Kecanduan judi online tengah menjadi masalah yang semakin marak di tengah masyarakat. Fenomena ini dapat dilihat dari tingginya minat masyarakat terhadap judi online, meskipun telah dilakukan upaya pemutusan akses oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Permainan judi online menarik perhatian karena mudahnya akses dan kecilnya modal yang diperlukan. Namun, dampak jangka panjangnya dapat sangat merugikan bagi individu yang terjerat kecanduan.

Beberapa hari yang lalu saya menemukan sebuah thread menarik di Reddit r/Indonesia dan tampaknya menarik jika saya bagikan di sini. Itu adalah sebuah thread AMA dari seorang yang mengaku sebagai pegawai situs judi online. Tak ada bukti yang meyakinkan akan identitasnya karena dia menggunakan akun sekali pakai jadi jangan terlalu anggap serius, tapi pelajarilah yang perlu dipelajari.

Pertanyaan pertama: “Adakah yang benar-benar pernah menang dari website judi online?”

Surprisingly, ada. Ada yang pernah menang puluhan juta, ada juga yang menang sampai satu milyar. Yang lebih mengejutkan, pihak website benar-benar membayar uang kemenangan dan kemudian membanned peserta yang menang. Saya pribadi menganggap ini agak aneh. Kenapa harus dibayar? Bukannya lebih untung jika langsung banned saja?

Pertanyaan kedua: “Siapa yang mem-backup pemilik website judi ini?”

Tentunya tak mungkin sindikat sebesar dan semerugikan ini bisa tetap bertahan tanpa backingan yang kuat. Kira-kira siapa yang melindungi para mafia ini? Jawabannya … narasumber tahu, tapi tak berani menjawab. Satu-satunya yang bisa dia bilang hanyalah semua kembali ke Sambo. Mungkin seorang dengan jabatan tinggi di kepolisian, bisa juga pejabat tinggi.

Pertanyaan ketiga: “Sehari untung berapa?”

Bisa sampai 700 juta bersih di hari biasa (menurut data satu tahun yang lalu). Damn! 700 juta per hari. Ini sih level sultan. Dan ini keuntungan bersih lo. Artinya biaya influencer, server, dan iuran buat oknum sudah dipotong sana-sini. Ha? Pajak? Gimana caranya yang beginian bayar pajak?

Pertanyaan keempat: “Nggak takut diciduk polisi?”

Ternyata eh ternyata, mereka beroperasi di luar negeri. Tidak disebutkan luar negeri mana, tapi semua server judi online ternyata pesanan dari developer Cina. Jadi jangan heran kalau design website judi online mirip-mirip.

Pertanyaan kelima: “Akun yang suka spam pake PP cewe cantik itu … laki-laki ya?”

Dengan sangat kecewa saya katakan bahwa itu memang benar. PP boleh cewek seksi, tapi yang mengoperasikan akun WA tersebut rata-rata adalah pria. Percaya atau tidak yang namanya laki-laki cenderung lebih berani mengambil resiko jika ada wanita seksi di dekatnya. Makanya kasino di seluruh dunia mempekerjakan bunny girl.

Pertanyaan keenam: “Gajinya berapa? Kondisi kerja bagaimana?”

Katanya sih para pekerja diwajibkan kerja di satu tempat (mess) dan ada lebih dari seratus orang untuk mengurus delapan website yang berbeda. Ada THR, uang makan, tapi tak ada liburan, buka 24/7. Gajinya … banyak. Iphone keluaran baru bisa dibeli sambil kipas duit. Ya iyalah, pendapatan sehari aja 700 juta.

Pertanyaan ketujuh: “Gimana rasanya sudah membuat banyak orang menderita?”

Mixed feelings. Terkadang merasa bersalah, tapi tak jarang juga kesal karena orang-orang masih aja main padahal tau itu ilegal dan haram. You reap what you sow.



Dan begitulah sesi tanya jawabnya. Dari sini kita bisa tahu kalau kemungkinan menang itu memang ada, tapi dalam 90% kasus bandarlah yang meraup keuntungan. Kita juga tahu bahwa memang ada konspirasi di balik judi online yang bahkan tak berani diungkap meski memakai akun anonym. So, masih mau main?

Sumur sumur