Di dunia arwah ternyata hampir mirip dengan dunia nyata, bahkan tampak sangat ramai. Ruangan sempit seukuran bumi dipenuhi oleh manusia dari berbagai kalangan zaman, dari orang-orang zaman Firaun sampai para pengikut setia partai Baats Irak era Saddam Hussein...

Gejolak politik sangat panas, hanya ada dua golongan disana yaitu partai penguasa yang mengatur jalannya pemerintahan dan kaum oposisi,

Andi masuk ke dunia barunya tersebut dalam suasana serba kebingungan dan disaat itulah ia bertemu dengan perkumpulan para arwah proletar sedang asyik berdiskusi di sebuah kolong jembatan,






Aku mengangguk-angguk saja mendengar ucapan dari pak Tan tersebut, tampaknya aku mengenal si Joni tersebut, dia teman baikku saat masih hidup di dunia dulu. Dari masa sekolah sampai bekerja, bahkan punya rumah dan berkeluarga juga tetanggaan.

Kutemui dunia yang kacau, bentrok antar kedua pendukung seringkali terjadi. Perseteruan menuju pemilihan umum tahun depan makin meruncing. Sebagai anggota partai baru aku sering keluar kota demi melancarkan berbagai kampanye agar masyarakat dunia arwah mau memilih partai kami.






"Bagaimana kamu bisa disini Jon?" Aku coba membuka percakapan dengan sebuah pertanyaan,

"Aku mati kedinginan Ndi!" Jawab Joni

"Lho kok bisa?" Terus aku

"Aku terkurung dalam lemari es sampai membeku, pandangan mataku tiba-tiba berputar-putar dan kemudian aku mati."

"Kasihan sekali kamu Jon" tambahku prihatin

Joni: "terus kamu sendiri gimana Ndi, kok bisa sampai sini?"

"Aku kena serangan jantung Jon!"

"Kok bisa sih kena serangan jantung?"

"Aku mencurigai istri lagi selingkuh, makanya waktu itu aku buru-buru pulang cepat dari kantor ke rumah, aku yakin benar kalau istriku saat itu sedang bercinta dengan selingkuhannya. Namun aku hanya menemukan istriku setengah telanjang dalam kamarnya, makin curiga dengan bercak mencurigakan disampingnya yang berbau khas itu. Aku obrak abrik deh seisi rumah, dari gudang naik ke lantai atas dan turun lagi bolak-balik hingga kecapekan dan aku pun terkena serangan jantung."




Joni: "Alamak, kenapa kau tak cari di lemari es ndi? kalau nggak, kan kita masih hidup sekarang! Bodoh kau Ndi!"🤣



Pict: Google