Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Timur Tengah Makin Panas, Pakistan Ngamuk Dirudal Iran


Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Pakistan mengutuk serangan rudal Iran di Provinsi Balochistan. Islamabad mengatakan akan mengajukan protes ke Teheran atas "tindakan sepihak" dan pelanggaran kedaulatannya.

"Pakistan mengutuk keras pelanggaran wilayah udaranya yang tidak beralasan oleh Iran dan serangan di dalam wilayah Pakistan yang mengakibatkan kematian dua anak tak berdosa dan melukai tiga anak perempuan," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan, seperti dikutip RT, Rabu (17/1/2023).

Kementerian tersebut menambahkan bahwa pelanggaran kedaulatan Pakistan adalah benar-benar tidak dapat diterima. Badan itu pun berujar akan ada konsekuensi yang serius dari hal itu.
"Terorisme merupakan ancaman bagi semua negara di kawasan dan memerlukan tindakan terkoordinasi dibandingkan tindakan sepihak yang tidak sejalan dengan hubungan bertetangga yang baik," tambah kementerian tersebut.

"Ini dapat secara serius merusak kepercayaan bilateral," tegas Pakistan lagi.

Kuasa Usaha Iran telah dipanggil untuk menerima surat protes mengenai "pelanggaran terang-terangan" terhadap kedaulatan Pakistan. Sementara surat perintah demarkasi (perbedaan wilayah negara) yang sesuai juga telah dikirim ke Teheran.
Sebelumnya, beberapa outlet berita Iran melaporkan pada Selasa malam bahwa rudal dan drone diluncurkan ke markas besar Jaish al-Adl, sebuah kelompok yang dituduh Teheran atas serangan yang menewaskan selusin polisi Iran pada Desember. Namun belum ada pernyataan resmi dari Iran mengenai operasi tersebut.
Serangkaian ledakan dilaporkan terjadi di Panjgur, sebuah kota di Provinsi Baluchistan, dekat perbatasan Iran. Menurut media Iran, "dua benteng utama" Jaysh al-Adl "dilenyapkan dengan serangan presisi" oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Sebelumnya Senin, IRGC meluncurkan rudal balistik dan drone terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai markas besar Israel di kota Erbil, Irak utara. Mereka juga menembak sasaran ISIS di Provinsi Idlib, Suriah.
IRGC bersumpah untuk melanjutkan serangan "sampai tetes terakhir darah para martir terbalas". Pernyataan ini merujuk pada pemboman tanggal 3 Januari yang menewaskan hampir 100 orang di kota Kerman di Iran, tempat ribuan peziarah berkumpul untuk berduka atas mendiang Jenderal Qassem Soleimani, yang dibunuh oleh AS pada tahun 2020.
Kelompok itu juga menyebutkan serangan bulan lalu di Rask, di Iran tenggara. Di mana militan membunuh 11 petugas polisi Iran.

sumber
gauntletchan
gauntletchan memberi reputasi
1
496
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan