Sumber Gambar

Penjara memang merupakan tempat yang bisa dibilang cukup keras. Bagaimana tidak? Orang-orang yang masuk ke sini merupakan orang yang pernah bermasalah dalam kehidupannya sehingga mendapatkan proses hukum hingga berada di tempatnya sekarang. Menebus kesalahannya di balik jeruji besi dan lantai yang dingin.

Ada banyak alasan mengapa seseorang sampai masuk penjara. Mulai dari kasus yang berat hingga ringan. Sebut saja pembunuhan, pencurian hingga penganiayaan yang membuat seseorang diproses dan dihukum berdasarkan undang-undang yang berlaku. Bahkan jika sudah terlalu berat, seseorang bisa saja dikenakan hukuman maksimal.

Ada desas-desus yang menyebut bahwa di dalam penjara, ada kasta-kasta dari narapidana yang ditentukan dari penyebab dia masuk penjara. Mulai dari kasta pembunuh, pencuri dan lain sebagainya. Entah dari mana awalnya, tapi kasta seorang pemerkosa merupakan kasta paling rendah di penjara dan kerap jadi bahan perundungan.


Sumber Gambar

Hal ini sebenarnya merupakan hukuman sosial yang biasa diterima di luar penjara, tapi malah kena di dalam penjara. Sudah kena hukuman pidana, kena juga hukuman semacam ini. Pemerkosaan, pencabulan hingga pelecehan merupakan kasus yang dipandang sangat rendah oleh para narapidana lainnya karena dianggap keji dan menjijikan. Apalagi jika korbannya anak di bawah umur.

Baru-baru ini di Depok, hal seperti ini terjadi. Di mana seorang narapidana kasus pencabulan anak mendapat perlakuan mengerikan oleh sesama tahanan. Hal ini diperparah usai dirinya diketahui mencabuli anak kandungnya sendiri. Saking parahnya, bahkan tahanan kasus pencabulan ini sampai tewas di penjara oleh para rekan satu selnya.

Tahanan ini tewas tak lama masuk. Ia tewas usai kemaluannya disundut rokok oleh delapan orang tahanan lainnya. Tersangka pencabulan itu sendiri merupakan pria berusia 51 tahun mencabuli anak kandungnya sendiri. Meski begitu, ditemukan juga luka pada bagian dada dan pantat korban yang disebut-sebut sebagai yang paling fatal.


Sumber Gambar

Saat ini jenazah korban masih dalam diautopsi untuk menemukan penyebab kematiannya. Para tahanan menyebut bahwa mereka kesal karena kejahatan yang dilakukan oleh pelaku pencabulan ini tidak manusiawi. Sehingga membuat mereka emosi dan melakukan tindak penganiayaan yang membuat korban meninggal dunia.

Perlu ada yang dipertanyakan di sini. Kalau mereka bilang kejahatan pencabulan di sini dianggap “tidak manusiawi”, apakah ada kejahatan yang manusiawi? Ya. Bukan berarti TS membela tahanan pencabulan ini. Tapi jangan anggap keburukan orang lain menjadi alasan untuk membuat tindakan-tindakan seperti ini menjadi benar untuk dilakukan.

Ya, TS tahu banyak orang yang kesal dengan pelaku pencabulan seperti ini. Tapi bukankah menghilangkan nyawanya sama saja merugikan diri sendiri. Orang di luar penjara bisa saja menganggap mereka sebagai “pahlawan keadilan” karena sudah membunuh pelaku pencabulan. Tapi sesudahnya apa? Semua berjalan normal. Kecuali si pelaku pembunuhan yang hukumannya jadi semakin berat.


Sumber Gambar

Jadi kalau menurut TS sih, jangan jadikan keburukan seseorang sebagai alasan untuk melakukan keburukan lainnya. Tapi ya mau gimana lagi. Pasti banyak yang mendukung tindakan seperti ini. Nah yang mendukung ini biasanya mereka yang di luar penjara. Sedangkan yang menanggung hukumannya ya yang melakukannya yaitu di dalam penjara.

Banyak orang masuk penjara karena mencuri demi memberi makan anaknya. Ini malah masuk penjara karena mencabuli anaknya. Wajar kalau banyak orang kesal. Tapi ada baiknya dipikirkan lagi, bagaimana meluapkan kekesalan itu dengan bijak?



Menurut kalian, setimpalkah apa yang didapatkan tahanan pencabulan itu?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi