Sumber Gambar

Dalam era digital saat ini, setiap aktivitas yang kita lakukan di internet meninggalkan jejak digital. Jejak digital ini mencakup segala hal, mulai dari foto, video, hingga informasi pribadi seperti nomor telepon dan KTP yang memang perlu dilindungi. Hal ini disampaikan oleh Digital Marketing, Diaz Yasin dalam sebuah webinar tentang literasi digital.

Jejak digital ini sebenarnya bisa menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Apalagi jika kita memiliki jejak digital buruk yang bisa merugikan diri sendiri. Data pribadi yang kita unggah di internet rawan untuk disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Identitas diri bisa dicuri, dan bahkan dapat digunakan untuk melakukan tindakan kriminal.

Maka dari itu, penting bagi setiap pengguna internet untuk memahami aspek keamanan digital. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi telah meluncurkan program Indonesia Makin Cakap Digital. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital masyarakat dengan fokus pada empat pilar utama, yaitu Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital.


Sumber Gambar

Sayangnya, di zaman sekarang masih banyak yang kurang bijak dalam menggunakan media sosial. Banyak yang masih melakukan hal-hal yang pada akhirnya malah merugikan diri sendiri. Bukan sekali dua kali, kasus seperti in sudah sering terjadi. Di mana hal-hal yang harusnya pribadi menjadi konsumsi banyak orang di internet.

Seperti yang terjadi pada salah satu artis yang belakangan ini video syurnya banyak beredar di dunia maya. Ya, nama Rebecca Klopper terus menjadi perbincangan. Pasalnya, ia digosipkan terlibat dalam video tak senonoh hingga 2 kali. Kemudian kali ini, video syur yang diduga adalah dirinya kembali beredar di media sosial.

Munculnya video-video syur yang diduga dirinya itu sangat berpengaruh dalam kehidupan artis berusia 21 tahun itu. Mentalnya sempat terganggu akibat teror video-video itu. Selain itu, pekerjaan dan karirnya juga jadi terhambat. Banyak kontrak kerja yang terganggu bahkan sampai dibatalkan. Hal ini tentu merugikan untuk Rebecca dan membuatnya kian terpuruk.


Sumber Gambar

Menanggapi banyaknya video syur Rebecca Klopper yang beredar di sosial media secara bertahap membuat sang pengacara buka suara. Raudhah Mariah selaku pengacara Rebecca Klopper menyebut bahwa video-video ini sengaja disebar dengan cara disebar. Ada pihak yang memang memanfaatkan video-video ini dengan tujuan yang belum jelas.

Rebecca sendiri sempat melakukan klarifikasi di hadapan media pada saat video pertamanya viral. Akan tetapi, di video kedua ia tidak memberi klarifikasi. Entah bagaimana dengan video yang ketiga ini. Tentu sudah banyak waktu berlalu semenjak video pertama viral. Tapi belum terungkap siapa sebetulnya yang menyebarkan Rebecca. Ya, bisa dibayangkan. Memang begitulah menyeramkannya media sosial jika kita tidak berhati-hati dan berhadapan dengan orang yang jahat.


Sumber Gambar

Ya, untuk itu penting bagi kita untuk berhati-hati dalam menyebarkan informasi atau data apapun ke sosial media. Apalagi jika itu berhubungan dengan hal-hal pribadi mereka. Rebecca Klopper harusnya sudah bisa jadi contoh. Walau masih belum menjamin bahwa kasus serupa akan datang lagi.

Dengan menjaga keamanan digital, kita dapat melindungi diri kita sendiri dari bahaya jejak digital. Ingatlah bahwa apa pun yang kita upload di internet akan selamanya terekam di sana. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan internet.



Menurut kalian mengapa video-video itu dicicil?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi