pilotproject715Avatar border
TS
pilotproject715
Tren Bicara 'Gado-gado' Indonesia-Inggris pada Anak Muda


Jakarta -

Bahasa Indonesia tahun ini ditetapkan sebagai bahasa resmi dalam sidang UNESCO. Artinya, bahasa Indonesia kini berperan dalam pengambilan kebijakan secara internasional. Tentu saja ini merupakan sebuah kebanggaan karena bahasa Indonesia telah mendunia.

Hanya saja tak jarang masyarakat lokal sendiri tidak menggunakan bahasa Indonesia secara penuh. Masih banyak ditemui orang-orang yang lebih sering berbicara bahasa Inggris atau dengan mencampurkan bahasa Indonesia-Inggris.

Terkait hal tersebut, Guru Besar Ilmu Kritik Sastra Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Anas Ahmadi mengatakan bahwa fenomena bahasa campur-campur tersebut merupakan bentuk dari dinamisasi bahasa.


"Kalau dari aspek variasi ini menarik, anak-anak tidak hanya berbahasa Indonesia tetapi hibrid dengan bahasa Inggris. Memang ada yang bilang agar terdengar keren atau pintar. Namun, ini bisa jadi bahan riset. Atau bisa jadi ada sisi bosan anak muda dengan bahasa Indonesia itu sendiri," ucapnya, dikutip dari laman Unesa, Kamis (30/11/2023).

Ancaman Eliminasi Bahasa Indonesia

Anas menuturkan pencampuran bahasa tersebut tak bisa dihindari karena beberapa kata dalam bahasa Indonesia berasal dari serapan bahasa negara lain. Namun, jika semakin banyak orang berbicara demikian, potensi bahasa Indonesia tereliminasi bisa terjadi.

Potensi tersebut bisa berawal dari fenomena seperti penggunaan kata 'netizen' lebih populer ketimbang kata 'warganet'. Contoh lainnya adalah penggunaan kata 'brand' lebih sering dipakai dan lazim daripada kata 'jenama' yang jelas merupakan bahasa Indonesia.

"Intinya, dalam keseharian kita harus mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing," tuturnya.

Cara Mencintai Bahasa Indonesia

Sebagai pakar bahasa Indonesia, Anas pun membagikan cara agar anak muda bisa lebih mencintai bahasa Indonesia. Hal pertama yang penting menurutnya adalah kampus harus membuka kuota yang banyak bagi calon mahasiswa prodi sastra maupun pendidikan Indonesia.

Kemudian, anak muda bisa mulai memahami esensi dari bahasa Indonesia. Misalnya, para guru dan pengajar di satuan pendidikan bisa memberikan contoh konkret kepada siswa agar semangat dalam berbahasa Indonesia.

Sosialisasi pentingnya bahasa Indonesia pun menurut Anas perlu dilakukan. Dengan mengenalkan bahasa Indonesia dari satu orang ke orang lain, maka akan memberi kesadaran dan kepekaan tinggi soal bahasa.

Anas berharap anak-anak muda bisa lebih menggaungkan bahasa Indonesia dengan tepat yakni tidak hanya menjadi bahasa Indonesia sebagai simbolistik saja, namun juga harus memiliki kapasitas berbahasa Indonesia yang cukup.

"Ketidakpatuhan pemuda ada sisi negatif, ada satu sisi untuk membangun. Tentunya, saya mengapresiasi para pemuda untuk melestarikan dengan gaya mereka, karena ini adalah era mereka," tuturnya.

detik.com
ivanind
viniest
aldonistic
aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
729
122
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan