si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Pembelian F-16 Baru Dipersulit, Turkiye Kini Ingin Beli 40 Unit Typhoon Bekas
Quote:


Harusnya sekarang Turkiye sudah punya F-35, tapi karena mereka ngotot untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia; mereka pun tidak diizinkan membeli F-35. Mereka juga ditendang dari program F-35, membuat Negeri Ottoman kehilangan kesempatan untuk mendapatkan teknologi kunci pesawat tempur generasi kelima.

Karena tidak diberi izin membeli F-35, Turkiye pun mencoba membeli F-16 Block 70/72 (Viper), tapi Amerika masih menunda kesepakatan pembelian pesawat tersebut. Beberapa media menyebut, Turkiye harus meratifikasi permintaan Swedia untuk bergabung dengan NATO, baru kesepakatan pembelian F-16 bisa dilanjutkan.

Sementara itu, kabar terbaru yang diberitakan Reutersmengatakan bahwa, pada Kamis (16/11/2023) Negeri Ottoman mengonfirmasi tertarik untuk membeli 40 unit Eurofighter Typhoon buatan konsorsium Eropa. Tetapi, menurut Reuters; Jerman menolak untuk menjual pesawat tersebut. Sementara Italia masih belum memberikan pernyataan. Di sisi lain, Inggris dan Spanyol cukup terbuka dengan tawaran yang diajukan Turkiye. Dan coba meyakinkan Jerman untuk menyetujui penjualan pesawat Typhoon.

Menteri Pertahanan Turkiye Yasar Gular pada Kamis (16/11/2023) mengatakan bahwa, saat ini sedang dilakukan pembicaraan dengan Inggris dan Spanyol. Jika disetujui, 40 Typhoon akan dikirim dalam dua batch, masing-masing batch terdiri dari 20 unit pesawat. Saat ini versi terbaru Typhoon terus diproduksi, tetapi kemungkinan yang akan dibeli Turkiye adalah pesawat bekas pakai, yang bisa tersedia dengan cepat. Inggris, Spanyol dan Austria serta negara mitra di konsorsium Eurofighter akan segera menghentikan Typhoon versi awal yang dieberi kode Tranche 1.

Versi Tranche 1 dikenal kurang mampu, karena punya kemampuan udara ke darat yang sangat terbatas, namun kemungkinan akan tersedia jauh lebih cepat. Kesepakatan itu kemungkinan besar juga akan disambut baik oleh Spanyol dan Inggris, yang akan menghapus pesawat-pesawat Tranche 1 dan memberikan dana tambahan untuk modernisasi. Turkiye bisa meminta paket upgrade untuk Tranche 1 mulai dari radar yang lebih kuat, amunisi udara ke darat yang mumpuni serta kemampuan menembakkan rudal BVR (beyond visual range) MBDA Meteor.

Quote:


Pada hari Jumat (17/11/2023), Presiden Erdogan akan berkunjung ke Jerman sekaligus meminta Kanselir Olaf Scholz untuk mencabut larangan penjualan Typhoon ke Turkiye. Namun, Scholz kemungkinan besar tidak akan terpengaruh. Jerman sendiri memiliki kebijakan ekspor senjata yang ketat, ditambah iklim politik saat ini memberi Berlin alasan tambahan untuk tidak mentransfer senjata ke Turkiye.

Selain kekhawatiran yang sudah berlangsung lama atas pelanggaran hak asasi manusia, pembelian sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia oleh Ankara dan operasi kontroversialnya melawan pasukan Kurdi di Suriah ditambah tanggapan keras teehadap Israel saat serangan militan Hamas pada 7 Oktober; membuat Jerman enggan melepas Typhoon ke Turkiye.

Kedua negara berbeda sikap terhadap serangan Israel ke Gaza, Berlin menyebut serangan Israel ke Gaza merupakan hak untuk mempertahankan diri setelah Hamas melakukan serangan. Sementara dalam pidatonya akhir Oktober lalu, Erdogan menyebut Israel adalah penjahat perang dan mengatakan Hamas bukan kelompok teroris. Selain itu, Erdogan juga telah menarik duta besarnya dari Israel, sebuah langkah yang membuat Israel murka.

Quote:


Di luar konteks iklim politik yang rumit, kebutuhan akan jet tempur baru tidak bisa ditawar-tawar lagi. Pasalnya tetangga sekaligus rival mereka yang juga anggota NATO, yakni Yunani, telah membeli 18 unit Rafale. Terdiri dari 12 unit bekas pakai Angkatan Udara Prancis dan 6 unit Rafale baru. Enam unit Rafale telah diterima pada Juli 2021. Secara tradisional, jika Yunani membeli pesawat baru, maka Turkiye akan melakukan hal yang sama.

Tulang punggung udara Turkiye saat ini adalah F-16, menurut artikel TheDrive.com, Negeri Ottoman adalah operator terbesar ketiga dari F-16. Total 270 unit F-16 dikirimkan ke Turkiye dalam konfigurasi Block 30, Block 50, dan Block 50+ yang lebih mumpuni. Turkiye juga telah meminta kesepakatan senilai US$20 miliar untuk pembelian 40 unit F-16 baru, serta sekitar 80 perangkat modernisasi untuk jet yang sudah ada sejak Oktober 2021. Namun, kesepakatan itu lama tertunda oleh Kongres di tengah memburuknya hubungan antara Ankara dan Washington

Quote:


Pada bulan Juli 2023, tampaknya ada beberapa kemajuan, dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengonfirmasi bahwa AS akan berusaha menyetujui kesepakatan F-16 Turkiye, setelah berkonsultasi dengan Kongres. Namun, kesepakatan tersebut masih belum jelas, karena Washington menyatakan bahwa ratifikasi Turkiye atas keanggotaan Swedia di NATO merupakan prasyarat untuk menyetujui penjualan F-16 atau pesawat tempur lainnya kepada Negeri Ottoman.

Kini Turkiye menghadapi masalah yang sulit + rumit, meski sudah membuat jet tempur sendiri bernama Kaan. Tapi pesawat ini baru akan siap produksi massal pada 2030-an. Mau tidak mau mereka harus mempertahankan operasional F-16, bukan hanya sampai Kaan siap produksi, tapi juga sampai Kaan benar-benar siap untuk memasuki layanan Angkatan Udara Turkiye.




----------------





Referensi Tulisan: Reuters& TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 22-11-2023 06:52
soepudin395180
gubtifaqih
didimulyadi797
didimulyadi797 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
750
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan