Andi anak kelas 3 SMA di sekolah SMAN Negeri di Atas Awan, namanya sebentar lagi mau ujian Nasional tentu sibuk belajar demi agar lulus sekolah nantinya begitu juga dengan teman sekelasnya yang lain.

Namun sebenarnya bersekolah di sana, Andi termasuk pelajar yang kasihan. Sering dipalakin temannya yang berlagak preman di kelas, setiap hari selalu saja ada gangguan yang ditimbulkan oleh Anik dan gerombolan sekawan di kelas 3IPS4.

Suatu hari, saat bu Ida guru bahasa Inggris belum masuk kelas,....

"Ndi, mana jatah gue, sini goceng!" Anik membentak keras Andi sambil menggebrak meja,

"Hahahaha hahahaha hahahaha,"









Anik dan kawan-kawan seperti sangat puas menemukan duit Andi,

"Nih!"

Dengan wajah mencibir Heru melempar duit 2 ribuan dan yang 5 ribuan dia kantongin ke sakunya,

"Palakin yang lain dan ayo kita ke kantin." Seperti memerintah gerombolannya, Anik dengan angkuh berjalan ke meja yang lain di kelas tersebut.








Waktu dari hari ke hari terus berlalu, hingga akhirnya Ujian Nasional pun tiba, Anik yang mendapatkan tempat meja untuk mengisi soal ujian tepat didepan meja Andi sama sekali tidak bisa menjawab soal-soal tersebut, ia kacau dan galau.

"Untung ada Andi di belakang," pikir Anik tersenyum, sambil terus menatap guru yang menjaga dia kemudian melihat kebelakang dan berbisik:







Dengan cepat Anik menghafal jawaban tersebut dan mengkopinya dalam kertas ujian miliknya, ada 5 pilihan ganda terakhir yang belum ada jawabannya. Dia beranggapan akan menjawabnya sendiri,

"Sudah Nik, aku akan mengarap sisanya." Tanya Andi, Anik tidak peduli, tenang sekarang dia dan terus menghadap kedepan.

Andi tersenyum penuh kebencian terhadap orang didepannya itu, segera ia ganti semua jawaban yang tadi.

Metodenya, jika jawaban A atau yang disilang A maka dihapus dan ganti silang B, jawaban B artinya yang benar adalah C, yang disilangkan C langsung dihapus dan silang D begitu seterusnya, untuk jawaban E diganti A. Taktik yang ia sudah siapkan untuk menghancurkan seseorang yang selama ini telah menganggu dirinya tersebut.








Segala penindasan, kekejaman apalagi sudah berbentuk pendudukan atau penjajahan sudah pasti akan dilawan dan seandainya belum ada perlawanan dari orang-orang yang tertindas maka karena mereka belum mempunyai waktu yang tepat.

Jangankan manusia, seekor tikus pun tak akan memberi teloransi kepada manusia yang mengepungnya di ruangan tertutup. Beruntung tikus hanya bisa menggigit, seandainya dia memiliki kemampuan menyemburkan api maka ia semburkan api ke wajah manusia tersebut!