iskrimAvatar border
TS
iskrim
Ngerih, Riset Membuktikan 80% Pecah Ban Karena Sebab Ini (Teman Tapi Lawan)


Karet bundar atau ban mobil bisa saja pecah karena beberapa sebab, bisa karena ban kurang angin, kondisi ban yang tidak optimal tapi dipaksakan berjalan, permukaan jalan yang rusak, kapasitas angkut yang berlebihan dan karena ban permah ditambal tapi kurang memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang maksimal.

Menurut sumber berita yang saya baca kasus pecah ban di jalan tol Indonesia itu terbilang tinggi. Salah satu penyebab utamanya adalah karena ban pernah ditambal. Kondisi di jalan tol yang mengharuskan kendaraan melaju dalam kecepatan diatas rata-rata, masih ditemukannya jalan yang buruk, cara berkendara ugal-ugalan, barang atau orang melebihi standar daya angkut dan suhu panas di negera tropis ini membuat tambalan ban tadi rawan terkoyak akhirnya malah memperlebar bagian lubang yang bocor sebelumnya dan.. bisa jadi pecah!

Sumber mengatakan untuk menambal ban pecah sebaiknya dilakukan oleh ahli dengan alat tambal yang berkualitas. Orang pada umumnya ketika menambal ban bocor tinggal mendatangi jasa tambal ban pinggir jalan model tusuk atau tambal cacing dimana jasa ini memang paling banyak ditemui, memang situasi ini terbilang darurat dan tidak salah jika menambal di tempat ini.



Tapi sayangnya teknik menambal model tusuk atau cacing tidak menjamin keamanan sepenuhnya. Teknik tambal model tusuk atau cacing ini menggunakan jenis bahan penambal berbeda yang otomatis sifatnya hanya 'menyumbat' bagian yang bolong saja, bahannya tidak bisa menyatu dengan karet ban, suatu saat benang tambalan tadi bisa saja terlepas atau kualitasnya menurun, ini sangat beresiko menimbulkan gap baru dan menjadi bom waktu yang suatu saat ban bisa saja pecah.

Menurut saya menambal dengan cara tusuk atau cacing bisa dilakukan tapi sifatnya hanya sementara melanjutkan perjalanan mencari jasa tambal ban yang lebih berkualitas. Tentu saja harus berkualitas dan terjamin karena ini berhubungan langsung dengan faktor keselamatan dan nyawa seseorang. Tambal ban model tusuk atau cacing pun sebenarnya awet juga asalkan hanya untuk pemakaian jarak dekat, bukan untuk menambal pada bagian dinding ban dan berjalan didalam perkotaan saja, tentu juga tidak sering membawa bawaan yang terlalu berat juga.

Lalu jika ban bocor tadi ingin tetap dipakai dalam jangka panjang, ada rencana melakukan perjalanan jauh atau sering membawa beban berat (karena tidak ada ban pengganti) maka pilihan menambal ban model patch atau tiptop adalah pilihan yang paling tepat dan paling aman karena langkah dan teknik penambalannya dilakukan beberapa tahap dengan standar pengerjaan paling baik.



Tahap menambal pun dilakukan dari bagian dalam bannya, ada proses pembersihan dan pengampelasan di area bocor, bahan penambalnya pun (mirip stiker) mampu 'meresap' menempel sangat kuat dengan karet ban (proses pemanasan dan pengepresan yang terukur), penambalan dilakukan dibagian dalam ban maka resiko tambalan 'lepas' atau terkoyak sangat sulit terjadi.

Menambal dengan cara ini selain lebih aman, penampilan luar ban tetap bagus, minim perawatan, saat ban berputar tidak akan merasakan keanehan pada bagian ban yang ditambal seperti yang dirasakan pada model tusuk atau cacing sebelumnya.






Thread © 2016 - 2023 iskrim
Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : Opini, Ref | img : gugel 


Diubah oleh iskrim 25-09-2023 23:26
koi7
bagasdiamara269
rassakhiy
rassakhiy dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.4K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan