku selesai, tetapi teman-temanku masih ramai duduk dimeja tamu bermain catur dan sebagian ada yang sibuk bermain domino. Aku dan istri pun disuruh masuk kerumah untuk mengganti pakaian kami.

Kami masuk kamar pengantin bersama, tapi saat di dalam kamar aku dan istri masih sangat gerogi, malu gitu, jadi aku seperti waktu itu membantunya melepaskan jilbab dan mahkota dikepalanya (pada acara resepsi ini kami sempat sekali berganti pakaian, yang pertama kami menggunakan pakaian khas adat minang, sorenya kami ganti dengan pakaian, yang mana istriku tidak perlu lagi menggunakan sunting yang berat itu, hanya menggunakan jilbab dan mahkota sebagai hiasan dikepala), dan setelah itu dia membantu ku melepaskan jas yang ku kenakan, aku menukar baju ku dengan baju kaos agar lebih nyaman. Setelah itu aku langsung keluar kamar, dan dia ku tinggal mengganti baju nya sendiri.

Aku langsung pergi keluar untuk menemui teman-temanku yang asyik bermain domino, dan aku ikut nimbrung disana, teman-teman tidak lupa untuk menggodaku. Mereka menyuruhku agar tetap dikamar saja, sudah larut malam temani istrimu dulu sana kata mereka. Aku hanya bisa tertawa malu, hehehe.

Tidak lama aku duduk disana, istriku pun ikut keluar, dan duduk disebelahku. Ya mereka, teman-temanku menggoda ku lagi dan tidak luput istriku juga digoda oleh mereka, istriku hanya bisa tersipu malu, aku pun hanya bisa tertawa.

Ibuku datang memanggilku dan juga istriku, aku disuruh masuk kedalam rumah bersama istriku, sebelum aku masuk kerumah temanku berinisial "A" menghampiriku, dan memberiku sesuatu ditanganku, aku dengan polosnya langsung mengangkat tangan ku, bertujuan melihat apa yang ada ditanganku, lalu teman temanku meneriaki ku, agar jangan dilihat saat itu, simpan dulu kata mereka, dan aku hanya nurut.

Sampai di dalam rumah, ibuku menyuruh istriku ke dapur dan aku ditinggal duduk diruang tamu sendirian karna keluarga dan yang lainnya berkumpul diruang keluarga, pada saat itu aku masih penasaran dengan pemberian temanku, dan aku sambil ngumpet-ngumpet melihat benda apa itu, ternyata temanku memberiku tisue magic, yang saat itu aku tidak tau fungsinya buat apa, tetapi yang aku pahami itu merupakan alat kontrasepsi terlihat jelas dari gambar pada kemasannya, dalam hati aku sangat malu atas pemberian temanku itu, dan aku mengutuk mereka saat itu.

Karena cukup lama sendiri diruang tamu aku pun pergi keruang keluarga, kado kado sudah tertumpuk ditengah-tengah ruangan itu, pihak keluargaku memintaku agar memulai acara buka kado, ya kami memulai acara buka kado saat itu.

Tidak lama masih dalam acara buka kado, istriku datang kembali membawakan aku secangkir teh telor, dan dia langsung menjelaskan, dia kedapur bersama ibu karna ibu ingin mengajarkan dia cara membuat minuman tersebut, ibu pun datang, langsung memberi tahuku minuman itu untuk menghilangkan rasa lelah, dan supaya ibu cepat punya cucu katanya, aku merasa tersambar petir saat itu, ibuku sendiri mengatakan itu kepadaku di hadapan semua keluargaku. Intinya aku malu banget loh, istriku pun cuma senyum-senyum malu saat itu.

Setelah acara buka kado selesai dan minuman ku sudah habis, aku langsung disuruh masuk kekamar bersama istriku oleh ibu ku. Ya kami akhirnya masuk kamar berdua, dan saat itu lah malam pertama kami, di kamarku sendiri yang sudah memiliki banyak kenangan dimasa aku sekolah dan masa aku kuliah  hahaha, sengaja ngelantur dikit biar gk tegang gan  hahaha. Alhamdulillah di malam pertama aku melepas perjakaku, dan aku mendapatkan wanita yang perawan pula (Zaman sekarang kan kata orang susah ya, dapatin gadis yang beneran gadis, dan aku bersyukur karna istriku sudah berhasil menjaga mahkotanya untuk ku sebagai suaminya).

BERSAMBUNG......

Terimakasih buat agan agan yang sudah membaca, dan memberikan feedback untuk ku, jika agan suka dengan cerita hidupku kasih cendolnya donk gan .