Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyindir balik Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep yang sempat mengatakan kebingungan dengan pernyataan-pernyataan Ganjar dalam acara debat perdana Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.
Ganjar pun membalas kritik tersebut dengan menyinggung soal politisi karbitan. Dia menjelaskan, politisi yang unggul merupakan pribadi yang mau belajar terus-menerus dari rakyat dan perkembangan yang terjadi di dunia. Prinsip ini, lanjutnya, bisa membuat seorang politisi memahami persoalan dan peka terhadap kebutuhan masyarakat.
Sebaliknya, politisi karbitan yang tidak menjalani proses pendidikan politik yang baik tentu akan menggunakan cara-cara yang tidak etis dalam mencapai tujuannya. Tak hanya itu, politisi karbitan tidak bisa menelaah persoalan rakyat secara objektif karena tidak pernah merasakan penderitaan mereka.
“Memang untuk memahami ini perlu belajar dan perlu waktu, sehingga bisa cerdas melihat persoalan dan tidak bingung karena politisi tidak boleh bingungan. Politisi harus bisa merespon itu dengan baik,” ujar Ganjar dalam sela-sela kegiatannya di Bekasi, Sabtu (16/12/2023), dikutip dari rilis medianya.
Dia menjelaskan, dirinya dan pasangan politiknya yaitu calon wakil presiden Mahfud MD sudah melalui proses yang berjenjang dan ditempa dengan pendidikan politik di partai politik.
Ganjar dan Mahfud pernah menjadi anggota DPR RI berpengalaman selama bertahun-tahun Selain itu, keduanya juga dipercaya mengembang jabatan politik sebagai kepala daerah dan anggota kabinet.

“Kami cepat dan unggul,” tutup Ganjar.

Sebagai informasi, Kaesang, yang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), langsung menjadi ketua umum PSI usai dua hari menjadi kader partai berlambang bunga mawar tersebut. Sebelumnya, dia tidak pernah menjadi anggota partai politik manapun.

Ganjar Sindir Balik Kaesang, Singgung Politisi Karbitan (bisnis.com)


Saya ga setuju dengan Pak Ganjar soal ini.
Kaesang itu politisi jenius tiada dua, dia bahkan bisa menjadi Ketua Umum dalam waktu 2 hari menggusur Giring yang notabene politisi paling potensial dan berprestasi di Jakarta.