Jadi, sudah beberapa hari ini laman youtube, instagram, tiktok dan segala macam sosial media saya dipenuhi oleh video yang sama, musik yang sama, hanya captionnya saja yang berbeda. Anime yang viral dan dijadikan meme bukanlah fenomena asing, tapi fenomena kali ini cukup membuat saya speechless.



I just wanna get high with my lover~

I mean … what the fVck? Satu lirik itu saja sudah mempromosikan seks bebas dan narkotika, kok banyak yang suka? Ada-ada saja memang warga internet.

Namun, saya suka dengan animasinya. Setelah cari info sana sini saya sadar kalau cuplikan itu bukanlah anime melainkan AMV yang dibuat oleh studio TOHO yang bekerjasama dengan studio WIT. Jelas sekali kedua studio itu ingin pamer kualitas animasi mereka dan hasilnya memang luar biasa. Tepuk tangan untuk kedua studio ini.



Namun ceritanya … hmm, sedikit membingungkan. Tak ada sinopsis resmi dari AMV ini jadi yang ada hanyalah interpretasi. Meski demikian cukup jelas terlihat bahwa perempuan cantik berambut pink yang sangat memikat mata itu sebenarnya adalah seorang … pria.
Yep, pria yang berdandan seperti wanita atau istilahnya adalah crossdressing.

Saya sungguh berdukacita pada siapa pun yang jatuh cinta pada karakter tersebut tanpa sadar kalau dia sebenarnya cowok. Si cowok tanpa nama ini merupakan seorang murid pindahan di sebuah sekolah. Tampaknya dia cukup tertutup dan penyendiri, tetapi saat di luar sekolah dia merubah penampilan dan menjadi apa yang benar-benar dia mau.



Sesuai judul AMV, ColorS. Amv ini menceritakan tentang dunia si cowok yang sangat abu-abu sampai akhirnya dia memilih “mewarnai” hidupnya dengan membiarkan hasratnya mengambil alih. Jadilah dia seorang wanita cantik sosialita yang bisa membuat cewek dan cowok terpana.

Ceritanya memang cukup kontroversial, tapi kesan kebebasan dan identitas diri menjadi kunci yang membuat AMV ini menarik. Dia bukan transgender, cuma sekedar crossdressing. Mungkin alasan dia melakukan itu adalah karena tak banyak (atau tak ada) orang yang menerima dirinya sebagaimana apa yang dia rasakan.



Hal ini sering disebut sebagai Gender Identitiy Disorder, fenomena di mana mereka merasakan ketidaksesuaian antara gender asli dengan gender yang mereka ekspresikan. Hal ini cukup sering terjadi pada anak-anak yang mana kita bisa melihat cowok banci atau cewek tomboy. Dalam banyak kasus yang seperti ini akan hilang sendiri ditelan oleh tuntutan masyarakat.

Kembali ke AMV, tiba-tiba perang terjadi (kok bisa? Nggak tau). Karena dia adalah “laki-laki” maka dia diwajibkan untuk berperang. Walaupun dia berpenampilan lebih cantik dari kebanyakan wanita, dia tetap diseret ke medan perang karena memang aturannya begitu. Scene ini menunjukkan bahwa dia benar-benar tak bisa lari dari kewajiban yang sudah diberikan padanya sejak lahir.

Namun pada akhirnya dia menemukan seseorang yang mau menerima dirinya. Satu-satunya orang yang bisa mengenali dirinya meski dia sudah crossdressing. Tampaknya adegan terakhir AMV ini menunjukkan kelegaan dari sang crosdresser bahwa ternyata ada orang yang bisa menerima dirinya apa adanya.



Dan di situlah AMV ini berakhir. Cerita yang aneh dan berantakan, ada banyak ruang untuk interpretasi, tapi tampaknya tak ada yang terlalu peduli akan hal itu. Dari yang saya lihat orang-orang hanya menikmati meme crossdresser tanpa benar-benar mengerti makna di balik AMV itu (saya bahkan tak yakin mereka menonton video fullnya).

Pada akhirnya yang dilirik orang-orang cuma wajah cantik si crossdresser yang didukung oleh kualitas animasi level top. Saya bahkan tak tahu kenapa lagu Moonlight karya Kali Uchis bisa dipadukan dengan potongan AMV ini. Yeah, biarlah netizen berimajinasi.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.