Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

king.mbsAvatar border
TS
king.mbs
Saudi Cegat Drone dan Rudal Houthi yang Menuju ke Istana Raja


Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi mencegat sejumlah pesawat nirawak dan rudal yang mengarah ke ibu kota Riyadh pada Selasa (23/6). Rudal dan drone itu disebut diluncurkan oleh kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

"Pasukan koalisi berhasil mencegat dan menghancurkan rudal balistik yang diluncurkan milisi Houthi dari Sanaa menuju Riyadh dalam operasi permusuhan yang disengaja," kata juru bicara koalisi Saudi, Turki al-Maliki.

Maliki menuturkan koalisinya mencegat "delapan drone yang menyasar benda-benda serta bangunan sipil" di Riyadh serta "tiga rudal balistik yang diluncurkan dari wilayah Saada menuju kerajaan".


Lihat juga: Arab Saudi Buka Ibadah Haji Buat Jemaah di Dalam Negeri

Saudi telah lama menjadi sasaran puluhan serangan udara dari kelompok pemberontak Houthi pada 2019. Salah satu serangan itu mengenai situs tambang minyak raksasa Saudi, Aramco, yang menghancurkan setengah dari total produksi minyak negara.

Houthi mengklaim serangan ke situs Aramco itu, namun Amerika Serikat menuturkan ada campur tangan Iran dalam insiden itu, di mana rudal yang digunakan Houthi merupakan rudal jelajah milik Teheran.

Ketegangan antara Saudi dan Houthi terus memanas terutama dalam perang sipil di Yaman yang pecah sejak 2014 lalu.

Saudi mulai turun tangan dalam perang sipil di Yaman pada 2015 lalu demi membantu pemerintahan Presiden Abdu Rabu Mansour Hadi mendepak Houthi yang berhasil menguasai Ibu Kota Sanaa.

Lihat juga: PBB Serukan Dukungan Finansial untuk Yaman Hadapi Corona

Perang sipil di Yaman diperkeruh ketika Iran dilaporkan mendukung kelompok Houthi. Konflik di Yaman pun disebut-sebut sebagai perang pion atau proxy war antara Saudi dan Iran di Timur Tengah.

Puluhan ribu rakyat Yaman meninggal akibat perang tersebut. Yaman bahkan didera krisis kelaparan dan wabah kolera sampai hari ini.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menganggap konflik yang telah berjalan selama empat tahun di Yaman ini sebagai krisis kemanusiaan terburuk sepanjang sejarah.

Lihat juga: Tentara Saudi Penyerang Pangkalan AS terkait dengan Al Qaeda

Nahasnya, konflik di Yaman kerap kali terlupakan oleh komunitas internasional, terutama di masa pandemi virus corona (Covid-19) ini.

(rds/dea)


https://m.cnnindonesia.com/internasi...ke-istana-raja


Buset, strong kali KSA!

Negara yang dipikirkan orang sangat lemah dan tak mampu berperang.

Tapi dalam perang 5 tahun melawan Houthi, beberapa Yaman, IRGC dan Hezbollah.
Melewan Tank, Roket, Rudal, Drone, dan senjata berat lainnya terlihat seperti bumi dan langit.

Sampai saat ini Houthi cs belum bisa melewati penjaga perbatasan Saudi yang tugasnya hanya bertahan.
Saudi pun belum menerjunkan pasukan darat besar. SANG-Salafi warrior pun belum kesana.

Percayalah Saudi memberi banyak belas kasihan pada Yemen.
Sabar, Timpakan ini nanti pada orang-orang Iran tanpa pandang bulu!
WarungNasi
WarungNasi memberi reputasi
1
665
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan